Dasi Bendera[Tamat]

Cikal Kelapa Memanggil / 12

"Astaga.!! Barusan gua mimpi apa.?, kenapa bisa seganas itu" terbangun dari mimpi dan Melihat jam sudah pada pukul 08:00 tapi alhamdulillah hari pun hari minggu. Jadi tak perlu ribet-ribet karena takut telat. Kembali kulihat isi kado yang diberikan Cowok sombong kemarin membuat diriku sedikit bertanya, kenapa dia begitu ingin aku untuk tetap ada dalam pramuka.?! Kupikir ajakan waktu itu hanya sebuah canda belaka. Tapi sekarang aku benar-benar tak bisa berpisah dengan pramuka. Walau awalnya cuma coba-coba dan akhirnya siap sedia bila dibutuhkan.

Dibawah tudung tak ada makanan. Bibi yang biasanya kerja juga sekarang tidak masuk karena hari libur. Ditambah lagi hujan deras seperti ini. Membuat perutku semakin lapar,  tapi setengah fikiranku masih terbagi untuk cowok sombong itu, salah apa aku sampai ia harus pindah begitu, katanya cinta, tapi aku ditinggal. Katanysa sayang. Tapi aku sendirian. Cowok macam apa itu. Pikiranku benar-benar kalut pagi ini dibuatnya, kenapa cowok sombong itu harus sampai begini. Lalu serselang beberapa saat hpku berdering.

"Hallo.?" sapaku
"Iya anak nakal.? Loe udah buka kadonya.?" tanya-nya,
Langsung saja kumatikan telfon itu.

Benar saja, mimpiku tadi terlalu Berlebihan sampai-sampaiku terjatuh dari gazebo atas. "Ah.. Sial.!!, kenapa siii tuh cowok ganggu hidup gua terus.!". Perut benar-benar lapar tak terhankan lagi, tiba-tiba "ting..tong..", "ah siapa yang datang pagi-pagi gini", cepat kukenakan kembali baju piama yang kulepas saat tidur tadi. Lalu ku berlalu untuk melihat siapa yang datang. "Permisi mba, kami dari Go-Food ingin mengantarkan pesanan yang di beli oleh pelanggan Xxxx kepada mba, mohon diterima mba" terang kurir itu, "iya mas makasih banyak" sahutku..

"Wah... Banyak kejutan ya pagi ini" fikirku, bagaimana tidak. Cowok sombong itu tidak lagi bersekolah di Sma Elit-ku" selalu saja ada kejutan yang kuterima tiap harinya. Untuk pagi ini biarlah, makanan yang ia belikan ini kusantap. Sebelum berangkat ke toko.

*****

Setelah selesai kusantap sarapan pagi, tiba-tiba hp-ku kembali berdering.

"Hallo eunbi, ini gua ketua putra"terangnya. "Ah iya.. Kenapa.?" tanyaku,"gua punya info buat loe"katanya,"apaan.?" sahutku,"loe belum tau kalau kepsek nunjuk loe buat gantiin ketos sebagai instruktur pramuka disekolah kita.??" terangnya. "Ha.. Apaan.?? Maksud loe apaan.?" kaget, "iya, loe pelatih baru pramuka sekolah kita.!!"lanjutnya. "Gila loe, gua aja ga pernah ikut Diklat kepelatihan. Ngaco loe..." gerutuku, "gua serius. Dan sekarang semua anggota ada disekolah. Karena sekolah kita kebagian undangan PERTIKARA tingkat Nasional di cibubur 3 hari lagi." jelasnya, "ha.. Parah nih... Terus gua harus kesekolah sekarang gitu.??" tanyaku, "ya iya lah, cepetan, yang lain udah pada sampe dan jangan lupa loe harus pake seragam Pasbhara."terangnya. "Iya, bawell loe" jawabku sambil memutuskan telfon.

Sekarang apalagi musibah yang datang kepadaku. Lalu langsung kutelfon mba riska untuk meminta tolong membuka toko duluan. Setelah itu langsung kubergegas mandi dan bersiap-siap pergi kesekolah. Dengan paniknya aku terlupa untuk mengenakan sepatu PDH-ku.

Untung ada angkot lagi berhenti, "bang Sma Elit ya bang, cepetan bang" gerutuku. "Gimana si neng, sabar dikit dong..!!"sahut si sopir angkot. Setelah sampai disekolah satpam yang juga libur pagi ini tidak ada digerbang. Kulihat apapun itu nyatanya tidak ada orang satupun. Dilapangan tidak ada, kucek di ruangan pramuka juga tidak ada. Kesal karena sudah merasa dibohongi, langsung saja kutelfon nomor ketua Putra. Akan tetapi tidak dijawab. Lalu kulihat diatap, ternyata ada beberapa orang disana. Sesampainya diatap kulihat ketua putra dan ketua puteri ada disana. Langsung saja "eh loe mau bohongin gua.? Loe bilang anggota datang buktinya mana.?? Mana.??" gerutuku., "eits bentar jangan marah dulu dong. Nih surat perlombaanya, dan ini surat penugasan loe buat gantiin ketos sebagai pelatih, tapi cuman sementara kok."jelas ketua putra. "Mulai besok pagi, kita mulai seleksi anggota besok pagi" sambungnya. "Okedeh, mohon bantuanya buat besok." pintaku, "oke siap.!! Karena loe udah jadi instruktur baru, jadi gua mau deh bantuin loe.!" jawabnya. "Oke makasih deh buat bantuanya" sahutku, "kalo gitu gua balik dulu ya, loe juga gapapa balik juga. Bye." setelah berpamitan. Ketua putra dan putri berlalu sembari meninggalkan ku sendiri diatap.
Setelah sendirian diatap, senang rasanya bisa kembali tenang tanpa gangguan siapapun. Ingin rasanya terbang melayang diawan, akan tetapi aku sudah mulai merasa nyaman dengan pramuka, nyaman dengan suasananya, nyaman dengan situasinya, ingin rasanya ku kembali bertemu dia, rasa ingin bertemu kembali menyeruak dari benakku. Tiba-tiba. "Hei anak nakal...

To Be Continue....