XII

69 10 5
                                    

Suasana kantin masih ramai,menunjukan bahwa jam Istirahat masih berlangsung.jimin dan seorina duduk di depan seulgi yg tengah memakan makananya.

"kau tidak makan jim? Oh iya, kau siapa? "-tanya seulgi sambil menunjuk ke arah seorina.

"kekasihku"-jimin langsung menjawab dengan wajah datarnya.

"benarkah? Oh aku cemburu sekarang. Namamu siapa? Kelas? Umur? Kau anak presiden? Menteri? "-ucap seulgi membuat seorina sedikit gugup.

jimin yg tadinya melipat kedua tangan di depan dada langsung menurunkan tangan kirinya untuk menggenggam tangan seorina. Seorina heran dengan perilaku jimin. Genggaman tanganya terasa berbeda seakan akan menunjukan bahwa dia sedang menahan emosinya.

"putuskan dia jim, ayolah. Kau tau akibatnya saat membuatku marah. Iya kan?"-ucap seulgi santai sambil menatap seorina yg semakin gugup.

Seulgi semakin kesal karena sedari tadi jimin hanya diam dan tidak mempedulikan ucapanya. Dia bangkit dari duduknya dan berpindah duduk di antara seorina dan jimin.

"seulgi ah, apa yg kau lakukan eoh? "-jimin

"oppa, aku sangat merindukanmu. Aku sengaja pindah dari jerman agar kita bisa satu sekolah"-ucap seulgi sambil melingkarkan kedua tanganya pada lengan kiri jimin dan menyenderkan kepalanya pada bahu jimin.

Seorina mengerjapkan matanya berulang kali melihat kekasihnya di sentuh.ah tidak, di peluk wanita lain di hadapanya. Dadanya terasa sesak dan hawa sekitarnya mendadak panas.

"lihatlah, bukankah itu jimin? Dia bersama dua wanita?wah benar benar"

"sudah ku duga, pasti jimin punya hubungan dengan anak baru itu"

"kenapa seorina diam saja? Ah aku kasihan melihatnya"

"mungkin seorina hanya butuh uang jimin. Bukan cintanya jimin"

Suara bisikan siswa siswi terdengar jelas di kuping seorina. Matanya memanas seakan ingin mengeluarkan sesuatu. Seorina menarik napas panjang lalu membuangnya perlahan untuk menenangkan hatinya. Lalu menoleh ke arah jimin dengan seulgi yg masih menempel manja di sisinya.

"sunbae, aku harus ke kelas. Sepertinya aku harus melakukan sesuatu dengan catatanku"-ucap seorina langsung beranjak pergi tanpa menunggu jawaban jimin.

"ah sialan.seulgi dengarkan aku, sekarang pergilah ke kelasmu. Jangan sampai aku marah padamu"-ucap jimin penuh penekanan pada seulgi sambil melepaskan tangan seulgi di lenganya.

"tidak mau, maunya sama oppa"-ucap seulgi

"Ya! Kau itu lebih tua dariku, jangan panggil aku oppa. Sebaiknya kau ke kelasmu dan jangan ikuti aku lagi"-jimin

Seulgi menunjukan wajah sedih dan hampir menangis di hadapan jimin

"aku akan memberitahukan ini pada appa mu"-seulgi

"astaga seulgi arrgh"-jimin mengusap rambutnya kasar mendengar ucapan seulgi. Lagi lagi seulgi membawa bawa appa nya. Damn it! Jimin tidak bisa berkutik lagi.

"aku mau kembali ke kelas,tapi bersamamu. Ayo cepat jim, nanti kita bisa terlambat masuk"-seulgi memeluk lengan kiri jimin dan menariknya untuk kembali ke kelas.

---

Seorina duduk di mejanya dengan malas, hatinya masih saja merasa sesak mengingat kejadian di kantin tadi. Seorina mengambil ponsel di sakunya dan membuka sebuah pesan dari taehyung.

From : taehyung oppa
Ayo makan malam bersama

Seorina tersenyum dan membalas pesan dari taehyung.

BREATHE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang