16

3.9K 208 33
                                    

Meanie Couple
Mingyu masih setia menunggu Wonwoo untuk menjalani persalinan.

Lalu Dokter Kwon memasuki ruangan dimana Wonwoo dan Mingyu menunggu.

"Maaf aku terlambat.. Aku akan menangani Wonwoo dengan segera."

+++

Setelah beberapa menit. Akhirnya buah hati yang selama ini ditunggu sudah ada di dunia nyata. Mingyu merasa sangat bahagia sekaligus terharu.

+++

Minghao masih tertidur. Mungkin dia masih merasa lemas karna setelah menjalani persalinan.

Cklek

Seorang perawat datang dengan membawa anak mereka.

"Ini Tuan anak Anda.. Sangat tampan seperti Appa.nya.." Perawat itu tersenyum melihat bayi kecil itu.

"Terima kasih Sus.." Jun menerima anak itu dan memandanginya lama.

"Kau seperti eomma.mu sayang.. Maafkan Appa sayang.. selama ini Appa selalu berbuat kasar pada kalian.. Maafkan Appa.." Jun menimang bayinya dengan penuh kasih sayang. Jun merasa sangat bersalah dengan bayi yang tak berdosa itu. Apalagi dulu dia tidak pernah mau mengakui bayinya. Dan Jun selalu menyiksa Minghao, dan Jun juga seringkali memerintahkan Minghao untuk menggugurkan bayinya itu.
Tapi Minghao tetap bersi keras tidak akan pernah menggugurkan bayinya, karna bayi itu tidak berdosa sama sekakli.

"Ge.." Tanpa sadar Minghao ternyata sudah bangun dari istirahatnya.

"Minghao... " Lalu Jun mendekatkan anaknya pada Minghao.

"Lihat.. Dia sangat tampan.. Dia mempunyai mata sepertimu."

"Iya ge.. Dia juga memiliki hidung mancung sepertimu.. dia sangat tampan sepertimu ge.." Minghao mulai menggendong anaknya itu.

"Oya ge.. Apa gege sudah memberi nama untuk anak kita?"

"Belum.. Tapi aku sudah menyiapkan nama untuk anak kita.."

"Benarkah? Siapa namanya ge?"

"Guanlin.. Wen Guanlin.. Bagaimana?"

"Nama yang bagus ge.. Aku suka.. Terima kasih ge.."

"Seharusnya aku yang berterima kasih padamu Minghao.. Karna sudah merawat dan menjaga dia selama kau mengandung.. Maafkan aku yang selalu bersikap kasar padamu Minghao.. Aku sangat menyesal Minghao.. Maafkan aku.." Jun mulai menitikan air matanya untuk sekian kalinya.

"Sudah ge.. tidak apa-apa.. Aku juga sudah memaafkanmu ge..Kau tidak perlu seperti ini lagi.. Kita bisa memperbaiki semuanya." Minghao tersenyum tulus pada suaminya itu.

"Terima kasih Minghao.. Terima kasih.. Aku tidak tau harus berkata apa lagi padamu.."

Lalu Jun mengecup pucuk kepala Minghao dan bayinya.

"Aku sangat menyayangi kalian.."

"Ne.. Aku dan Guanlin juga sangat menyayangimu ge.."

===

Disisi lain

"Permisi.. Ini anak Anda Tuan.. Dia sangat tampan seperti Anda.." Seorang masuk ke ruangan Wonwoo dan Mingyu.

Lalu Mingyu pun mengambil alih bayinya,

"Terima kasih Sus.. Hyung.. Lihat bayi kita.. dia sangat tampan.." Lalu Mingyu memberikannya pada Wonwoo.

Wonwoo pun menggendong bayi itu.

"Gyu.. Walaupun ini bukan anakmu.. Tapi aku sangat bersyukur kau sudah menyayangi bayi ini seperti anakmu sendiri.. Terima kasih Gyu.. Aku sangat bersyukur Gyu.. Terima kasih.." Wonwoo menitikan air matanya. Dia sangat terharu, Wonwoo sangat bersyukur karna memiliki suami seperti Mingyu. Yang menyayanginya dengan penuh kasih sayang.

Mingyu juga menerima bayi yang selama ini dikandung oleh Wonwoo, Ya walaupun itu bukan anak kandungnya. Mingyu tetap menyayanginya, seperti anak kandungnya sendiri.

"Hyung.. Aku sudah memiliki nama untuk anak kita.."

"Jinjja?"

"Ne.. Tapi... Aku tidak tau kau akan menyukainya atau tidak.."

"Memangnya siapa namanya Gyu?" Wonwoo pun penasaran dengan nama yang akan diberikan oleh Mingyu.

"Emm... namanya Samuel.. Kim Samuel.. Bagaimana hyung?"

Wonwoo tersenyum.
"Itu nama yang bagus Gyu.. Aku suka.. Annyeong baby Samuel.."

Mingyu pun mengecup Wonwoo sekilas dan beralih ke Samuel.



===



1 bulan kemudian

Minghao sekarang sudah berada dirumah yang dulu.
Dia kembali saat hari pertama keluar dari rumah sakit.

Mingyu dan Wonwoo pun mengizinkannya. Karna Jun sudah berjanji pada Mingyu dan Wonwoo akan selalu menjaga Minghao dan anaknya.

Seperti sekarang Minghao sedang di repotkan dengan baby Guanlin yang kian hari bertambah lucu dan menggemaskan sehingga membuat Minghao dan Jun kewalahan untuk mengurusnya.

"Yaakk!!!!!! Jun ge...!!! Bangun!! Ini sudah pagi! Apa kau ingin terlambat hah!!? Cepat bangun.....!!!" Minghao sangat geram melihat suaminya yang masih berada di ranjangnya. Hh~ Minghao sudah repot dengan bayinya dan sekarang ditambah lagi dengan bayi besarnya yang tidak kalah manja padanya.

"Enghh.... Sebentar lagi.." Jun hanya menggeliatkan tubuhnya dan menarik selimutnya sampai menutupi seluruh badannya.

Minghao yang melihat reaksi suaminya hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Ish!! Dasar.. Awas kau ya.." Minghao pun mempunyai akal.

++

Minghao kembali ke kamar dengan membawa satu gelas air, ya... untuk membangunkan suaminya itu..

"Bangun!! Atau aku akan menyiramu dengan satu gelas air."

Tapi tak ada reaksi apapun dari Jun.

BYURR

"YAAKK!!!! Aishh... WEN MINGHAO......!!! kenapa kau menyiramku eoh!!!??" Jun mengerucutka bibirnya kesal.

"Yak! Jangan teriak-teriak Bodoh!!! Anakmu masih tidur!!" Minghao sangat kesal dengan perlakuan Jun yang persis dengan anak berumur 4 tahun.

"Hh~ iya iya aku bangun sekarang.. "

"Dan cepat bersihkan tubuhmu. Setelah itu turun kebawah untuk sarapan. Aku tidak mau kau terlambat. Mengerti!?"

"Iya....... Wen Minghao.. Yang bawel!"

"Menjijikan Wen Junhui!"

"Wajahmu merah.." Jun memandang wajah Minghao dengan tatapan yang sangat menggoda.

"Berhenti memandangku seperti itu Taun Wen!" Minghao berbalik badan akan meninggalkan suami gilanya itu. Tapi tangan Jun secepat mungkin menahannya.

Jarak antara keduanya sudah tidak bisa di tepis lagi.

Chuu~

Jun mengecup bibir Minghao. Minghao yang tidak percaya atas perlakuan suaminya itu pun.. membalas ciuman Jun.

"Terima kasih.." Jun pun akhirnya melepas ciumannya. Lalu Jun berjalan ke arah kamar mandi.

Ya semenjak itu lah Jun dan Minghao hidup bersama lagi. Tanpa ada kekerasan dan mereka hidup dengan harmonis.. Dengan adanya Baby Guanlin yang melengkapi hidup mereka berdua.

Hargailah orang yang sudah menyayangimu dengan tulus dan apa adanya.
Karna kita semua tidak tau apakah orang yang sudah kita sia-siakan akan memaafkan kita atau tidak.. Karna itu juga.. Penyesalan yang kita dapat akan datang di belakang.. 😊




END

Maaf aku pinjem Guanlin sama Samuel ya.. hehe 😅

Terima kasih.. yang udah mau baca cerita gaje ku ini.. 🤗🤗

Mianhae || JunHao Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang