"Engghhh" perempuan yang tidur di kasur itu merentangkan ototnya. Mata nya sama sekali belum terbuka, dia pun menguap. Dengan malasnya, ia membuka matanya. Atap putih pun terlihat dimatanya. Siapa lagi, ya. Dia melody.
Melody pun bangun dari tidurnya. Matanya beralih menatap jam. Pukul 03.10. Matanya pun beralih menatap sekeliling kamar itu. Dan pas ketika ia menengok ke sebelah kanan, disamping kasurnya, dito sedang terlelap di kasur lantai.
"Dosa ga ya aku malah biarin suami sendiri tidur dibawah" melody pun berucap sendiri
Melody pun berdiri dan berjalan ke arah suaminya itu. Ceilah udah suami aja bahasanya wkwk.
"Mending aku bangunin dia aja ya buat shalat tahajud" lagi lagi melody berucap sendiri
"Eh, tapi takut juga sih" ucapnya lagi.
Lantas melody dari tadi hanya bulak balik kayak setrikaan. Dengan tangan yang menunjuk-nunjuk bibirnya itu seakan sedang berfikir besar. Padahal cuman mikirin bangunin suami. Greget jadinya.
"Ah, udah ah bangunin aja. Ntar kan aku dapet pahala. Jangan takut mulu dong dy plisss" melody berucap lagi
Dengan pelan pun melody kembali mendekati dito, setelah dihadapannya, melody pun berjongkok untuk membangunkan dito.
"Too... ditoo..." dengan secuil nyali itu pun melody memanggil dito. Bahkan dengan suaranya yang pelan pun mana bisa membangunkan dito.
"ish, kebo lagi ya" melody mulai menggerutu
"too... ditooo..." dengan nyalinya yang meningkat pun melody kembali membangunkan dito dengan tangan yang ikut menggerakan bahu dito
"Engghhh" dito pun tersadar ada seseorang yang mengganggu tidurnya. Lantas dito membuka matanya. Yang pertama dilihat matanya adalah Melody yang tak jauh dari wajahnya dengan tampang muka seolah sedang menyelidiki sesuatu.
"Kenapa?" Akhirnya dito pun bertanya
"Kamu ngga ngigau kan?" Melody masih saja menatap dito lekat
"Aku udah bangun, kenapa melody?" Tanya nya lagi
"Oh, beneran bangun. Shalat tahajud gih" ucapmelody
"Emang jam berapa sekarang?" Dito masih saja mengucek ngucek matanya
"Jam 3. Ayok bangun"
Dito akhirnya bangun dan berwudhu
Melody pun menggerai sejadah untuk dito.
Dito yang baru saja keluar dari kamar mandi itu, langsung memakai baju koko dan celana panjang. Dan setelahnya dito menunaikan shalat tahajud.
Dito pun selesai melaksanakan shalat tahajud itu dan menoleh kearah melody. Dan melihatnya sedang duduk di sofa sedang menatap dirinya juga. Diito menghampiri melody dan dengan percaya dirinya dia mengarahkan tangannya ke arah melody. Melody yang tak mengerti pun hanya menatap aneh.
"Salaman" akhirnya dito pun menyerah
"Oh" melody yang mengerti pun akhirnya mencium punggung tangan dito.
Terlihat sekali dari bibir dito yang sedikit membuat lengkungan menandakan bahwa laki laki itu tersenyum.
Dan setelah itu, dito membaca alquran dan berdzikir.
---
Setelah mengaji tadi, dito menunggu adzan subuh dan langsung menunaikannya. Saat ini, waktu sudah menunjukan pukul 05.00 dan melody sudah selesai mandi. Melody keluar dari kamar mandi dengan celana longgar dan kaos tangan panjang dengan jilbabnya. Padahal, rambut melody baru saja keramas. Namun ia malu untuk menampakan diri di depan dito tanpa menggunakan jilbabnya.
Dilihatnya dito sedang duduk di sofa dan membaca buku. Entah buku apa.
"Udah?" Dito yang melihat melody yang sedang menatapnya pun langsung bertanya
"Iya udah" balasnya
Dito pun bangun dari duduknya dan berjalan ke kamar mandi.
Melody yang tau dito sedang mandi pun, membuka kerudung nya dan menyisir rambutnya yang masih berair. Setelah itu, dengan terburu buru melody merapikan kasur tempat tidur nya dan merapikan bekas dito tidur. Membuka gorden kamarnya, dan membuka pintu yang menuju kearah balkon kamarnya itu.
Rasa sejuk khas subuh pun menyapa melody. Ia pun berjalan kearah balkon dan merasakan sejuknya udara.
"Ngapain?" Suara dari arah belakang membangunkan lamunan melody. Tersadar sesuatu, iya kelibungan menutup rambutnya dengan tangannya. Karena kerudungnya yang ia taruh didalam kamar ia jadi refleks menutup rambutnya dengan tangannya.
Suara tertawa pun memenuhi balkon itu. Ya, dito tertawa.
"Aku suami kamu dy. Jadi gapapa kalau kamu gapake kerudung depan aku juga" ucap dito setelah menyelesaikan tawaannya itu
Sumpah, dito manis banget.
"Eh, emang kamu ga keberatan?" Tanya melody
"Keberatan untuk apa?" Bukannya menjawab dito kembali bertanya
"Eh, engga deh" cengiran pun keluar dari wajah melody. Ia pun menurunkan tanganya yang tadi ia gunakan untuk menutupi rambutnya
"Kamu ga mau minum teh atau kopi gitu?" Tanya melody memastikan sebab biasanya laki laki saat pagi pasti terbiasa minum teh atau kopi
"Kamu bisa buatkan?" Tanya dito
"Bisa" melody pun mengangguk
"Yasudah, buatkan susu saja" jawab dito
"Oke, tunggu bentar ya" melody pun masuk dan memakai kerudung nya dan setelah itu ia kebawah untuk membuatkan minuman untuk dito.
Tanpa sadar, dito pun tersenyum. Ia merasa nyaman dengan kehidupannya. Semoga ini akan berlangsung sampai ia tua nanti. Ya, dito sangat berharap itu.
---
Hai hai hai. Hehehee... saya baru update lagi. Maaf ya yang udah nunggu. Makasi banyak semuanya❤❤❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Need Love (but not a man)
Cerita PendekCerita pendek Saya butuh cinta, tapi tidak untuk laki laki.