Chap. 17

29.5K 1.9K 154
                                    


"Sakura..."

Sakura menoleh pada ayahnya yang sedang membaca koran, raut wajah ayahnya sedikit serius dengan koran yang kemudian di lipat dan berakhir di atas meja.

"Hai tousan?"

"Em, begini..."

Kizashi menatap emerald putrinya, ia menghembuskan nafas sebentar lalu berkata pada Sakura.

"Apa kau yakin dengan Sasuke? Maksud tousan ia lelaki yang baik sejauh tousan lihat, tapi masa depanmu masih panjang, umurmu baru 18 tahun dan juga..."

"Tenanglah Kizashi, bukankah kau sudah setuju? Lagipula mereka hanya akan bertunangan, dan belum mau menikah, kau takut setelah pertunangan keluarga Uchiha memonopoli Sakura?"

Potong Mebuki yang kini memberikan secangkir kopi pada Kizashi

"Terimakasih"

Kizashi meraih cup kopi tersebut

"Paeehhhh panaaahhhh"

Mebuki dan Sakura menahan tawanya melihat tingkah Kizashi

"Memang masih panas"

Mebuki meraih cup tersebut dan menaruhnya di atas meja.

"Apa aku benar mengenai hal tadi?"

Kizashi mendesah. Ia ingat Mikoto Uchiha sangat senang bersama Sakura dan dia selalu memonopoli putri semata wayangnya itu.

"Terserahlah"

Kizashi menyendarkan tubuhnya dan memijat pelipisnya pelan

"Aku khawatir saja, lagipula ini juga salahmu yang tidak mau membuatkan adik untuk... awww!"

Mebuki mendelik dan mencubit keras lengan suaminya

"Sudah tua masih saja, pergi kerja sana!"

"Aku libur, aisss ada apa dengan wanita ini"

Kizashi berdiri dan melenggang pergi dengan gerutuan

"Kau pergi begitu saja? Heiii Tuan Haruno!"

Sakura hanya terkikik melihat ayah dan ibunya yang memang sering seperti itu, ia bisa melihat ibunya menyusul ayahnya dan kembali mencubit lengan ayahnya beberapa kali. Sakura menghembuskan nafasnya pelan. 'Bagaimana rasanya berkeluarga?'

...

...

"Aku tau semua rencanamu, aku mendengar pembicaraanmu dengan Karin"

Gadis yang duduk membelakangi gadis yang berdiri itu mulai berbalik dan ikut berdiri sejajar dengan lawannya.

"Diamlah!"

"Aku tau, kau juga yang menyebar gosip mengenai aku dan Sasuke, hingga aku di cap seperti jalang"

"Itu memang pantas untukmu"

Gadis itu menatap sepupunya nanar

"Aku pernah merasa egois karna menganggap perhatian Sasuke hanya boleh untukku, tapi aku sadar setelah tau bahwa Sasuke harus bahagia, dan dia memilih Sakura"

Plak!!!

Hinata Hyuuga, jatuh terduduk setelah tamparan keras mengenai pipinya.

"Jangan menceramahiku, kau memang bangsawan murni bukan seperti ku yang hanya darah campuran, pemikiran kita berbeda, dan aku peringatkan"

Gadis itu berjongkok, berbisik di telinga Hinata.

"Sasuke hanyalah milikku"

Hinata mengangkat kepalanya

My Shit Boy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang