07

544 38 12
                                    

Aldito pov

Lusa adalah benar benar hari yang sangat ku tunggu. Entah kenapa, sekarang aku sangat suka menggoda melody. Dia lucu, jika ku goda pasti pipinya merah, gemas jadinya.

Hari ini, ayah menyuruhku untuk mengajak melody jalan jalan. karna ayah memang sangat keras kepala dan memang aku pun bosan didalam rumah.

Gua kerumah lo sekarang,kita jalan.

Loh loh saya ga mau!

Harus mau!belum jadi istri aja udah ngebantah,apa lagi nanti.

Yayaya.

Aku pun langsung menyalakan motorku menuju rumah melody. Melody itu sangat lucu,dia imut, polos, dan menyebalkan tetapi aku suka, eh.

Aku sedang memarkirkan motorku di rumah melody. Aku segera membunyikan belnya.
Aku melihat ponselku,aku mengetikan pesan kepada melody. Belum sempat selesai, pintu pun terbuka.

"Ayo"
Aku pun mendongakkan kepala ku, disana terlihat perempuan dengan berbadan yang dibilang kecil mungil. Dia memakai gamis warna hijau toska dengan jilbab senada.

"Suruh masuk kek" jawabku

"E-eh iya maaf. Mau langsung apa mau masuk dulu?" Ucapnya

"Gausah basa-basi" jawabku datar, aku sangat senang mengerjainya

"Ini salah itu salah, ayo deh" ucap nya langsung berjalan meninggalkanku

Aku pun langsung menaiki motor gede ku, ku lihat dia memasang wajah kaget.

"Eh naik ini?"ucapnya

"Mau naik apa emang?" jawabku

"Gabisa naiknya" ucapnya merengek seperti anak kecil

Aku pun langsung mengulurkan tanganku kepadanya.

"Apa-apaan ini? kita kan belum muhrim"ucapnya kesal

"Yaudah, mau gimana lagi?" Nyerahku

"Kita gausah naik motor deh, kita jalan aja. Sekitar sini kan ada taman, kita kesana."ucapnya

"Yaudah deh terserah istri" goda ku

Kulihat melody langsung merona.  Dia tergoda.  Aku sangat suka jika melihatnya begitu.  Lucu.

"Apasih!" Bentaknya, dia salting.

"Ohiya dy, siap siap ya buat besok" ucapku menggoda nya lagi dengan menaikan alis ku

"Emang kita mau apa?" Jawabnya polos, sangat polos.  Bahkan aku, gemas.

"Apa aja yang suami istri lakuin" ucapku sambil tertawa

"Ih, awas ya mesum lagi. Dasar omes" ucapnya sambil meninggalkanku

"Iya deh iya udah." Nyerahku.

"Ditoooo, aku sakit peruttt.  Ini sakit banget" ucap nya sambil merengek, bahkan matanya keluar air mata.  Aku bingung. Dia kenapa?

"Eh eh, lo kenapa? Pengen ee?" Tanyaku

"Engga dit, ini sakit banget. Aku ga kuat. Pengen pulang" melody menangis, sepertinya sangat sakit.

Aku pun segera menuntun nya kearah pulang. Jujur, aku sangat khawatir.  Dia kenapa? Apa melody haid? Jadi mungkin dia pms.

"Lo lagi dapet bukan? "Tanyaku ragu ragu

"Dapet apaan hah?" Jawabnya polos.  Apaa mungkin melody selama ini belum haid?

Aku melihat kaki melody yang tertutup oleh gamis toska.  Dan aku melihat ada bercak merah disana.  Ini benar, melody haid.  Bahkan melody tidak tau sama sekali soal haid? Dia benar benar aneh, apa dia tidak belajar sistem reproduksi?  Sebenarnya, aku apa dia yang wanita?

"Ck. Lo haid dy. Liat kaki lo." Ucap ku

Melody pun menunduk.

"Aaaaaaa.  Kok ada darah.  Dito kamu ngapain aku hah? Aku hamil? Keguguran? Dasar berengsek kamu ya" jawabnya sambil memukul ku.  Dia benar benar oon.  Yang dia tau jika ada darah diselangakangan itu keguguran.  Lo polos apa bego sih dy?

"Ah banyak omong lo" ucap ku sambil segera menggendongnya.  Aku takut, khawatir.

-----



Hai semua, aku sangat sangat minta maaf.  Aku lupa kalo aku masih punya waatpad yang harus dilanjutin.  Maaf ya sekali lagi.  Aku mohon maaf.  Tapi makasih ya buat yang udah Setia nunggu.  Love youuu.

Need Love (but not a man)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang