Just For You / 9th

279 28 7
                                    

"Ini pak bajunya, makasih ya pak, silahkan datang lagi pak..." Eunbi yang sedang asyik melayani pelanggan ditoko bajunya. Di Sela-sela kesibukanya tetap saja masih terfikir akan Si ketos sombong. Apa yang salah denganku.? Apa yang salah.?, akupun semakin terheran dengan otakku sendiri. Perasaanku yang tak pernah menginginkan cowok sombong itu. Akan tetapi kenapa otakku selalu memikirkan dia.

Semuanya khayalan itu hancur saat seorang pelanggan bertanya.
"Dek, ini berapaan harganya.?", "owh iya mas, "itu harganya Rp. 56.000,- aja mas" jawabku. "Ya udah, saya ambil ini aja deh" terangnya, "iya mas sebentar ya mas," jawabku, lalu kuminta karyawan tokoku untuk melayani pelanggan itu. "Mbak riska, tolong kemasin baju mas yang ini mbak" kataku. Lalu mbak riska langsung melayani belanjaan mas yang tadi.

Fikiranku buyar, tidak bisa fokus, kacau juga iya. Dan semua itu terlihat jelas dari wajah manisku. Lalu mbak riska menghampiriku, "neng eunbi lebih baik pulang dulu aja keliatanya neng lagi banyak fikiran" katanya. "Gapapa mbak, aku baik-baik aja kok mbak" jawabku. Lalu ku kembali ke meja kasir untuk sekedar melepas penat badan.

*****

Disisi lain, Ketos sombong yang meninggalkan seluruh anggota pramuka karena kecewa eunbi tidak hadir saat perayaan ulang tahunnya langsung mencari eunbi kerumahnya. Akan tetapi sayang sekali tidak menemukan eunbi, ketos yang sudah pasrah karena benar-benar tidak bisa menemukan eunbi. Dan ia masih duduk didepan gerbang rumah eunbi untuk menunggu kedatangan gadis cantik penghuni hatinya sampai senja tiba, "allahuakbar allahuakbar" adzan magrib akhirnya berkumandang, membuat sang ketos sombong yang frustasi bak pangeran kehilangan cinderella akhirnya meninggalkan gerbang rumah eunbi dengan motor sportnya.

Sementara, hari sudah mulai gelap tokonya juga sudah tutup, eunbi juga kembali kerumahnya, dan sampai dirumahnya saat adzan magrib selesai.

Saat hendak membuka gerbang, ia melihat sepucuk surat yang tercecer dibawah Pintu gerbang rumahnya.

"Ini surat siapa.?" pikirku, lalu ku pungut surat itu. Kulihat ternyata itu adalah surat yag kubuat siang tadi untuk si cowok sombong. "Apa jangan-jangan dari tadi dia nungguin gua disini.?" aku benar-benar jadi tidak enak hati kepadanya, apa benar soal perasaanya waktu itu.?, pikirku kembali buyar karena, "lebih baik nanti kuhubungi saja".

Setelah selesai mandi dan makan, aku rebahan diatas ranjangku, kembali ku teringat dengan cowok sombong itu. "Lebih baik kuhubungi yuli dulu, biar bisa dapet nomer ketos sombong". lalu kuhubungi yuli.

"Hallo yuli, ini gua eunbi"

"Oh iya, ada apa loe nelfon gua .?" katanya

"Gua boleh minta nomer ketos ga.?" tanyaku

"Oh iya, boleh bentar lagi gua kirimin, eh loe tau ga.?, tadi pas kita-kita lagi ngerayain ulang tahun si ketos, pas tau loe ga dateng dia langsung lari dan ninggalin kita-kita diruangan buat nyariin loe eunbi" terangnya

"Ha... Loe serius.?" tanyaku

"Gua serius, kayaknya sih si ketos suka sama loe eunbi" sambung yuli

"Gaje loe.. Mana mungkin. Ngarang loe yul" kataku

"Gua seriusan eunbi, wajahnya tadi langsung berubah kecewa waktu tau loe ga hadir, ditambah lagi pas dia selesai baca surat yang di kasih anggota putra, dia langsung lari." terang yuli.

"Yaudah deh, udah dulu ya, habis loe ceritanya ngaco. Bye.!!"

*****

-
-
To Be Continue...

Dasi Bendera[Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang