Gila.
Matt tidak menyangka, akan menyaksikan hal yang tak pernah ia duga. Bagaimana iris mata Izumi berubah menjadi merah ketika menyeru para penyerang itu dengan kata hai hingga mendapat atensi penuh dari mereka semua.
Sementara pria yang sempat berjibaku dengan para lelaki berpakaian hitam itu justru menatap Izumi dengan ekspresi terkejut yang tak bisa disembunyikan.
Apa mereka memang saling mengenal?
Kepala Matthew mendadak blank.
Langkahnya masih tertahan di dekat mobil, saat orang-orang itu serentak membeku. Lalu, tak lama kemudian pingsan. Beberapa bahkan sempat kejang. Kecuali, satu orang lelaki yang Izumi sebut sebagai Shisui.
"Apa barusan, Izumi melakukan sihir pada mereka?" tanyanya, mengambang lirih tanpa jawaban.
Matt yakin, yang baru saja terjadi bukanlah efek hipnotis. Lagipula, mustahil menghipnotis orang sebanyak itu dalam waktu singkat dan secara bersamaan. Terlebih lagi, sampai ada yang kejang—seperti orang sekarat.
"Siapa kau sebenarnya, Izumi?"
🌌
"Menyebalkan."
Izumi berdecak pelan, berjalan menghampiri Shisui. Mata sharingan-nya telah kembali non-aktif. Shisui masih tak bergeming, bahkan hingga ia berhenti tepat tiga langkah di depan lelaki bermarga Uchiha itu.
"Kau… Izumi?" Shisui bertanya setengah sadar, kurang mempercayai apa yang tengah ia lihat.
Siapa tahu, perempuan di depannya ini adalah seseorang yang berbeda.
"Hn," Izumi mengulas senyum samar. "Kau terlihat sangat terkejut. Kukira, aku telah salah lihat tadi."
"Apa aku tidak berhalusinasi?"
Izumi memutar bola mata, jengah. "Mau kupukul?"
Shisui tersentak, meringis dan mengusap tengkuk dengan canggung. "Hehe, tidak perlu. Ternyata memang benar kau. Bagaimana bisa kau berada di sini?"
"Baka," Izumi memasang ekspresi datar. "Tentu saja bisa. Kau sendiri, bagaimana bisa diserang oleh orang-orang ini dan melawan mereka tanpa menggunakan ninjutsu sama sekali?"
Shisui menghela napas, sedikit pun tidak pernah berpikir akan mendapat omelan seperti sekarang. Terlebih, ia dan Izumi baru saja temu kangen setelah nyaris satu bulan penuh berpisah.
"Kau yakin, kita akan membahas itu di sini? Lagipula, Izumi, kau harus lebih berhati-hati lagi menggunakannya. Dunia ini asing. Tidak ada seorang pun shinobi seperti kita. Kau juga tidak bisa sembarangan menggunakan mata sharingan-mu itu."
Izumi tertohok. Shisui benar, ia telah berbuat ceroboh. Bahkan melupakan kehadiran Matthew yang sejak tadi masih mengawasinya dan saat ini tengah berjalan mendekat.
"Siapa dia?"
Shisui ikut memandang Matthew, saat Izumi mengalihkan pandangannya secara tiba-tiba. Dari segi fisik ataupun wajah, rupa sosok itu sangat mirip dengan Itachi.
"Dia bukan Itachi, kan?"
"Dia—"
Izumi terpaksa menelan lagi semua kata-katanya, saat Matthew yang sudah berada sangat dekat dengan mereka menghentikan langkah. Lelaki itu tersenyum simpul memandang Shisui.
"Hai, aku tidak menyangka kalau kalian saling mengenal. Aku Matthew." Matt mengulurkan tangan, yang sesaat kemudian dijabat dengan baik oleh Shisui.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐵𝑙𝑜𝑜𝑑𝑦 𝐴𝑛𝑖𝑚𝑜𝑠𝑖𝑡𝑦
FanfictionTentang Itachi dengan segala rahasianya. Tentang Izumi dengan semua dendam dari masa lalunya. Tentang pelarian Shisui, dan pengejaran ketiganya terhadap Danzo. Mereka tidak menyangka jika jalan yang mereka pilih malam itu akan menimbulkan kekacauan...