chap. 15

32.9K 1.9K 96
                                    

               Seorang gadis berambut berah panjang dengan bandana di kepalanya membuka tangannya lebar. Ia menyunggingkan senyum dan mengejitkan sebelah alisnya. Karin menatap gadis itu dengan wajah senang. Karin segera menghampirinya dan gadis tersebut memukul pelan kepala Karin

"Kau tampak sehat, Tayuya"

"Kau bertambah tinggi?"

"Sudah menyamai dirimu. Kapan kau kembali? Kau kabur?"

Karin segera mengajak Tayuya masuk ke dalam rumahnya

"Orang tuamu mana?"

Karin membuka kulkas lalu melempar soda pada Tayuya.

"Mereka sedang di rumah nenekku, kau belum menjawab pertanyaanku"

Tayuya meneguk sodanya, ia melempar kaleng yang sodanya tak tersisa lagi pada Karin

"Heii buanglah sampah pada tempatnya"

Protes Karin lalu membuang kaleng tersebut pada bak sampah kecil di sebelah kulkas.

"Aku tidak kabur, cukup dengan berpura-pura baik saja bukan? Maka kau akan keluar dari rehabilitasi"

"Kau masih saja licik eh?"

"Aku? Licik?"

Tayuya tersenyum sinis

"Itu namanya cerdas"

Karin masih bersiri di depan Tayuya, ia memperhatikan tubuh Tayuya yang sedikit kurus.

"Kau sudah makan?"

Tayuya hanya mengangguk

"Kau yakin? Kita akan menghabisi Haruno? Memang dia salah apa padamu?"

Karin melempar kaleng sodanya, ia kemudian duduk di samping Tayuya

"Aku mengincar Uchiha, tapi dia di pelukan Haruno. Seseorang yang pernah ku bully dulu memintaku menghabisi Sakura. Dia bangsawan dengan mulut rendahan, dia dan aku berpikiran yang sama, Si Haruno itu mencuri Sasuke"

"Apa kau yakin kita bisa menghabisi Sakura?"

Karin menatap Tayuya, biasanya Tayuya tidak akan mempertimbangkan apapun yang ia dan Karin akan lakukan.

"Kenapa? Apa kau tak yakin?"

"Jika kita langsung berhadapan dengannya, dia akan mudah meremukkan dan mematahkan tulang kita. Kau pernah dengar dulu dia mematahkan tulang rusuk seorang penguntit?"

Karin tampak berpikir. Ia baru ingat Sakura memang pandai bela diri.

"Kita tak perlu saling adu pukulan, kita gunakan seseorang untuk menginjaknya"

"Itu rencanamu?"

"Aa"

"Sebenarnya aku tidak takut untuk menghabisinya, hanya saja makanan di penjara dan di rehab sangat menyeramkan"

"Aku jamin kau tak akan masuk ke dalam sana lagi"

Tayuya memandang Karin. Ia kemudian mengangguk setuju.

"Apa gadis itu akan ikut bersama kita?"

"Tentu saja, dia adalah orang yang menyalakan api, jika ada yang terbakar maka dia ikut bertanggung jawab"

...

             Sakura menaiki sepeda miliknya. Ia mengenakan celana pendek dark blue dengan kaos belang hitam putih lengan panjang dan sepatu putih. Rambutnya ia ikat tinggi dengan beberapa anak poni membingkai pipi tirusnya. Di kranjang depan sepedanya terdapat bungkusan kertas berisi bunga Sakura yang selalu ia bawa. Entah kenapa perkataan perempuan yang tak mau memberitahu nama tersebut membuat Sakura membawa bunga tersebut kemanapun ia pergi.

My Shit Boy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang