[END] - Really Goodbye

3.3K 500 70
                                    

Aera melambaikan tangannya ke pada Seulgi, dan mengikuti Seongwoo yang sudah berjalan mendahuluinya.

Di dalam mobil, Seongwoo tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Aera memperhatikan ekspresi wajahnya yang datar, dan bertanya-tanya apa yang sedang ia pikirkan. Dia cukup ceria pagi ini.

"Ong," panggil Aera. Namun, pria itu tidak menyahut.

Aera memanggilnya lagi, tapi tidak ada balasan. Seongwoo baru menyahut ketika Aera menepuk pelan lengannya.

"Kalau mau ngomong, di rumah aja ya. Jalanan licin, gue mau fokus ke depan dulu."

Aera berasumsi kalau Seongwoo sedang marah padanya. Pria itu akan menghindari segala bentuk percakapan ketika sedang kesal.

Meskipun tidak tahu apa alasan dibalik marahnya Seongwoo, Aera akan menurutinya untuk saat ini. Dia tidak mau menganggu, dan mengakibatkan Seongwoo kehilangan kendali.

==

"Gue salah apa, Ong!?"

Aera tidak tahan lagi. Sudah 2 hari Seongwoo menghindarinya, dan itu membuatnya frustasi karena ia tidak tahu apa alasannya.

Seongwoo melepaskan tangan Aera yang mencengkram pergelangan tangannya.

Ia berbalik dan kembali berjalan ke arah kamarnya. Aera mengikuti di belakang. Namun, Seongwoo berhenti secara tiba-tiba dan membuat jidat Aera terantuk di punggungnya.

"Aww...," ringisnya.

"Maaf, maaf. Nggak apa-apa kan?"

Aera mendongak dan mendapati wajah Seongwoo yang sangat dekat dengannya. Pria itu terlihat khawatir dan mengelus-elus dahi Aera dengan lembut.

Sudut bibir Aera tertarik ke bawah. Dia merasa emosional secara tiba-tiba. Kata-kata tidak dapat mengungkapkan betapa ia merindukan tatapan Seongwoo yang seperti itu.

Kedua mata mereka bertemu. Selama 10 detik mereka hanya memandangi eksistensi masing-masing, hingga akhirnya Seongwoo membawa Aera ke dalam dekapannya.

Pelukan itu erat, tapi juga lembut. Sangat hangat, sehingga membuat Aera terhanyut di dalamnya.

Tangannya bergerak untuk membalas pelukan itu, tapi Seongwoo sudah terlebih dahulu melepaskan dirinya.

Dengan senyum tipis di wajahnya, Seongwoo membelai lembut puncak kepala Aera.

Aera ingin mengatakan sesuatu, tapi sekali lagi, Seongwoo tidak memberikannya kesempatan. Pria itu sudah terlebih dahulu masuk ke kamar, dan menguncinya.

==


Waktu baru menunjukan pukul 06.47 pagi, tapi seluruh tenaga yang Aera punya untuk hari itu seperti sudah terkuras semuanya.

Kakinya lemas ketika melihat secarik kertas yang tergeletak di atas meja yang berada di ruang tengah.

Bukan kertasnya, melainkan tulisan di dalamnya.

"Ini apa?" lirih Aera.

Seongwoo dengan santai meneguk susu coklat miliknya sebelum menjawab, "itu surat yang menyatakan kalau kontrak kita sudah selesai."

Aera lebih syok ketika mendengarnya dari mulut Seongwoo.  "Ta-tapi, ke..."

"Karena batas waktu kontrak kita sudah berakhir." Seongwoo menunduk seraya tersenyum sinis. "Untungnya, kita nggak pernah ngedaftarin pernikahan kita ya. Jadi nggak perlu repot-repot ke pengadilan."

Married for Money - Ong Seongwoo ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang