Menolong Sesama Hidup / 10

287 24 0
                                    

Dua hari sudah, Eunbi dan ketos sombong tak bertemu, disekolahpun begitu, atap yang menjadi tempat nyaman bagi eunbi maupun ketos sombong tak lagi berpenghuni. Kursi ketos sombong yang setiap hari selalu ia duduki sekarang tak lagi bertuan, sementara Eunbi yang semakin menonjolkan bakatnya diekschool pramuka membuat para anggota putra semakin terpikat.

*****

Senin pagi, jam sudah menunjukan pukul 08:00 am, eunbi yang masih harus naik angkot untuk sampai kesekolah membuat ia harus kembali terlambat. Sesampainya eunbi digerbang ia harus rela menunggu giliran masuk seusai upacara bendera.
Sementara suasana upacara pagi itu sedikit murung.

Setelah upacara usai, MC upacara langsung memberi pengumuman. "Diharapkan kepada seluruh peserta upacara untuk tidak bubar. Karena ketua osis akan menyampaikan pidato terakhirnya. Terima kasih"
Mendengar pengumuman yang demikian mengejutkan membuat semua siswa siswi enggan untuk berpaling dari lapangan upacara saat itu. Lalu Ketua osis mulai berdiri dimimbar upacara.

"Assalamualaikum, selamat pagi teman-teman semua, saya mohon maaf sebelumnya karena telah membuat kalian semua harus bertahan dilapangan yang panas ini. Ada hal yang harus saya sampaikan kepada teman-teman semua, dan sebelumnya saya ucapkan terima kasih karena teman-teman telah memberi amanah yang sangat berat kepada saya untuk menjadi ketua osis disma kita yang elit ini, sehubungan dengan itu saya juga mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya karena amanah yang teman-teman berikan."

Sementara digerbang eunbi masih harus menunggu upacara usai, "pak kapan sih nih upacara selese, gua mau masuk nih, ntar dimarahin guru lagi pak" semprot eunbi, "eh neng, saya ga bisa biarin neng masuk. Itu, apa neng ga liat, kalo anak-anak masih pada baris"  jawab satpam. "Sialan, gua bisa-bisa ambil absen diruang BK lagi nih" pikir eunbi.

Lalu situasi didalam masih membuat para siswa bingung dengan pidato Ketua osis, lalu ada salah seorang siswa yang bertanya"eh tos, loe kenapa kayak orang mau pergi gitu sih, emang maksud loe apaan buat ngumpulin kita-kita disini.?" tanya seorang siswa

"Maksud saya untuk mengumpulkan teman-teman semua disini sekarang, adalah untuk menyaksikan sekaligus menjadi saksi serah terima jabatan saya sebagai ketua osis yang akan saya berikan kepada wakil saya." terang ketos.
Semua terenyuh mendengar pernyataan ketua osis,

Lalu, serah terima jabatan akhirnya terlaksana dan usai, ketos yang sudah menjadi mantan ketos mulai mengucapkan kata-kata perpisahan.

"Ya terima kasih teman-teman semua telah menyaksikan serah terima jabatan ini, dan mulai detik ini saya tidak lagi menjabat sebagai ketua osis disma elit ini. Dan akan dilanjutkan oleh wakil saya, sekaligus saya mengucapkan salam perpisahan kepada teman-teman semua untuk dan terima kasih atas kerja samanya selama ini. Asalamualaikum" tutupnya.

*****

Akhirnya aku bisa masuk juga. Untung saja ga telat, pikirku. Lalu mulai kususuri lorong untuk menuju kelasku, kulihat semua siswa agak aneh pagi ini, "apa ya, yang barusan gua lewatin.?" tanyaku dalam hati, lalu ada seorang siswa yang juga anggota putra, lalu berhentikan dia sembari bertanya, "eh loe tau ga, ada perstiwa apa gitu.?,atau apa lah," tanyaku. "Makanya jadi cewek jangan telat terus tanya aja sono sama yang lain" jawabnya ketus, langsung saja jawaban itu membuatku emosi tingkat dewa, "eh kamvret loe kalo ditanya baik-baik jawab baik-baik bisa ga loe, atau loe mau nyari gara-gara sama gua.!!? An**ng loe" serangku. "Wah..wah.. So..sorry gua ga maksud buat loe marah. Gua cabut dulu ya.!" sambil berlari meninggalkanku.

*****

Setelah sampai dikelas, yuli langsung menghampiriku. "Eh eunbi loe tau ga.? ada berita baru.?" tanya yuli, "apaan.?" jawabku, "siketos itu lo, musuh bubuyutan loe" kata yuli, "iya kenapa sama anak sombong itu.?" jawabku biasa, "dia pindah.!", "a...apa..? Pin..pindah.?" kataku. "Iya, dia udah pindah, dan langsung pergi sehabis upacara tadi.!" sambung yuli.

Tak habis fikirku, kenapa cowok sombong itu bisa meninggalkanku disaat hatiku ia gantung tak bertali seperti ini, air mata yang tak bisa lagi kutahan untuk keluar, membuatku meninggalkan kelas dan langsung lari ke atap, tempat persembunyianku.

"Kata tri satya menolong sesama hidup", kenapa sekarang dia tidak datang menolongku untuk menghapus air mata ini. kenapa?,  katanya cinta itu indah, nyatanya saat kumulai merasakan indah itu kenapa harus begini, apa ini yang dimakan indah .?. Rintihku tiada henti, mungkin benar kata pepatah, "hal yang kamu suka itu adalah sebenarnya hal yang tidak kamu suka".

Kenapa rasanya sakit, padahal ku tak pernah memiliki rasa kepada dia, kenapa rasanya sakit, padahal dia ga pernah perhatian kepadaku, kenapa rasanya sakit, padahal dia musuh bubuyutanku, kenapa rasanya sakit saat ia tidak ada lagi untuk mengajakku berkelahi. "Oh tuhan, ijabbahla do'a-ini ya tuhan, biarkan, izinkanlah aku menemuinya satu kali saja tuhan, biarkan ku ungkapkan semua isi hatiku tuhan" rintihku.

Air mata yang tak bisa kutahan membuat aliran nafasku tak normal, serasa sesak didada, susah untuk bernafas dan "brukk..." semuanya gelap.

-
-
-
To Be Continue...

Dasi Bendera[Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang