3. Cewek langka

208 47 105
                                    

Sayang nya, beberapa orang tak bisa mengerti kalau dirinya diperjuangkan mati-matian.

• • •

Hari ini Sma Garuda mengadakan pertadingan bola basket antar sekolah. Kondisi lapangan sekolah saat ini sangat ramai. Semua siswa-siswi Sma Garuda maupun Sma Tunas Bangsa memenuhi koridor sekolah di seluruh lantai gedung maupun yang di pinggir lapangan.

Fela berjalan menuju kantin seorang diri, karena hari ini Dhea sakit demam. Langkah nya terhenti ketika bola mata nya tak sengaja menemukan sosok Gama yang tengah berdiri di tengah lapangan basket. Dan satu hal yang baru di ketahui Fela. Ternyata Gama adalah kapten basket Sma Garuda.

Di ujung sana terlihat anak-anak dari kelas XI-Ips4 kompak memakai kaus berwarna putih dan terus meneriaki Gama dengan timnya sambil memukul-mukul gendang yang entah dari mana mereka dapatkan.

Suara peluit dari sang wasit menandakan pertandingan baru saja di mulai.

Tim Gama mencetak skor sebanyak lima kali. Begitupun tim lawan yang hanya mendapatkan skor dengan angka dua.

"GAMAAA SEMANGAAT!!!!!"

"KYAAA GAMA KEREN BANGET, OH M TO THE J!!!"

"Eh bedak gue luntur nih."

"Sama!"

"Gapapa, demi Gama! Gue rela jadi cicak gosong!"

Tidak terima dengan kekalahan nya, Dirga-ketua tim basket Sma Tunas Bangsa- merebut bola dari tangan Gama yang hampir saja ingin masik ke dalam ring, ia melemparnya kencang dengan asal mengarah ke koridor sekolah.

"AWAS!!"

Baru saja Fela ingin segera beranjak ke kantin, ia merasakan sebuah bola basket melesat ke kepalanya. Sial! pandangan Fela menjadi kabur.

Ingin sekali Gama memukul wajah Dirga yang berbuat curang. Tetapi niatnya urung ketika melihat bola basket tersebut mengarah kepada seorang perempuan. Fela.

Gama berlari kencang. Menangkap tubuh Fela sebelum terjatuh ke lantai.

Tubuh Fela limbung, ia merasakan seseorang mendekap dan memeluknya sebelum semuanya menjadi gelap.

"I got you"

• • •

Mata Fela perlahan terbuka sambil memegang dahi nya yang masih terasa pusing.

Pintu UKS terbuka, menampakkan sosok lelaki membawa baskom kecil berisi air. "Akhirnya lo sadar juga" Fela hendak mencoba bangun, namun kepala nya terasa semakin pening.

"Udah tidur aja, gausah di paksa." Gama mencelupkan kain kering ke dalam baskom berisi air dan memerasnya sebagai kompresan.

"Kompres sendiri atau abang kompresin?"

"Gue lagi gak mood bercanda!"

"Gue juga gak lagi bercanda kok."

"Shit!" Fela mengambil kain basah itu lalu ia taruh di atas dahi nya.

"Gimana? mendingan kan?" Fela mengangguk-anggukkan kepala. Gama mengambil ponsel di saku celana nya. "Halo, Man ambilin tas Fela dikelas"

"Hah kenapa harus gue?"

"Oh kalo gitu ntar Bastian aja deh yang gue traktir. Kita putus, by!"

Relationship GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang