8. Gama baper

110 11 18
                                    

PLAYING NOW : CLEAN BANDIT - SYMPHONY

SELAMAT MEMBACA KISAH FELA DAN GAMA.

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA.


BAGIAN DELAPAN.

Aku banyak melakukan kesalahan, tetapi mencintaimu bukan salah satunya.

* * *

Fela terkejut ketika mendengar teriakan anak kecil berhias bando pink di kepalanya dengan pakaian berseragam Taman kanak-kanak.

"Ngagetin aja lo, Cha! Untung gue gak kaget." ujar Gama mengelus dada.

"Gak jelas lo bang," oh dia Icha, adik kandung Gama.

Kemudian Icha menatap Fela penuh selidik. Dibalas dengan tatapan risih dari Fela. "Dia siapa bang?" tanya Icha.

"Namanya Fela, calon penghuni kamar abang nanti." celetuk Gama asal-asalan.

"Heh!"

"Oh," tidak ada bantahan dari Icha, ia malah mengohkannya saja. "Terus kenapa abang masukin kak Fela ke----"

"Aduh adik abang hari ini cantik banget sih, kayak pemain pilem Barbie yang jadi pacarnya si Ken itu." pungkas Gama sambil mengelus puncak rambut Icha.

Sudah terlihat jika saat kecil Gama sering menonton film Disnep. Dari Barbie, Rapunzel, Cinderella sampai mbak-mbak yang sesudah makan apel kemudian mati suri.

"Ah masa sih," jawab Icha tak yakin.

"Ehem---" sela Gama, "hari gini makan permen kapas enak kali ya, apalagi gratis."

"Gila mau lah! Okey, semua beres bang." tukas Icha. "Jadi?"

"Kamu lupa ya, teman abang ini kan mau ngajarin kamu belajar di rumah." sergah Gama cepat.

"Wah bisa aja lo bang!" sangkal Icha refleks.

"Yaudah Icha tunggu di bawah. Bye abangku yang mesh dan kak Fela calon penghuni kamar bang Gama." kata Icha seraya pergi.

Rasanya Fela ingin mengumpat kasar, tapi dia ingat dengan dosa nya yang segunung. Wanita itu beranjak turun melewati tangga, namun Fela risih karena Gama terus saja mengusap rambutnya dengan gemas.

"Lo ngapain sih? Lepasin," kata Fela menyingkirkan tangan Gama dari rambutnya.

Tetapi Gama masih saja melakukannya meskipun sudah di larang. Fela kan manusia bukan kucing, lagipula wanita itu tidak butuh belaian.

"Lepasin monyet!" titah Fela sambil berlari kecil saat menuruni anak tangga.

"Anak cantik, baik. Kesini dong nak." ujar Gama ikut berlari mengejar Fela. Fela tidak menghiraukannya, ia terburu-buru seperti sedang dikejar orang gila.

Langkah kaki Fela kurang cepat, tangan Gama meraih rambut wanita itu.

"Kena!" seru Gama, sontak tubuh Fela menjadi tak seimbang karena rambutnya yang di tarik oleh Gama.

Relationship GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang