1. Gama resek

295 75 155
                                    

...Karena itu Tuhan nyiptain CINTA,
biar yang beda-beda bisa nyatu.

•••

[7.45]

Seram melihat Kenno mengendarai mobil putih nya secara ugal-ugalan. Kedisiplinan Kenno dalam hal pendidikan sangat membuatnya jenuh.

"Ngebut banget sih kak? Pelan dikit napa!"

Kenno menoleh sekilas. "Diam! Kakak gak mau kamu terlambat ke sekolah" tegasnya.

"Lagian ini juga salah kak Kenno. Mandi aja ngabisin waktu 2 jam!"

"Fel, kamu diam ya kakak lagi fokus nyetir nih"

Fela menghela napas. Memasang earphone di telinga sambil memejamkan mata. Kenno menatap Fela sebal. Tak habis fikir dengan tingkah adiknya yang nampak tenang dalam keadaan genting seperti ini.

"Turun."

"Ha?" kuping Fela tak bisa menangkap suara Kenno.

Kenno melepas earphone Fela. "Turun adikku sayang, kita sudah sampai di sekolah"

Gerbang sekolah terbuka luas, Fela tak menemukan Pak Kis penjaga gerbang Sma Garuda.

Langkahnya terhenti ketika terdapat banyak kerumunan di lapangan basket. Suara teriakan tak jelas yang terlontar dari mulut siswa-siswi menbuat Fela penasaran. Mungkin saja Pak Kis juga sedang berada di tengah kerubungan itu. Kini tubuh Fela berada paling depan,melihat jelas apa yang sedang terjadi.

"Gama, gue suka sama lo. Please terima gue." teriakan cewek itu membuat para murid sontak histeris.

"Kyaaaaa"

"Astaga Wanda nembak Gama!"

"Terima,"

"Terima,"

Meruah lah sorakan yang timbul dari mulut para siswa.

Lelaki yang dimaksud pun mendekat ke wanita itu. "Cinta gak harus memiliki. Jadi lo pasti ngerti jawaban gue." Lelaki itu pergi dari lapangan basket beserta dua temannya yang ikut menyusul. Pecah lah suara kekecewaan dari siswa-siswi.

Fela tabu,lelaki itu yang menubruk tubuhnya kemarin. "Drama queen!" umpat Fela.

Fela meninggalkan kerumunan tersebut. Melangkahkan kakinya menuju kantin lalu memesan es teh dan satu mangkuk mie ayam favoritnya. Fela tak sempat sarapan pagi karena terburu-buru berangkat ke sekolah.

"Lagi kelaparan mbak?"

"Dasar penggangu!" Fela berdiri bermaksud meninggalkan lelaki pengacau itu.

"Gue Gama." ucap Gama membuat langkah kaki Fela terhenti.

Fela membalikkan badan. "GUE,GAK TANYA!" ucapnya seraya pergi dari kantin.

Gama terkekeh sendiri membuat dua teman di sampingnya menatapnya heran.

"Lo kesurupan Gam?" tanya Bastian.

"Kayak lo gak tau aja Bas, Gama kan lagi jatuh cinta" sahut Arman menyatukan kedua tangan nya membentuk love.

Gama masih terkekeh. "Sok tai lo Man!" Bastian dan Arman membalas tertawa.

Relationship GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang