5

2.8K 231 20
                                    

Sekarang Minghao sudah didepan gerbang rumahnya. Minghao di antat oleh Mingyu,

"Gomawo Gyu.. kau sudah mengantarku pulang.."

"Ne.. sama sama.. kau hati hati ya.. oya.. jangan lupa.. jaga keponakanku dengan baik.."

Mingyu tersenyum begitu hangat pada Minghao.. dan mengusap perut rata Minghao.

"Ne.. pasti Gyu.. Aku masuk dulu ne.."

Dan Minghao segera masuk kedalam rumahnya itu..

Cklek

"Dari mana saja kau?!"

Deg!

Ternyata Jun sudah pulang..

"E-em.."

"Kau pergi dengan namja itu lagi kan?!"

Minghao menundukan kepalanya. Dia akan menjawab iya tapi rasanya berat sekali.

"JAWAB AKU XU MINGHAO!!!"

"I-iya.. Ge.. aku.. habis.. dari rumah sakit.."

Jun menatap Minghao lekat saat mendengar kata rumah sakit.

"Rumah sakit?? Kau sakit??"
Pelah tapi penuh dengan penekanan..

Minghao hanya menggelengkan kepalanya.

"Lalu??"

Dan entah keberanian darimana, Minghao memberikan surat itu pada Jun. Jun hanya mengernyitkan dahinya..

"Apa ini?"
Dan Jun membuka surat yang diberikan Minghao..

"Positiv?? Apa ini?!" Jun masih tidak mengerti dengan isi surat itu.

"A-Aku... H-ha-hamil Ge.." Minghao sangat takut saat mengatakan itu pada Jun.. karna Minghao takut Jun akan marah padanya.

Seketika Jun membulatkan matanya saat mendengar perkataan Minghao tadi.

"APA??!! KAU HAMIL???!!!!"

Minghao hanya menganggukan kepalanya.

"Bagaimana bisa kau hamil hah?!! Sedangkan kau..."

"Ya aku memang namja Ge.. tapi Tuhan mengasihiku anugrah dengan memberikan aku anak dari dalam rahimku sendiri.. Dan ini anakmu!"

Berani tidak berani Minghao berkata seperti itu pada Jun.

"Apa!!? Kau bilang itu anaku? Tidak!! Aku tidak ingin anak darimu!! Itu Bukan anaku!!! Gugurkan saja anak itu!!"

PLAKK!

Kali ini Minghao dapat keberanian darimana.. dia menampar pipi kanan Jun dengan tangannya sendiri.

"JAGA UCAPANMU TUAN WEN!!! Maaf aku tidak akan pernah menggugurkan bayi ini.. bayi ini tidak berdosa! Ini darah dagingmu sendiri jika kau tau!!"

"Terserah kau ingin bicara apa!! Tapi jangan harap aku bisa menganggap anak itu adalah anaku!! Aku tidak sudi!!"

Lalu Jun pergi meninggalkan Minghao yang masih mematung di ambang pintu..

Tes..
Satu butir cairan bening itu kembali membasahi pipi Minghao..

Minghao masih tidak percaya akan ucapan Jun padanya.. Tapi itu bukan rintangan bagi Minghao.. Dia akan tetap menjaga bayinya dan membesarkannya, walaupun Jun tidak pernah menganggap anaknya itu.

+++

Malam harinya

Minghao sedang ada di kamarnya sambil menatap dirinya dicermin. Minghao masih mengingat kejadian tadi saat Jun melontarkan kata kata pahitnya.. Hatinya serasa teriris saat mendengar ucapannya.

Mianhae || JunHao Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang