"Orang yang mengenal kasih sayang juga akan menanggung resiko bernama kebencian."
Itachi Uchiha
* * *
Memiliki adik itu menyenangkan. Sanggup membuat seseorang bahagia dengan tawanya. Dan ikut bersedih karena tangisnya. Bagi Itachi, Sasuke sangatlah berharga. Tentu, setelah sosok Ayah dan ibunya.
Namun, semuanya berubah. Hanya dalam waktu yang singkat, masa seolah ingin menghempaskannya jauh dari orang-orang yang dia sayangi.
Itachi masih berharap, segala penyakit yang dia terima bisa sesegera mungkin enyah. Tapi, takdir tetaplah takdir. Akan terus berjalan, meski tak sesuai yang dia harapkan.
"Kak, apa kau mau menemaniku bermain?" Pertanyaan si mungil Sasuke menyentaknya dari lamunan singkat di tepian kolam ikan.
Itachi tersenyum kecil, menatap adik semata sayangnya. "Kau tak ingin berlatih, Sasuke?"
"Tidak. Aku ingin bermain dengan kakak saja," Sasuke merespons antusias.
Itachi bangkit dari posisi duduknya. Memilih berhadapan dengan Sasuke yang masih memperlihatkan wajah cerianya.
Hatinya serasa teriris. Mungkin ini adalah saat-saat terakhir agar dia bisa menghabiskan waktu luangnya bersama sang Adik. Sakit, tapi ia berusaha tetap tersenyum agar Sasuke tidak curiga.
"Sasuke, apa kau menyayangi kakakmu ini?" Itachi berusaha menekan rasa miris yang mendadak hinggap.
Sasuke menautkan alis dengan kening berkerut, sedikit tidak mengerti maksud ucapan sang Kakak. "Kakak, aku sangat menyayangi Kak Itachi. Ada apa? Kenapa kakak bertanya seperti itu?"
Itachi menggeleng. Ingin sekali ia menangis dan berteriak jika dirinya sudah tidak lagi seperti dulu. Ingin rasanya ia merengkuh Sasuke, lalu bilang 'Aku juga sama menyayangimu' walau setelah ini ia harus pergi sejauh-jauhnya. Meninggalkan satu-satunya adik yang mampu membuat dunianya lebih berwarna.
Ia ingin melindungi Sasuke, berada di sisinya sampai Sasuke tumbuh dewasa dan mampu menjaga diri. Tapi, jika keadaannya saja tidak memungkinkan, lalu harus bagaimana lagi?
"Aku menyayangimu," Itachi mengacak pelan surai raven Sasuke.
"Kakak aneh!"
Itachi terkekeh pelan, wajah cemberut Sasuke begitu imut untuk dia pandang. Hatinya terasa menghangat.
Apa aku benar-benar harus pergi dari kebahagiaan kecil ini?
"Kau ingin ke kamar bersamaku?" tanya Itachi kemudian.
"Untuk apa?! Aku ingin bermain, bukan ingin tidur!"
Anggaplah selain manja, Sasuke juga kepala batu jika sudah bersama Itachi. Dia sangat cerewet hanya demi mendapatkan perhatian Itachi. Walau tanpa begitu, pun Itachi sudah menyayanginya tanpa syarat.
"Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu," Itachi berucap serius.
Sasuke mengernyit sejenak, tapi akhirnya mengangguk. Sukses mengembalikan senyum tipis yang tadinya sempat lenyap dari wajah Itachi.
"Hn." Mereka mulai berjalan beriringan.
🌌
"Duduklah!" Itachi menepuk tempat kosong di tepian ranjang yang baru saja dia duduki.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐵𝑙𝑜𝑜𝑑𝑦 𝐴𝑛𝑖𝑚𝑜𝑠𝑖𝑡𝑦
FanfictionTentang Itachi dengan segala rahasianya. Tentang Izumi dengan semua dendam dari masa lalunya. Tentang pelarian Shisui, dan pengejaran ketiganya terhadap Danzo. Mereka tidak menyangka jika jalan yang mereka pilih malam itu akan menimbulkan kekacauan...