Chapter 07 : 危ない

344 57 2
                                    

Last Revision, 25-10-2019.

"Kita harus pergi dari sini."

"Kenapa?"

Izumi menatap heran Itachi yang baru saja membantunya bangun dari posisi rebahan. Sementara, Sasuke hanya bisa berdiri diam dengan ekspresi cemas yang kentara.

"Bahaya mengincar kita, Izumi. Aku khawatir dengan kalian berdua." Itachi menatap Sasuke sekilas, lalu beralih kembali pada Izumi.

"Bahaya?"

Sebenarnya, Itachi sama sekali belum menceritakan apa pun kepada Izumi. Sudah beberapa jam lewat, dan kini ia bisa merasakan kehadiran beberapa orang di sekitar mansionnya dalam radius yang cukup jauh. Mungkin mereka adalah para Anbu suruhan Danzo yang telah diberitahukan oleh Shisui.

Izumi yang memang belum mengerti pun hanya bisa mengernyitkan dahi, ekspresinya tampak bingung.

"Kita sebentar lagi akan dikepung. Dan aku ingin kita pergi dari tempat ini," jelas Itachi. "Kau ingin aku gendong atau bagaimana?"

BLUSSH

Entah Izumi yang mudah terbawa perasaan atau karena Itachi yang sepertinya memang sedikit berlebihan, hingga rona merah samar-samar muncul di pipi gadis bersurai hitam itu.

Gendong? A-aku bukan anak kecil yang terluka sedikit harus minta digendong, kan!?

"Aku sudah tak apa Itachi, tubuhku hanya lemas sedikit. Aku bisa jalan." Izumi berucap dengan sedikit memalingkan muka, berharap rasa hangat yang menjalar ke pipinya bisa segera menghilang.

Itachi menghela napas. "Kau tak perlu malu, Izumi. Lagipula, aku tidak ingin kau tertangkap oleh mereka di tengah perjalanan. Aku lebih tahu kondisimu."

Ya, daripada Izumi sendiri, Itachi jauh lebih mengetahui bagaimana kondisi gadis itu yang sebenarnya. Ia tak bisa menyangkal, bahwa kini wajah Izumi-nya masih tampak pucat. Bekas gigitannya memang telah lenyap.

Tapi entah disadari atau tidak oleh Izumi sendiri, tubuh gadis itu belum sepenuhnya pulih.

"Kak, menurut saja. Biar Kak Itachi yang membawamu, kita mungkin sudah tak punya banyak waktu lagi untuk tetap berada di sini." Sasuke tampak gelisah saat mengatakan hal itu.

"Kau dengar?"

Izumi memandang sendu Sasuke untuk sejenak. "Baiklah."

Itachi lantas agak membungkukkan badannya untuk meraih tubuh Izumi. Kemudian, menggendong Izumi ala bridal style.

"Sasuke, kau ikuti aku."

Sasuke hanya mengangguk setuju. Itachi dengan langkah cepat berjalan keluar kamar. Sasuke hanya mengikutinya dari belakang.

Tidak ada percakapan di antara ketiganya. Keadaan hening. Hanya terdengar suara langkah dan deruan napas samar.

Namun, keheningan itu tak sanggup menutupi kekhawatiran yang sejak tadi sudah bergumul di hati Izumi.

Mungkin, Itachi memang akan terus menjaga dan membantunya untuk balas dendam. Akan tetapi, ia belum begitu yakin.

Hatinya masih ragu.

Apakah nanti ia sanggup bila harus membalaskan dendamnya itu, hari ini?

Karena bukan tidak mungkin, musuh di luar sana akan menghalau perjalanan mereka. Entah memang hari ini atau besok, mereka tetap harus siap melawannya, bukan?

Melawan para Anbu itu.

Bahkan mungkin, Madara Uchiha—bila sosok itu ikut muncul. Ia memang tak tahu mengapa Itachi ingin membawanya pergi, tapi firasatnya mengatakan bahwa ini semua pasti ada hubungannya dengan para Anbu Konoha.

𝐵𝑙𝑜𝑜𝑑𝑦 𝐴𝑛𝑖𝑚𝑜𝑠𝑖𝑡𝑦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang