VI

112 17 8
                                    

Cahaya matahari menerobos celah jendela kamar membuat mata taehyung mengerjap sampai akhirnya terbuka sempurna.

Tenggorokan yg kering memaksa tubuhnya untuk bangun dari tidurnya dan melangkahkan kakinya keluar kamar menuju dapur untuk minum air.

Taehyung membuka kulkas,mengambil sebotol air mineral dan meneguknya sampai habis kemudian melemparkan botol itu tepat pada tempat sampah yg menyendiri di sudut dapur.

"hyung, kau sudah bangun?"-tanya jimin yg baru saja tiba di dapur.

"hm,bersiaplah.kita harus ke rumah sakit jin hyung untuk cek kesehatanmu"-ucap taehyung sambil menyiapkan sesuatu untuk di makan sebagai sarapan.

Jimin duduk di pantry dapur menunggu kakaknya menyiapkan sarapan. Jimin sudah biasa di urus oleh taehyung mulai dari makan, sekolah dan lain lain. Orangtua mereka yg super sibuk dan jarang di rumah membuat jimin hanya percaya pada kasih sayang kakaknya. Bahkan tidak bisa di pungkiri bahwa jimin sangat membenci kedua orangtuanya.

--

Taehyung dan jimin tiba di rumah sakit milik sahabat taehyung,kim seokjin. Hari ini adalah jadwal pemeriksaan kesehatan jimin dan tentunya hal ini sudah biasa bagi mereka.

Dr.jin mengambil beberapa gambar organ yg tentunya itu adalah jantung jimin dan memperlihatkannya pada taehyung.

"kondisinya semakin parah,kurasa harus ada tindakan operasi secepatnya taehyung ah.adikmu tidak punya banyak waktu untuk kondisi jantungnya"-ucap jin sambil menunjukan bagian bagian jantung jimin yg bermasalah.

"aku juga ingin seperti itu hyung, tapi anak itu sangat keras kepala dan selalu bilang dirinya baik baik saja"-ucap taehyung dengan wajah sendu

Sedangkan jimin sedari tadi hanya duduk di sofa ruangan dr.jin sambil bermaim vidio game tanpa peduli pembicaraan dokter dan kakaknya.

"ini obat untuk beberapa bulan kedepan"-dr. Jin memberikan beberapa bungkus pil berbagai warna dan ukuran pada taehyung.

"terimakasih hyung"-taehyung memeluk dr. Jin sementara.

Dr. Jin tau Taehyung menyembunyikan kesedihan dan ketakutan akan kehilangan jimin. Sejak dulu dr. Jin selalu melihat perjuangan taehyung demi kesembuhan adiknya yg melawan sakit pada jantungnya.

"ayo jim"-taehyung memanggil jimin yg kini sudah bengkit dari duduknya dan menghampirinya

"sudah? Apa aku sudah sembuh? "-tanya jimin dengan nada sesantai mungkin membuat dr. Jin terkekeh melihat tingkahnya.

"kau akan sembuh jimin ah, percayalah"-ucap dr. Jin menepuk bahu jimin.

"aku percaya padamu jin hyung"-jimin tersenyum dan membuat taehyung semakin merasakan kesedihan karena takut tidak bisa melihat senyuman itu lagi.

--

"seorin ah, apa jimin sunbae tidak sekolah hari ini? "-tanya chaerim yg duduk di hadapanya

"tidak,dia bilang dia ada urusan"-ucap seorina sambil meneruskan menulis catatanya.

"oh,,lalu dengan siapa kau akan pulang? "-chaerim

"aku akan naik bus"-jawab seorina yg masih fokus dengan catatanya

"baiklah,apa kau tidak merindukanya? "-ucapan chaerim membuat seorina menghentikan aktifitasnya dan menatap chaerim lalu membuang napas kasar.

BREATHE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang