Sasuke duduk manis di meja yang ada di dapur mansionnya, ia melihat Sakura yang sedang memasak sesuatu yang katanya 'Sarapan untuk ayamku tercinta'. Sasuke memperhatikan bagaimana Sakura memasak dengan tangan lihainya. Gadis itu hanya mengenakan celana pendek putih yang tidak ketat, kaos darkblue yang di masukkan dan sedikit longgar, serta rambut softpinknya yang diikat tinggi memperlihatkan leher putih jenjangnya. Sasuke menopang dagu dan mengetuk meja.
"Mana Kei dan Ayame?"
"Ayame sedang memberikan Kei makan di taman, Kei tadi rewel, ia tak membiarkanku memasak"
Sasuke berdiri dan menuju samping Sakura. Ia menyender dengan kaki kanan di atas kaki kirinya dan tangannya masuk kedalam saku celana.
"Apa yang kau buat?"
"Sesuatu yang tak membunuhmu"
"Apa ada racun di dalamnya?"
"Tentu saja"
Sasuke menaikkan sebelah alisnya. Sakura menoleh pada Sasuke lalu menarik Sasuke hingga hampir berciuman dengannya. Sakura menyeringai, lalu wajahnya menyamping dan bibirnya tepat berada di depan telinga Sasuke
"Racun kebencian, fuuuhhhh~"
Sasuke bergidik.
"Duduklah, kau hanya akan merusak rasa masakanku jika berdiri di sampingku"
"Jadi kau mau aku berdiri di belakangmu seperti ini?"
Sasuke segera berada di belakang Sakura, ia memeluk pinggang ramping Sakura dan menelusupkan wajahnya ke samping leher Sakura.
"Hmmm~ wanginya enak"
Kata Sasuke mencium aroma leher Sakura.
Ctakk!
"Ouchhh!"
Sasuke meringis ketika spatula yang Sakura pegang mendarat mulus di lengannya.
"Jangan menggangguku atau kau ku rebus hidup-hidup?"
Sasuke mendesis, ia segera menjauhi Sakura dan kembali duduk manis walau wajahnya terlihat asam.
"Jika kau menjadi istriku kau malah akan menyakitiku"
"Dan kebetulan, aku tidak menjadi istrimu"
"Kau menyakiti hatiku"
"Hahaaa, please... jangan membuat pantatku tertawa"
Sinis Sakura. Sasuke menjatuhkan kepalanya di atas meja dan bergumam tidak jelas, sedangkan Sakura masih melanjutkan acara memasaknya.
...
"Hinata, apa kau tau Sasuke menyukaimu?"
Hinata terdiam, ia hanya menatap sekilas mata Naruto
"Aa"
"Lalu, apa kau menyukainya?"
"Naruto-kun, yang aku yakini saat ini aku menyukaimu, bukankah aku sudah pernah bilang padamu?"
Naruto terdiam, ia tak menatap mata Hinata. Ia tak tau apakah memang benar Hinata menyukainya? Bagaimana jika Hinata sebenarnya suka pada sasuke tapi ia hanya berpikir bahwa dirinya menyukai Naruto?
"Kau meragukanku?"
"Bukan begitu..."
"Lalu kenapa?"
Naruto menepuk pucuk kepala Hinata
"Sekali lagi tanyakan pada hatimu"
Naruto mendekatkan bibirnya pada Hinata. Ia mencium pelan kening Hinata, lalu turun ke hidung hingga pada bibir Hinata. Hinata mengalungkan tangannya pada leher Naruto, memperdalam ciuman Naruto. Di ruangan rawat Hinata hanya terdengar suara decapan ciuman mereka, tanpa ada yang melihat. Naruto menarik ciumannya, ia membiarkan Hinata menghirup udara sebentar lalu ia kembali melumat bibir Hinata. Tangan Naruto mulai merambat pada pakaian Hinata. Ia membuka dua kancing teratas piama pasien yang Hinata kenakan. Naruto menelusupkan tangannya di balik bra yang Hinata kenakan, meremas pelan dada kiri Hinta hingga membuat Hinata melenguh dalam ciumannya. Tangan kiri Naruto memeluk erat pinggang Hinata, dan tangan kanannya masih setia meremas dada kiri Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Shit Boy (End)
RomanceNaruto.M.SasukeUchihaxSakuraHaruno.Romance,Friendship,Hurt/Comfort. Summary : Sakura Haruno seorang siswi 17 tahun yang harus berhadapan dengan kenyataan paling menyebalkan baginya. Berurusan dengan Sasuke Uchiha sang idola sekolah yang merupakan pe...