[9] Ke kepoan Qilla

40 11 8
                                    

Kini Qilla tengah berdiri di depan pintu setelah menekan bell.

Ia menunggu seseorang untuk membukakan pintunya.

Tak beberapa lama dari itu, terdengar suara teriakan dari dalam rumah.

"Tunggu sebentar"

Pintu rumah pun terbuka, memperlihatkan sosok wanita sekitar berumur 50 tahun nan.

Wanita tersebut memperhatikan qilla dari ujung rambut sampai ujung sepatu. "Maaf, ada yang bisa saya bantu?" Ucap wanita tersebut.

Qilla yang di awalnya merasa risih karna di perhatikan sebegitunya pun harus memaksa senyum palsunya.
"Em.. maaf tante, apa ini rumah far..farres?" Qilla menyebut nama farres pelan, karna takut salah sebut.

Lusy. Kembali memperlihatkan senyum nya. "Ahh.. benar, ada apa ya? Saya nenek nya"

'Oalah ternyata dia nenek nya'

Qilla senyum canggung. "Em.. saya Aquilla, temanya farres, saya ingin mengembalikan barang farres yang tertinggal di sekolah" jelas qilla, sebari mengambil dompet dari dalam tas nya.

"Ini tante" sebari menyerah kan dompet milik farres pada lusy.

Lusy menerima dompet yang di berikan Qilla, "terimakasih loh, kamu baik banget mau nganterin dompet farres" diakhiri dengan senyuman.

"Sama sama omah, lagian rumah saya juga deket daerah sini" bohong. Demi apapun bohong, rumah qilla berlawanan arah dengan kediaman Farres.

"Yaudah yu, masuk dulu, engga enak kita ngobrol di luar" ajak lusy pada qilla.

"Emm.." awal nya Qilla akan menolak, namun lusy memaksa nya untuk masuk, kata nya lusy penasaran dengan sikap farres di sekolah.

Dengan sangat terpaksa, Qilla meng-iya kan ajakan lusy.

"Duduk dulu, omah panggilin farres dulu" ucap lusy yang akan melangkah, namun langkah nya tertahan karna Qilla.

"Eng..engga usah omah, enggas usah manggil farres" diakhiri dengan senyuman canggung.

"Oh.. yasudah, tunggu sebentar, omah ambilkan minum" diakhiri dengan senyum dan meninggalkan qilla.

Setelah lusy pergi untuk membuat minuman, Qilla tengah asik memperhatikan Ruangan ini, banyak sekali Benda hias yang membuat Qilla takjub, serta lukisan lukisan yang tertempel sangat indah untuk di lihat.

Namun saat qilla sedang asik memperhatikan lukisan serta barang-barang hias milik keluarga farres, tiba tiba tak sengaja ia melihat foto keluarga yang sangat besar.

Terlihat dua orang wanita, dua orang pria, dan seorang anak kecil yang sangat lucu, sebari memperlihatkan senyum terbaik nya.

"Itu foto keluarga" ucap seseorang yang membuat Qilla terkejut. Qilla mengalihkan pandangan nya menuju orang yang berbicara tadi

'Ternyata omah'

"Perempuan itu saya dan ibu Farres, dua laki - laki itu kakek nya farres dan ayah farres. Serta anak kecil itu farres" jelas lusy sebari menyimpan nampan di atas meja.

"Silahkan di minum" ucap lusy.

Qilla tersenyum, "makasih tante, jadi ngerepotin"

Lusy tersenyum. "Tidak merepotkan, dan jangan panggil saya tante, panggil saja omah" titah lusy

"Iy..iya tan.., eh, omah" diakhiri dengan senyuman.

"Omah baru tahu kalo farres memiliki teman" Qilla menatap lusy saat sedang berbicara.

Cold HumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang