Taehyung menuju rumah sakit setelah menyelsaikan pekerjaan kantornya untuk menjemput seulgi.dengan langkah gontai ia berjalan sampai akhirnya tiba di depan kamar rawat seulgi. Taehyung membuka pintu menampakan seulgi yg tengah tertidur. Ia melangkah ke arah seulgi dan memeriksa suhu tubuh seulgi dengan menempelkan telapak tangan di dahinya.
"syukurlah panas mu turun"-ucap taehyung lalu membenarkan selimut seulgi.
Taehyung duduk di sofa yg tersedia di kamar rawat ini. Ia membuka jas dan melonggarkan dasi pada kerah kemejanya.dirinya memang disini, tapi pikiranya di penuhi oleh seorina.
Seorina sedang tidak sehat dan dia tidak bisa menjaganya karena adiknya lebih berhak atas hal itu.Taehyung menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa,sampai akhirnya ia memejamkan matanya dan tertidur di sana.
--
Jimin terbangun dari tidurnya, ia menatap gadis di pelukanya yg masih tertidur.suhu tubuh seorina masih tinggi dan wajahnya semakin pucat. Jimin merapikan rambut yg menutupi wajah kekasihnya, sekali lagi kata kata itu keluar dari mulutnya.
"maafkan aku"-ucap jimin dengan lirih
Jimin bangkit dari tidurnya dan menuju dapur untuk membuat makanan. Ia tau seorina belum makan sejak semalam,sejak ia mengacuhkan keberadaan gadis itu lebih tepatnya.
Seorina terbangun dan memegangi dahinya yg terasa sakit. Seorina mengedarkan pandanganya pada sekitar, tapi dia tidak menemukan jimin.ia pikir jimin sudah pergi, tapi saat matanya melihat ponsel jimin di nakas samping tempat tidurnya ia yakin bahwa jimin masih disini.
Seorina kembali membaringkan tubuhnya yg terasa panas dan juga lemas. Ia memejamkan matanya berharap ia akan kembali tertidur dan tidak melihat jimin.Jimin berjalan dari arah dapur menuju kamar seorina dengan nampan berisi semangkuk sup dan sepiring nasi serta segelas air putih di tanganya. Jimin meletakan nampan itu di nakas lalu duduk di tepi tempat tidur.
"seorin ah, bangunlah. Kau harus makan"-ucap jimin menggenggam tangan seorina
Seorina mendengar jimin, tapi ia enggan untuk membuka matanya. Ia terus saja menutup matanya berusaha agar jimin tidak curiga.
Jimin menghela napas lalu membaringkan dirinya di samping seorina,memiringkan tubuhnya dan menghadapkan wajahnya di depan wajah seorina.
"apa kau benar bebar masih tidur? "-ucap jimin seraya mengelus pipi seorina
Seorina masih tetap dengan pendirianya. Ia tetap memejamkan matanya walau hembusan napas jimin terkadang menyapu wajahnya membuat pertahanannya runtuh kapan saja.
"bangunlah seorina,, kau harus makan"-jimin
Seorina tetap dalam posisi memejamkan matanya membuat jimin menghela napas kasar.
"aku hitung sampai tiga, jika kau tidak membuka matamu maka aku akan membuatmu terpaksa menikah denganku di waktu dekat"-ucap jimin terus menatap mata seorina yg terpejam
"satu,, "-jimin
Jantung seorina berdegup kencang,ia terus saja mempertahankan dirinya dengan memejamkan mata.
"dua,, "-jimin
"baiklah,kita akan menikah besok! "-jimin