part 11

444 35 16
                                    

.
.
.
.
.
Dibawah sinar matahari musim semi itu, yesung si tabib istana yang baru saja diangkat langsung oleh raja kini tengah mondar mandir seraya terus berkomat kamit tidak jelas.

" apa aku tidak salah dengar huh?"

" Aaah... Pasti aku sedang berkhayal..."

" Pasti aku terlalu memikirkan ucapan harabeoji... "

Yesung terus bergumam, terus mondar mandir tidak jelas meyakinkan diri kalau kejadian hari itu adalah hayalan dirinya semata. Namun tidak serta merta hatinya puas begitu saja, lalu Yesung mencubit tangannya sendiri untuk membuktikan kesekian kalinya kalau semua itu hanya hayalan.

"awwww...appo... " pekiknya saat rasa nyeri menjalar pada kulit tangannya yang kini memerah.

"aku tidak berkhayal, aku tidak bermimpi... Ini gila... Aargh eotheokhaji"

Yesung yang sebelumnya dengan tekad yakin datang keistana untuk menjadi dayang ataupun apapun itu agar dirinya bisa menjadi bagian dari istana kini sepertinya dirinya sedikit berkurang minatnya pada niat awal.

" kenapa setelah aku memutuskan untuk pergi semua ini terjadi... " yesung menggigiti kuku jarinya, dan berjongkok didepan pagar luar paviliun pertemuan. Dirinya mengorek ngorek tanah dengan sebatang ranting.

Semenjak raja membacakan keputusannya beberapa mentri dan pejabat pergi dan tidak sedikit yang masih berada didalam. Entah apa yang mereka bicarakan yesung sebenarnya penasaran namun rasa terkejutnya lebih dominan dihatinya.

" waaah... Tabib istana, aah ani maksudku tabib baru keluarga kerajaan ternyata memiliki kebiasaan buruk... Eeh"

Kekalutan hati Yesung tiba tiba teralihkan ketika melihat kaki seseorang yang berdiri didepannya. Kaki yang berhiaskan sepatu yang hanya keluarga kerajaan yang boleh memakainya. Dari suara angkuh yang yesung dengar pun wanita itu bisa langsung mengetahui siapa orang yang dengan sangat tidak sopan berdiri berdiri tepat dihadapannya bahkan yesung bisa dengan jelas melihat keangkuhan hanya dari sepatu yang orang itu pakai.

'benar benar tidak punya sopan santun... ' gerutu Yesung, dirinya semakin intens mengigiti kuku kuku jari tangannya karena kesal.

"aku penasaran kebiasaan apa lagi yang kau miliki...?ckckckc "

Perlahan yesung mendongak, matanya kini langsung bertemu dengan manik caramel si tuan angkuh yang tidak lain adalah putra mahkota yang kini tengah menunduk menatapnya.

"eummmm biar aku tebak... Kau memiliki kebiasaan menatap dengan tidak sopan... JAGA MATAMU, KAU TIDAK TAHU SIAPA YANG KAU TATAP DENGAN TATAPAN SEPERTI ITU HUH?!!! "

yesung langsung berdiri saat nada bicara si putra mahkota itu meninggi.
Refleks matanya memicing menatap guixian.

'andai kau bukan anak raja, pasti sudah ku pukul pantatmu dengan sarung pedangku... ' yesung membatin.

dan tatapan itu membuat guixian salah tingkah. Jarak keduanya sangat tipis hingga guixian pun bisa merasakan deru nafas yesung walau terhalang oleh cadar yang membingkai sebagian wajah wanita itu.

"m... Mwo.. Mwooo! " sekuat tenaga guixian menghalau kegugupannya, dia bertolak pinggang dan memasang raut angkuh . Jujur dia tidak pernah sedekat ini dengan wanita manapun, bahkan dengan putri sungmin pun selalu ada jarak diantara mereka .

Yesung mengedip kan matanya berkali kali, kini dia sadar posisi dirinya terlalu dekat dengan yang ada didepannya. Kebiasaan buruk yesung karena hidup diluar istana, kadang dia merasa masih berada diluar tembok istana hingga dia tidak begitu bisa mengontrol emosinya.

love from different Dimention.. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang