Rajin, Terampil, dan Gembira / 8th

348 20 0
                                    

(Keesokan Harinya)

"Teng... Teng... Teng..." bunyi lonceng istirahat mulai menggema. Semua siswa keluar ruangan untuk mulai mengisi perut dan bercengkrama sesama mereka. Saatku keluar kelas tiba-tiba yuli menarik tanganku sembari berkata "eunbi, ikut gua keruangan pramuka yuk..!", belum sempatku menjawab ajakanya, tanganku tiba-tiba langsung ditarik oleh yuli.

Sesampainya aku diruangan pramuka ternyata aku diajak oleh anggota lainya untuk mendekorasi ruangan agar terlihat lebih istimewa. Rasa heranku melonjak karena aku tidak tahu ada acara apa dan kapan acaranya, sampai aku bertanya ke anggota putra.

"Eh.. Loe tau ga, ni acara apaan.?" tanyaku, lalu ia menjawab "loe ga tau ya.?, sekarangkan hari ulang tahunya intruktur pramuka kita", "siapa.? Maksud loe si ketos sombong itu.?" tanyaku lagi, "iyalah, emang siapa lagi.?" jawabnya.

Jadi sekarang hari ulang tahunya ketos ya, pikirku. "Guapun ga tahu apa-apa tentang dia, dia suka apa, senengnya sama apaan, terus sukanya kue apaan gua juga ga tau".. Lalu akupun tersadar lagi

"Eh gua mikirin apaan sih, ngapain juga gua mikirin hadiah buat cowok sombong itu" kata hatiku. Lalu ku berbalik badan dan melangkah untuk keluar dari ruangan pramuka, tiba-tiba sesampai dipintu kubertabrakan dengan anggota putri lainya.

"Eh.. Maaf maaf.. Gua ga sengaja. Maaf banget ya.." sesalku

"Gapapa kok, oh ya, gua liat ketos tuh lagi di lantai paling atas (atap), loe ga kesana.?" tanya-nya

"Maksud loe atap.?, ngapain gua kesana.?" ketusku

"Ya iyalah atap, kan disana tempat santai loe eunbi.!" jawabnya

"Males gua ketemu tuh cowok sombong. Enakan gua balik ke kelas, dari pada ketemu dia" terangku

"Okedeh, nanti pas jam pulang jangan lupa buat kesini ya, kita kan mau ngerayain ultah siketos" ajaknya

"Okedeh. Sampai nanti ya, bye..!"

*****

(Di kantin)

"Mpok.. Aku pesen nasi goreng satu ya, ga pake lama mpok.!!" kataku mendesak, karena perutku sudah terlalu lapar, sampai mulutku juga ikut-ikutan ga bisa ngerem.

"Iye neng.. Sabar bentar ye neng.." jawab si mpok yang punya kedai.

Lagi-lagi logat betawi, kenapa aku setiap mendengar logat betawi, selalu membuat telingaku panas, salah satu alasanku kenapa aku bisa dibilang tidak pernah makan dikantin. Dan sekarang hanya karena emergency situation aja, karena si ketos sombong sedang berada ditempat persembunyianku. Dan satu lagi, karena aku juga merasa tidak enak hati setelah kejadian kemarin senja saat ia jujur soal perasaanya kepadaku.

"Nih neng nasing gorenya." sembari meletakan pesananku diatas meja makan.

"Makasih ya mpok" balasku. Lalu si mpok menganggukan kepalanya.

Kusantap makanank, tapibmasih saja terfikir dengan kejadian kemarin senja, sampai akhirnya aku memiliki inisiatif untuk menebus kesalahanku.

"Yaudah, itung-itung nebus kesalahan kemarin senja, biar gua aja yang ngerjain dekorasi ruangan pramuka buat acara ultah si ketos sombong nanti." pikirku.

saat lonceng masuk berbunyi, aku kembali ke ruangan pramuka. Lagi-lagi ku bolos pada pelajaran bapak monster,

*****

Dasi Bendera[Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang