Ong Seongwoo yang dijanjikan harta warisan ketika menikah dan Seo Aera yang juga membutuhkan uang, mengikat janji dalam suatu pernikahan.
"Kakek gue bakal warisin hartanya kalau gue nikah sama lo! Jadi iyain aja kenapa?"
"Dih nggak mau gue nikah sam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari demi hari berlalu, tibalah saat dimana Seongwoo akhirnya mengikuti ujian terakhir dalam kehidupan kampusnya.
Besok, ia hanya tinggal mengikuti ujian ini saja dan ia bisa melepaskan titel mahasiswa karatan-nya.
"Ra, lo beneran nggak bisa ke kampus gue?"
"Nggak," jawab Aera sekenanya.
"Kenapaaa?" rengek Seongwoo sambil berjongkok di samping Aera. Wanita itu sibuk mengepak pakaiannya di sebuah koper kecil.
"Kan gue udah bilang, gue besok ada perjalanan bisnis."
Seongwoo mendecakkan lidahnya. "Terus siapa yang nyelametin gue dong?"
"Kan lo banyak temennya." Aera berdiri untuk mengambil beberapa celana di dalam lemari. "Lagipula lo juga kan gak lulus tepat waktu, jadi nggak usah terlalu dibanggain."
Seongwoo memegang dadanya yang tiba-tiba terasa sakit. "Buset, Ra... Kata-kata lo itu ya. Untung gue orangnya sabaran."
"Maaf." Aera menjulurkan tangannya ke arah Seongwoo, dan langsung digapai oleh pria itu. Kini mereka berdua berdiri saling berhadapan.
"Sebagai gantinya, gue ngucapinnya duluan aja ya."
Tangan Aera terangkat dan mendarat dengan lembut di rambut Seongwoo. Senyum terulas di wajah cantiknya ketika tangannya dengan pelan menepuk-nepuk puncak kepala pria itu.
"Selamat ya, Ong Seongwoo. Bentar lagi lo bakal masuk ke kehidupan yang sebenarnya. Jadi orang yang mandiri, humble, terus jangan suka seenaknya sama orang. Kalo lo mau disumpah serapahin sama orang sih, terserah."
Seongwoo tersenyum geli. Bukan karena nasihat Aera, tapi karena pemandangan yang di depannya.
Aera yang tingginya hanya sepantaran dengan bahunya, terlihat kesusahan menggapai kepalanya.
"Jadi--AKH!"
Aera memekik ketika Seongwoo tiba-tiba mengangkat tubuhnya.
"EH! ONG! TURUNIN GUE!"
Seongwoo tidak menggubris teriakan Aera, dan terus berjalan ke arah kamarnya.
"Nggak mau. Habisnya lo ngegemesin banget. Mau gue jadiin guling buat malam ini."
==
Mobil yang membawa Aera dan rombongan ke Bandara untuk perjalanan bisnis, sudah melaju di jalanan.
Di jok depan ada Pak Sunggyu--Bos mereka. Kalau ditanya, Bos kok malah duduk di depan? Pak Sunggyu lebih nyaman duduk disitu.
Tapi tentu saja bukan dia yang mengendarai mobilnya. Di belakang kemudi ada Sanggyun--karyawan gesrek yang suka ngejodohin Pak Sunggyu sama cewek-cewek cantik. Bos mereka ini masih single.