[8] Iya •2

26 10 0
                                    

"Bil, jam pulang sekolah anterin gue ke sekolah ya?" Tiba tiba saja qilla berkata seperti itu.

Billy yang sedang menyantap makananya pun terlihat ke bingunggan.

"Lo mau cari mati?" Tanya billy

Sebenar nya apa yang qilla sembunyikan dari billy?, biasanya anak ini tidak pernah begini.

"Hah?" Qilla kaget atas jawaban yang billy jawab, "gue bukan mau cari mati bil, tapi.. em..." qilla terlihat kebingunggan.

"Tapi apa?Hm.." billy menatap qilla seperti butuh jawaban. "Ada yang Lo sembunyiin dari gue?"

Qilla menggigit pelan bibir bawahnya, ia bingung harus menjawab apa, sebenarnya ia hanya ingin melihat sosok dingin yang hidup.

Tiba tiba matanya berbinar. "Ahh.. iya gue ke sekolah tuh mau ngambil buku fisika gue bil, soalnya besok ada ulangan, gue engga bisa belajar kalo engga ada bukunya" diakhiri dengan senyum yang tidak bisa di artikan.

Billy menatap qilla dalam dalam, ia sangat curiga dengan tingkahnya kali ini.

Yang di tatap menaik turun kan alis, untuk meng-iya kan kemauan nya.

"Hm.."

"Asikk.., lo emang sahabat yang tidak akan tergantikan" diakhiri dengan wajar qilla yang di imut-imutkan.

"Najis dah"

Lalu setelah berkata begitu, kedua nya pun tertawa bersama.

***

Setelah makan dan mengobrol yang tidak penting, akhirnya billy dan qilla kembali ke sekolah qilla yang niat nya untuk mengambil buku catatan fisika yang tertinggal.

"Bill, lo pulang duluan aja, kayanya gue bakal lumayan lama" qilla tidak mau membuat billy menunggu lama, Ya. Karna dirinya datang ke sekolah kembali bukan untuk mengambil buku catatan fisika, melainkan untuk bertemu, di ralat, untuk mengintip kegiatan sang hantu dingin sekolah.

"Lo serius qill?" Billy awalnya terlihat ragu pada qilla. "Lo cuma ngambil buku doang kan? Udah lah gue nunggu di sini"

Qilla mengigit bibirnya. "Engga perlu bill, gue bisa pulang pake ojek online, dan lagian gue juga mau belajar bareng luna, temen gue, soalnya masih ada beberapa yang gue engga ngerti" diakhiri dengan senyum yang nampak bisa billy percayai.

Billy menatap qilla kembali, ia masih ragu dengan qilla, ia masih penasaran dengan apa yang qilla sembunyikan dari diri nya.

'Tapi lebih baik gue nyerah dulu, entar juga ketauan'.

"Yaudah qill, gue cabut, lo jangan pulang ke sorean" final billy yang membuat qilla girang.

Qilla senyam senyum bahagia, karna rencana nya berhasil untuk membuat billy pulang.

Billy menutup kaca jendela mobil dan setelah nya ia meninggalkan qilla yang senyam senyum berjalan masuk menuju pulang sekolah.

Di tempat lain, farres sedang bergelut dengan larutan larutan kimia. Ya, ia kini sedang berada di lab kimia.

Padahal jam menunjukan pukul 15.16, sedangkan bell pulang sekolah telah berbunyi setengah jam yang lalu.

Banyak siswa yang telah lelah mengikuti pelajaran ini, ini adalah praktikum ujian awal bagi siswa kelas sebelas.

"Baik lah anak anak, karna waktu telah menunjukan untuk pulang, kalian bisa lanjutkan minggu depan" final pak sucipto.

Cold HumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang