[3] Drakor

63 15 0
                                    

Qilla mengikuti farres dengan hati hati, karna ia takut ketahuan oleh farres.

Qilla itu tipikal orang yang punya rasa penasaran yang besar, namun ia tidak mau menunjukan secara terang terangan bahwa ia ingin tahu.

Terlihat dari pantawan qilla bahwa farres masuk ke dalam salah satu kelas, mungkin ia hanya ingin mengambil barang yang tertinggal.

Namun di lubuk pikiran qilla, ia yakin bahwa farres tidak hanya mengambil sekedar barang. Mungkin saja ia tertinggal jimat keberuntungan atau mungkin penangkal setan.

Qilla kembali melangkahkan kaki nya sebari mengedap ngendap, untuk tidak menimbulkan suara sepatu.

Qilla mengintip dibalik pintu, orang yang sedang ia intip seperti bingung mencari barang yang ia cari.

'Apa yang farres cari ya?'

Qilla berfikir, apa yang farres cari, mungkin barang yang sedang farres cari barang berharga.

Farres masih setia mencari cari barang yang ia cari, dan qilla masih setia mengintip di balik pintu.

Qilla merasa dirinya seperti orang bodoh, berdiam di balik pintu mengintip farres mencari sesuatu, namun apa boleh buat. Qilla sangat sangat penasaran.

Ia sangat penasaran pada seorang farres yang tadi pagi ia temui di taman belakang dan tadi siang ia temui di koridor sekolah.

Bukan 'ditemui' tetapi tidak sengaja qilla bertemu dengan farres.

Tak lama dari itu, akhir nya farres menghelai nafas lega, barang yang ia cari akhirnya berhasil ia temukan.

Qilla menilik barang yang farres temukan. 'Ko kaya' mungkin saja bukan, tapi. 'Jangan - jangan'.

Qilla mengalihkan pandangan sebari berfikir barang apa yang di pegang saat ini oleh farres.

Saat qilla berbalik untuk mengintip farres kembali, alangkah terkejutnya orang yang sedari tadi qilla intip, sekarang sudah berada di hadapan nya.

Bagaikan di sambar petir, qilla sangat terkejut dan takut. Ia dipergoki oleh lelaki misterius bernama farres itu.

Qilla binggung harus bagai mana, sedangkan orang dihadapan nya memberi isyarat dengan menaikan satu alis nya 'ngapain lo disini?' Mungkin seperti itu yang bisa di gambarkan qilla.

"Em.... gu...e, gue lagi ngebersihin kaca, kaca nya berdebu" ucap qilla konyol sebari mengelap ngelap kaca dengan tangan kosong.

Farres yang melihat kelakuan konyol qilla, hanya memutarkan bola mata nya malas. Kemudian farres melangkahkan kaki pergi meninggalkan qilla yang masih mengelap ngelap kaca.

"Terus aja di tinggal!" qilla mendengus kesal.

-
-
-
-
-
-
-
-

Setelah kejadian di sekolah tadi yang sangat memalukan, buru buru qilla memesan ojek online untuk segera pulang.

Sesampai nya di rumah, qilla langsung masuk ke dalam kamar. Segera membersihkan diri dari bau dan lengket nya keringat.

Tak kurang dari dua puluh menit qilla sudah beres dengan acara bebersihnya, kemudian perutnya berbunyi, tanpa lama lagi qilla berjalan keluar kamar menuju dapur.

'Semoga banyak makanan'

Qilla langsung membuka lemari makanan, dan alangkah bahagia nya qilla. Ternyata banyak sekali cemilan nya. Qilla langsung melihat situasi di sekeliling nya, qilla takut bila mama nya melihat qilla membawa banyak cemilan ke dalam kamar.

Dengan cepat qilla langsung mengambil beberapa cemilan ke dalam kamar nya.

"Untung ga ada yang liat" menghela nafas lega.

Cold HumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang