[30 : dapat!]

22.1K 5.2K 617
                                    

"emangnya lo kira gue ga denger omongan lo di telfon kemarin?"

lagi-lagi suara yang keluar dari mulut guanlin membuat sungwoon gentar.

sementara yang lainnya masih bergelut dengan pikirannya sendiri, guanlin malah mengambil ponselnya dari saku celana.

lalu memutarkan sebuah rekaman suara yang sengaja guanlin rekam semalam untuk berjaga-jaga.

"iya serem nih rumah gue sekarang, ada pembunuhnya."

yang lainnya jelas, langsung kaget saat mendengar suara sungwoon terekam dalam ponsel milik guanlin.

"ga tau, kayaknya setiap ada yang berisik langsung di bunuh gitu deh."

"ngapain sih masalah pribadi gini harus di sebar-sebarin?" ong mulai berkomentar.

"kemarin aja kucingnya daniel di bunuh, padahal kucingnya ga salah apa-apa. jangan-jangan itu peringatan buat daniel lagi."

"taruhan deh sama gue, pasti daniel jadi korban selanjutnya. mau taruhan apa lo? mobil? ayo."

ong kaget, minhyun jisung juga, sedangkan woojin jihoon masih bingung.

"tapi menurut lo gimana, jim? gue harus keluar dari rumah ini sebelum gue mati juga apa gimana?"

dan sudah. rekaman berhenti sampai disitu.

jelas, sungwoon terlihat gelagapan. sementara guanlin tersenyum puas.

akhirnya mereka bisa menemukan pelakunya. begitu pikirnya.

jisung menatap sungwoon kaget, juga tidak percaya. "jadi.. ini bener lo, woon?"

"lo bunuh daniel cuman buat taruhan mobil?! sinting ya lo?!" amuk ong.

"sabar dulu," ujar minhyun menenangkan. "biarin sungwoon ngomong dulu."

sungwoon menghela napasnya kasar, sedetik kemudian pandangannya tertunduk ke bawah. terlihat seperti menyesal.

"kalian pikir enak tiap hari ngeliat orang mati bergilir belum lagi nunggu giliran kalian mati?"

"kalian pikir enak tiap hari selalu aja kayak dihantuin kalau kalian bakalan mati besok pagi?"

"kalian tau?" lanjut sungwoon lagi. "mending gue di penjara daripada hidup ga jelas disini cuman nungguin giliran mati aja."

"kalau kalian mau laporin gue ke polisi silahkan," sungwoon menghela napasnya. "emang udah keputusan gue juga kok."

semua orang tercengang mendengar pembelaan sungwoon yang kalau dipikir, ada benarnya tapi cukup tidak masuk akal untuk dijadikan alasan membunuh seseorang.

"jadi nunggu apa lagi?" tanya guanlin. "laporin polisi aja langsung!"

dorm 101 | wanna oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang