6

2.4K 219 5
                                    

Selang beberapa menit mobil Mingyu sudah terparkir di depan rumah Minghao.

Tin..Tin..

Dari dalam rumah Minghao bergegas untuk menemui Mingyu

"Itu pasti Mingyu.."

Dan benar saja Mingyu sudah berdiri dengan gagahnya di depan mobilnya.

"Bagaimana? kau sudah siap?"

"Em.. aku sudah siap Gyu.. ayo kita berangkat.."

Minghao begitu semangat sekali.

+++

Di dalam mobil hanya ada keheningan.

Dan Mingyu menatapi Minghao. Seperti banyak pikiran. Lalu mata Mingyu menemukan tangan Minghao yang di balut perban putih.

"Hao.. tanganmu kenapa?"

Minghao yang sedari tadi hanya diam kaget karna Mingyu tiba tiba angkat bicara.

"Oh.. ini.. tidak apa apa ko Gyu.. hanya kecelakaan sedikit.."
Minghao tersenyum kecut kepada Mingyu.

"Tidak mungkin jika hanya kecelakaan Hao.. aku tau dari tatapanmu Hao.. kau menyembunyikan sesuatu dariku.. Katakan Hao.."

Mendengar penjelasan Mingyu.. Minghao kembali menangis karna mengingat semua kejadian yang di alami selama ini oleh dirinya.

Mingyu memberhentikan mobilnya di tepi jalan kota Seoul.

"Katakan.. apa yang selama ini kau rasakan Minghao.. Apa Jun hyung telah menyiksamu lagi?"

Bukannya menjawab.. Tangis Minghao malah semakin menjadi..

"Menangislah Minghao.. Luapkan semua amarahmu.. aku disini.."
Mingyu memeluk Minghao, Mingyu sangat pedih melihat Minghao seperti ini.. ingin rasanya Mingyu selalu melindungi Minghao.. tapi apa daya.. dia sudah terlambat.. dia sudah tidak bisa kagi menjaga Minghao.. karna Minghao sudah dimiliki orang lain..

Mingyu merasakan bajunya telah basah karna air mata Minghao. Tapi Mingyu tak peduli.. yang terpenting Minghao sudah bisa meluapkan semua apa yang dirasakannya saat ini.

Mingyu merasakan jika Minghao sudah mulai tenang.. Lalu Mingyu menarik Minghao dan menatapnya

"Katakan.. Apa yang sebenarnya terjadi.."

Masih dengan sesegukan Minghao mulai menceritakan semua keluh kesahnya kepada Mingyu.

Mingyu yang mendengar itu semua rasanya ingin sekali menemui Jun dan menghabisinya. Tapi Mingyu masih ingat dengan bayi yang ada di dalam perut Minghao. Tidak mungkin Mingyu akan membunuh ayah dari keponakannya itu.. ya walaupun Jun tidak mau mengakuinya..

"Ya sudah.. kita lanjutkan perjalanan ke rumah sakit ne.."
Tanpa Mingyu sadari Mingyu menitikan air matanya. Tidak tega melihat Minghao seperti ini. Jika saja Mingyu itu punya sayap. Mungkin sekarang Mingyu telah membawa Minghao pergi dari muka bumi ini. Menjauh dari orang yang selalu menyiksanya.

+++

Dirumah sakit

"Bagaimana hyung? apa baby baik baik saja?"

"Kau ini sudah seperti appa.nya saja Gyu.. Ne.. dia baik baik saja. Tapi.. kandungan Minghao sangat lemah.. aku harap Minghao jangan banyak pikiran.. dan jangan terlalu lelah.. untuk sementara ini jangan terlalu banyak bergerak dulu ne.. kau butuh istirahat yang cukup Minghao.. Jika kau banyak pikiran, itu bisa membahayakan kandunganmu sendiri. Itu karna ibunya terlalu stres" Dokter Kwon menjelaskan kepada Minghao dan Mingyu.

Mingyu yang mendengar itu hanya bisa memandang Minghao sendu. Bagaimana Minghao tidak stres setiap hari saja Minghao selalu di perbuat tidak wajar oleh suminya sendiri..

Mianhae || JunHao Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang