XXII

151 6 1
                                    


Taehyung mengendarai mobil nya dengan kecepatan di atas rata rata mengabaikan sorakan marah dari beberapa pengendara yang lain.

Hatinya berteriak frustasi meneriakan nama seorina.

Rencana datang ke pesta pernikahan dr.seokjin dan menghabiskan malam yang indah dengan berdansa bersama seorina kini tergantikan menjadi malam yang sedikit membuatnya benar benar frustasi.

Satu sisi adiknya dan di sisi lain-
Gadis yang ia cintai.

..

Jimin terus menyusuri leher seorina dengan bibirnya. Meremas posesif pinggang gadis itu mengabaikan isakan tertahan yang memenuhi telinganya.

Taehyung selalu menyayanginya.
Membiayai sekolahnya, kebutuhanya, masak untuknya seperti seorang ibu, bekerja siang malam untuknya seperi seorang ayah. Jika jimin meminta seorina hanya untuknya, taehyung tidak akan keberatan kan?

Jimin serakah. Ya terserah saja mau menilai jimin seperti apa,jimin tidak akan peduli.

Jimin menjauhkan wajahnya dari leher seorina. Menatap wajah gadisnya yang tengah memejamkan mata sesekali terisak. Mengulurkan ibu jarinya untuk mengusap lembut pipi seorina berharap gadis itu membuka mata dan menatapnya.

"sayang buka matamu" jimin berucap lirih membuat seorina membuka matanya perlahan mendapati wajah jimin tepat berada di hadapanya tengah menatapnya.

Jimin merutuki kebodohanya setelah menyadari kini seorina benar benar berantakan. Mata yang sembap dan basah,lehernya penuh bercak merah hasil karyanya tadi,gaunya bagian atasnya sudah sobek tak terbentuk.

"maafkan aku" jimin menyatukan kening mereka dan terus menggumamkan kata maaf tapi ucapan seorina membuat singa yang luluh kembali meraung marah.

"aku membencimu jimin aku sangat membencimu" gumam seorina tanpa menghentikan isakanya disusul suara geraman marah jimin yang mulai menatapnya tajam.

"kau benar benar mau ku hamili sekarang?" ucap jimin sambil menjepit dagu seorina dengan ibu jari dan telunjuknya. seorina menatap jimin dengan sorotan tajam meskipun seluruh jiwanya di kuasai rasa takut sekarang

"kau lupa pada seulgi jim?Bagaimana perasaanya saat aku hamil anakmu?bagaimana dengan...taehyung oppa? Kau tidak peduli pada perasaanya juga?" seorina susah payah berbicara sambil terisak dan air mata yang terus saja mengalir.

Jimin masih mengapit dagu seorina dengan jarinya.matanya terus menatap tajam pada mata seorina dan otaknya kini terpenuhi dengan kata kata yang seorina ucapkan.

"ini tidak ada hubunganya dengan mereka. Seulgi hanya sebatas teman dan taehyung pasti lebih memilih untuk mengalah. Jadi terima saja jika kau memang di takdirkan menjadi miliku" jimin tersenyum miring tanpa menghentikan tatapan tajamnya pada seorina.

"kau egois jim" sepertinya seorina salah bicara. Jimin mengganti senyuman di bibirnya menjadi sebuah seringaian yang menyeramkan. Seorina takut sungguh.

Dengan menggebu dan sedikit kasar jimin menarik tungkuk seorina dan meraup bibir gadis itu lalu melumatnya dengan terburu buru.

Kesabaran jimin sudah habis.

Seorina terus memberontak meski kini tubuhnya sangat lemas dan kekuatanya tidak mungkin mengalahkan jimin.

Ciuman jimin menurun ke leher hingga ke dada atas seorina lalu menjauhkan wajah merasa terganggu dengan tangan seorina yang menutupi dadanya.

"singkirkan tanganmu sayang" jimin menunggu seorina melaksanakan ucapanya.tapi seorina hanya menatapnya takut dan semakin mengeratkan tanganya menutupi dadanya"

"sial! Kubilang singkirkan tanganmu!" jimin meraih tangan seorina memaksa gadis itu menyingkirkanya. Seorina berteriak ketakutan dan terus mengeratkan tangan dengan sisa tenaganya.

Jimin mencium seorina lagi dengan kasar. Tanganya tidak berhenti berusaha menyingkirkan tangan seorina yang masih bertahan menutupi tubuh bagian atasnya.

"jimin hentikan!"

Jimin melepas ciumanya dan menoleh pada seseorang yang meneriakan namanya di luar mobil. Sial itu taehyung.

Seorina menatap penuh rasa syukur pada seseorang yang datang. Doa nya terkabul malam ini. 'terimakasih Tuhan, kau mendengar doa ku'

"hiks taehyung oppa.." seorina menatap penuh permohonan pada taehyung yang masih berada di luar mobil dan menatap seorina khawatir dari kaca mobil yang sedikit gelap.

Jimin mengacak rambut frustasi dan memutuskan untuk membuka pintu mobilnya.

Saat pintu mobil terbuka taehyung langsung menatap tajam jimin yang keluar dari mobil dengan terkekeh seperti orang gila.

"jim apa yang kau lakukan? Ini tidak benar jim" taehyung berusaha mengontrol emosinya mengingat yang sedang ia ajak bicara adalah jimin. Demi tuhan jika laki laki di hadapanya bukan jimin,maka sudah pasti taehyung akan menghajarnya.

"kenapa hyung? Cemburu?"jimin menyandarkan tubuhnya pada sisi mobil dan mentap taehyung dengan santai seakan tidak terjadi apapun.

"kau mencintainya tapi kau menyakitinya jim. Aku akan mengalah dan membiarkanya bersamamu. Tapi setelah apa yang kau lakukan maka aku menarik ucapanku" taehyung berucap sambil sesekali melirik seorina yang masih berada di dalam mobil dengan raut wajah ketakutan.

Jimin tertawa pelan lalu menggantikan senyumnya dengan tatapan tajam pada taehyung.

"maksudmu kau tidak akan membiarkan adikmu ini bersama seorina? Gadis yang kau cintai? Aku juga mencintanya hyung. Bahkan sebelum kau mengenalnya kau tau itu" jimin mengepalkan tanganya mengingat kini taehyung tidak mangalah dan tidak membiarkan jimin bersama seorina.

"aku menyayangimu jim. Aku memberikan semua apapun itu yang kau butuhkan. Tapi untuk kali ini biarkan seorina bersamaku" ucap taehyung penuh keyakinan dan jimin kini tidak bisa menahan untuk tidak melayangkan satu pukulan pada pipi taehyung dengan keras.

Bugh

Seorina menutup mulutnya terlalu terkejut dengan apa yang terjadi. Jimin sangat menyayangu kakaknya seorina tau itu. Tapi kini keadaan membuat mereka bertengkar dan semua itu karena dirinya.seorina sangat merasa bersalah sekarang.

Taehyung memegangi pipinya akibat pukulan jimin tadi. Ini pukulan pertama yang ia terima dari adiknya.astaga.

"hyung, jangan buat aku membencimu"jimin kembali berujar dan taehyung hanya tersenyum.

"kau sangat keras kepala jim" taehyung menghela napas sejenak sebelum kembali melanjutkan ucapanya

"kau tidak mencintai seorina jim.jika kau mencintainya, kau tidak akan menyakitinya seperti ini. Kau berusaha melecehkanya tadi. Jangan lakukan itu adik,itu tidak benar"

Jimin kesal sekarang.

Bugh
Bugh

Maka kembali ia layangkan pukulan kepada hyung nya.

---

Hai
Gimana? Ga jelas?hahaha
Jangan lupa vote dan komen ya.



BREATHE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang