Prolog

87 13 6
                                    

Aku menyukainya sejak 3 tahun yang lalu, tepat di bawah rintik hujan. Di sanalah perlahan cintaku mulai tumbuh. Pada awalnya aku menepis semua ini. Namun, semakin aku menepisnya semakin kuat rasa itu menghampiri raga ini. Jika kalian mengatakan ini "Secret Admirer" kalian tepat sekali.

3 tahun?? Bukan waktu yang sebentar. Namun, aku tidak mempunyai keberanian yang cukup tuk mengutarakannya. Aku hanya bisa menatapnya dari kejauhan, kaki ini terasa kelu tuk mendekat.

Cukup dengan melihatnya saja membuatku senang bukan kepalang. Katakan saja aku lebay!! Tapi, inilah yang kurasakan saat ini.

Tetapi apa boleh buat?? Aku hanya bisa memendam dan menunggu. Ialah "Aldian Davino Aditama"  1 nama yang sampai detik ini masih setia menjadi penghuni hatiku. Selama 3 tahun nama itu masih berada pada tempatnya, tak pernah tergeserkan oleh siapapun.

Mungkin tempat dia berpulang adalah di dalam dekapku kali yah? Wkwk

Namun semuanya telah usai. Penantianku selama ini tak berbuah manis. Selamanya ku ingat pedih ini, bahwa kau takkan pernah berbalik ke arahku menggantikan punggung tegap itu dengan dada bidang yang begitu menghangatkan ketika didekap

Ingatkah kalian dengan sajak karangan Sapardi Djoko Damono, "Isyarat awan kepada hujan yang membuatnya tiada"??

--Ariana Anne Pradipta--


🌨🌨🌨

Hay ini cerita pertamaku, untuk prolog segini dulu aja. Oke? Vote and commentnya ditunggu!! See you next time 😍😍😘😘

Rain In The PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang