Setelah jam pelajaran selesai, kulihat ketos masih sibuk dengan bendera merah kuningnya. Seakan-sedang menari dengan bendera itu, aku jadi heran sedang apa dia."ah biarlah, sekarang yang penting ngisi perut dululah", setelah membeli jajanan dan pergi ke atap, kulihat anak-anak yang ikut ekschool pramuka semakin semarak dan semangat dengan latihanya, terik panas sang mentari seakan-akan menjadi teman bagi kulit-kulit mereka yang gersang. "Aku .?, ga bakalan mau buat ikut-ikutan, yang ada ntar kulit mulusku jadi arang lagi" pikirku.
Teng...teng... Lonceng masuk sudah terdengar dari kejauhan, akan tetapi seingatku ini pelajaran bu guru monster, jadi kuputuskan saja untuk tetap bersantai diatap bertemankan sang angin sepoy-sepoy yang ingin mengantarku ke dunia mimpi. Tunggu.!, andai tidur aku tidak ingin lagi mimpi yang seperti tadi malam.
Tetapi angin terlalu berambisi untuk membuatku terlelap. Akhirnya, mata sipitku tertutup juga dikalahkan sang angin. Dunia mimpi mulai mengatakan "selamat datang kembali eunbi". Sampai suara itu kembali datang,"eh anak nakal ngapain loe tidur disini.? Loe bolos lagi.?". Tunggu dulu, sepertinya suara itu bukan mimpi, coba kudengarkan lagi baik-baik, "eh...bangun loe.. Woi...", ternyata benar itu suara di ketos sombong.
Kubuka mataku dan, "anjay... Ngapain loe tos, loe mau apain gua loe.?" saat kubuka mataku. Wajah pria sombong itu hanya berjarak ± 5cm dari wajahku, sontak saja itu membuatku kaget bukan main.
"Enak aja loe ngomong, ngapain loe disini.?, bolos lagi.?",
pertanyaan yang benar-benar tidak berguna.
"Loe kalo udah tau, ngapain nanya lagi" jantungku benar-benar belum normal setelah kejadian tadi.
"Itu keringat apa iler loe yang keluar.?"
"Apaan sih loe, gaje banget, ga lucu tau"
"Hahaha...eh loe kalo tidur imut juga ya.. Haha"
Lalu dia memperlitkan foto saat kutidur tadi kepadaku, sontak saja aku benar-benar kesal bukan main.
"Eh..loe ngapain foto-foto gua tidur, loe bener-bener kurang kerjaan loe ya"
Aku berusaha untuk mendapatkan foto yang ada ditelfon genggam milik pria sombong itu.
"Sini hp loe, sini.. Bawa sini gua bilang!!"
Saat aku berusaha untuk mendapatkan hp itu lalu ia berkata
"Loe ga bakalan dapetin nih hp, gua bakal hapus ni foto, kalo loe mau nurutin syarat gua"
Langsung kuberhenti dari usahaku tadi, benar-benar membuatku jengkel, kalau difikir-fikir kok bisa pria sombong seperti dia jadi ketua osis disekolah seelit ini. Lalu pria sombong itu kembali memasukan hpnya kedalam saku.
"Apaan, apaan syarat loe..? Cepetan bilang.!"
"Oke-oke sabar jangan maksa gitu dong anak nakal"
"Loe mau nyari lawan lagi.?" amcamku
"Gini anak nakal. Gua tau loe disini ga punya temen, dan anak-anak yang lain juga susah deket sama loe, loe tau kenapa.?"
"Kenapa emangnya.?"
"Karna mereka ga tau loe yang sebenernya, sejujurnya pas gua liat loe saat loe baru masuk kesini, loe susah buat adaptasi, loe ga tau bahasa, dan loe selalu pake bahasa korea, sifat loe itu yang bener-bener buat gua heran, loe cewek masa bisa cabut, bolos, telat tiap hari, ga bikin Pr, tujuan loe sekolah ngapain.? Nyari ilmu apa nyari musuh.?"
Walau perkataan pria sombong itu ada benarnya, tetap saja aku kesal. Kenapa ia jadi menceramahiku, sudah kubilang, prinsip hidupku. "Hidupku ya hidupku, hidupmu urus sendiri" sekarang bisa-bisanya pria tengil ini ceramah kepadaku, apa dia benar-benar merasa hidupnya lebih baik dari siapapun dibumi ini, tentu saja ulahnya dengan menceramahiku mengundang gejolak emosi yang meletup-letup dari dalam hatiku.
"Woi... Gua ga pengen dicera..."
Sontak saja kata-kataku jadi terbata bahkan berhenti. Tak tahu lagi harus berkata apa, karena mulutku disumpal dengan tanganya. Lalu ia melanjutkan perkataanya.
"Jadi intinya, gua peduli sama hidup loe, bukan sebagai ketua osis, tapi gua sebagai temen loe, gua tau loe ga seburuk apa yang dibilang anak-anak yang lain, tapi jika loe ingin punya temen lebih dari satu, selain gua. Loe harus turutin syarat gua, ini semua demi kebaikan loe juga, loe ga bakal nyesel, gua jamin"
"Maaf, gua ga butuh temen.!" jawabku cuek.
"Bukan mulut loe yang butuh temen, tapi hati loe, hati loe udah kesepian, mulut loe aja yang bilang ga. Tapi hati loe ga bisa bohong, dan itu keliatan dari mata loe, ini demi kebaikan loe juga eunbi, gua tau tempat temen-temen yang bisa nerima loe apa adanya"
"Dimana.? Dimana bilang ke gua.!"
"Pramuka, cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, kode etik pramuka no.2"
"Loe mau gua gabung sama pramuka.?, pake baju kayak loe pake sekarang.?, pake dasi merah putih kayak gini.?, loe becanda.? Gua Warga Korea, bukan Indonesia"
"Gua tau, tapi mau loe warga korea, ataupun apalah atau warga indonesia sekalipun, loe harus coba. Kalo ga foto loe bakal gua upload ke web sekolah, gimana.?"
"Enak aja loe mau ngebully gua..!"
"Kalo loe ga mau, fikirin matang-matang sama otak loe yang egois itu, loe tetep mau hidup sendiri kayak gini atau hidup dengan teman yang bisa nerima loe apa adanya, pramuka.!! Waktu loe sampai besok, besok jam istirahat gua tunggu loe disini.!"
"Enak aja loe ngatur-ngatur hidup gua loe..."
Belum selesaiku bicara ia langsung pergi,
"Woi... Loe mau kemana .?? Woi.. Gua belum selesai..."
"Udah..fikirin aja, gua turun dulu. Gua mau masuk belajar dulu. Selamat bersantai ya..."
Selalu begitu, pergi saatku belum selesai bicara, benar-benar membuat ku kesal, tapi apa yang di bilang ketos sombong tadi ada benarnya juga. Lalu dari mana dia tau kalau aku seperti itu, apa dia menguntitku.? Tapi kurasa tidak, cuman aku jadi penasaran, dengan tawaranya.
Jadi, pramuka ya.?Walau aku tidak tau pasti apa itu pramuka, tapi seragamnya cukup keren, seperti wajib militer, membuatku penasaran.
To Be Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Dasi Bendera[Tamat]
Teen Fiction[NO PLAGIAT] TAMAT/THE END (Best Rank 1St in Camping 14-9-2018) (Best Rank 4Th in Camping 13-12-2018) Aku, Benci pramuka.!! Apa itu pramuka, hanya sekumpulan orang-orang yang sok peduli dengan alam, hanya pamer seragam. Tapi, semua berubah....