My Shit Boy (End)

Chap 23

5 tahun kemudian...

"Jadi Karin sudah bebas? Lalu bagaimana dengan Matsuri?"

Sai menatap Ino

"Bukankah dia direhab di rumah sakit jiwa, kau tau? Gaara mengirimnya kesana 5 tahun lalu dan mungkin sekarang dia sudah nyaman disana"

Ino mengangguk paham

"Aku kasihan pada Tayuya"

Sai menaikkan sebelah alisnya

"Dia harus kehilangan salah satu tangannya"

"Mungkin ini teguran dari Tuhan untuknya"

"Tapi syukurlah semua baik-baik saja sekarang"

Sai memeluk Ino, mereka telah menikah setahun lalu karna suatu insiden yang membuat Ino dan Sai harus menikah, kini di rumah mereka juga ada seorang malaikat kecil yang tampan yang membuat keluarga mereka lengkap.

"Dunia seakan milik berdua"

Sai mematap seseorang yang kini terbangun disampingnya yang sedari 2 jam lalu tidur dengan mata sembab di sofa keluarga Sai.

"Kau tidak ingin pulang?"

Pria itu menggeleng

"Huaaaaa Hinataaaa!!!"

Sai dengan kesal, melempar bantal pada Naruto hingga tangis Naruto terpendam, sedangkan Ino hanya geleng kepala.

"Apa mereka bertengkar lagi?"

"Yaahhh, kau tau? Naruto lupa menjemput Hinata tadi pagi di bandara hingga Neji mengatakan akan membunuh Naruto, dan juga..."

Sai menendang bokong Naruto

"Hinata berkata tak akan memberikannya jatah selama sebulan"

"Huaaaaaa!!!"

Ino berdecak prihatin, ia menyender pada Sai dan menepuk keras pantat Naruto.

"Cup cup cup"

...
...
...

       Salju turun memenuhi jalanan Konoha. Sakura berjalan disana, dengan secangkir latte ditangannya. Ia melambai pada seorang perempuan yang tengah menutup pintu restaurant Sushi.

"Guren!"

"Operasimu lancar?"

Sakura mengangguk

"Wahhh kau menjadi dokter dengan mudah, bagaimana bisa?"

Sakuta tersenyum sambil mengetuk kepalanya

"Yaaakk aku tau kau pintar"

Sakura tertawa

"Kau sendirian? Dimana situan beku?"

"Yahhh dia ada urusan di kantornya"

Guren hanya ber'oh'ria

"Apa yang kau lakukan disini? Ini sudah sangat larut dan kau berjalan sendirian?"

"Tadi aku ada briefing setelah operasi, saat pulang aku melihat salju pertama, dan aku sangat senang"

"Dasar gadis ini, mau mampir kerumahku?"

"Tidak, tidak... aku mau langsung pulang ke apartment"

Guren mengerling curiga

"Apa kau... tinggal satu atap dengan Sasuke?"

Sakura tertohok

"Yaaaakkk!!! Bagaimana mungkin? Tentu saja tidak!"