Minggu itu bukanlah hari minggu yang biasa bagi Aera.
Bukan karena cuacanya, bukan karena langitnya, bukan juga karena suhunya.
Namun, karena dirinya sendiri.
Wanita itu sudah bangun sejak sejam yang lalu, tapi ia terlalu takut untuk keluar kamarnya sendiri. Bukan karena di luar ada hantu atau serial killer, tapi karena Ong Seongwoo. Ia takut berpapasan dengan pemuda itu di luar nanti.
Kejadian semalam meninggalkan efek yang cukup besar bagi Aera. Padahal itu bukan pertama kalinya Seongwoo mencium bibirnya. Namun, entah kenapa Aera merasa malu kali ini. Ia bingung bagaimana harus bersikap di depan Seongwoo nanti.
Aera akhirnya berhasil mengumpulkan nyali untuk membuka pintu kamarnya. Perlahan dan berusaha membuatnya tidak bersuara.
Sunyi.
Aera bernapas lega ketika tidak melihat tanda-tanda Seongwoo di luar sana.
Kakinya bergerak melaju ke arah kamar mandi dan dengan cepat membuka pintunya. Akan tetapi--
"AAAHH!"
--Aera tidak tahu kalau Seongwoo berada di dalam sana.
"NGAGETIN AJA LO!" seru Aera.
"HONG HUU HANG HGNGTEN!"
"Ngomong yang jelas bego!"
Seongwoo membuang busa pasta di dalam mulutnya dan membersihkan mulutnya.
"LO TUH YANG NGAGETIN! MASUK NGGAK NGETUK DULU!"
"SALAH LO KENAPA PINTUNYA NGGAK DIKUNCI!"
"JANGAN TERIAK TERIAK LO KALO BELUM SIKAT GIGI, BAU TAU!"
"INI JUGA MAU SIKAT GIGI TAU! MINGGIR!"
Aera menyenggol tubuh Seongwoo dan bergerak mengambil sikat gigi miliknya.
Seraya menyikat giginya, matanya bergerak melirik sinis ke arah Seongwoo yang sudah duduk nyaman di depan TV. Ia sedikit kesal, karena Seongwoo bersikap seperti tidak melakukan apa-apa pada dirinya semalam. Namun, di sisi lain ia juga bersyukur dengan hal itu. Setidaknya ia tidak merasa gugup seperti sebelummya lagi.
==
"Ra, kulkas udah mau kosong tuh."
"Isi aja, ribet banget."
"Temenin gue ke supermarket dong."
"Lo aja ah. Gue sibuk."
Seongwoo memanyunkan bibirnya karena dicuekkin Aera yang sepertinya sibuk dengan file kantornya. Pria itu bergerak mendekati Aera dan melihat layar laptop milik wanita itu dari balik bahunya.
"Ngetik apaan sih?"
Aera terkejut dengan kehadiran Seongwoo di sampingnya, dan refleks memundurkan wajahnya ketika menyadari bahwa jarak mereka terlalu dekat.
Seongwoo tersenyum tipis ketika melihat ekspresi Aera yang menurutnya sangat lucu.
"Ayoklah temenin gue," pinta Seongwoo dengan nada suara yang lembut.
Seakan tersihir, Aera yang sedari tadi menolak, sekarang malah mengiyakan ajakan Seongwoo. "Gue mau ganti baju dulu."
"Nggak usah." Seongwoo memasangkan kupluk hoodie Aera di kepalanya. "Kayak gini juga lo udah cantik kok."

KAMU SEDANG MEMBACA
Married for Money - Ong Seongwoo ✔️
Fiksi PenggemarOng Seongwoo yang dijanjikan harta warisan ketika menikah dan Seo Aera yang juga membutuhkan uang, mengikat janji dalam suatu pernikahan. "Kakek gue bakal warisin hartanya kalau gue nikah sama lo! Jadi iyain aja kenapa?" "Dih nggak mau gue nikah sam...