Chap. 10

36.2K 2.3K 339
                                    

"Cihhh menyebalkan sekali"

Sasuke melempar buku catatannya hingga mengenai kepala Naruto.

"Teme, aku tau kau membenciku, tapi apa kau harus melemparkan buku padaku?"

Sasuke menatap Naruto malas, ia berdiri lalu mengambil paksa catatannya dari tangan Naruto membuat Naruto mencibir dengan gerutuannya.

"Hahhh~ aku harus kirim bunga apa hari ini?"

Sai terlihat sama kesalnya dengan Sasuke. Ia meraih catatan Sasuke dan mengipasi dirinya.

"Yo, ada berita besar! Hari ini Kakashi-sensei meliburkan diri! We are free guys!"

Sasori berdiri di atas bangkunya, ia begitu semangat hingga membuat teman-temannya bertepuk tangan. Hanya Sasuke dan Sai yang kini menjatuhkan kepalanya bersamaan.

"Sama sekali tidak menarik"

Hinata menatap Sasuke. Dari tadi pagi sikap Sasuke hanya biasa saja, seperti biasa menyapanya, hanya saja saat jam istirahat Sasuke menyeret Sai menuju kelas Sakura dan membuat kehebohan disana. Hinata merasa tidak senang dengan hal ini walaupun Naruto menemaninya, tapi ia merasa perhatian Sasuke yang tidak bisa di alihkan oleh gadis manapun kini teralihkan oleh Sakura.

"Aku pusing"

Sasuke menoleh pada Sai

"Apa aku tembak Ino hari ini saja?"

"Terserah"

"Beri aku saran Sasuke"

Sasuke tak menjawab. Ia ingat betul bagaimana ia meminta Sakura tidur di kamarnya dan dengan ajaib gadis itu menolak dan menendang Sasuke keluar. Padahal Sasuke ingin mengatakan sesuatu mengenai perihal ia mabuk saat pulang dari mansion Hyuuga, dan parahnya lagi setelah ia di tendang dan kembali ke kamarnya, Sasuke tertidur, ia bemimpi erotis. Ia bermimpi bercinta dengan Sakura di ranjangnya hingga membuat Sasuke pagi-pagi sekali mengetuk pintu kamar Sakura dan menyerang gadis tersebut hingga Sasuke berakhir dengan kamus setebal 10cm mendarat di kepalanya.

"Aahhhhh~ Sasukee-kuuunnhhh~ Sshhhh..."

'Sial'

Sasuke bergidik ngeri, mengingat desahan Sakura di mimpinya. Sasuke merasa tubuhnya agak menegang. Ia ingin cepat-cepat pulang dan berendam untuk meredam pikiran-pikiran kotornya.

Hingga bell pulang berbunyi, Sasuke segera meraih tasnya. Ia sedikit meregangkan tubuhnya dan berjalan melewati Sai.

"Sasuke-kun mau kemana?"

Sasuke menoleh pada Hinata yang menghampirinya.

"Aku mau pulang"

"Pssttty, lihatt... si Hinata mendekati Sasuke-kun"

"Bukankah beritanya sudah menyebar bahwa ia akan bertunangan dengan Naruto?"

"Jalang selamanya akan menjadi jalang"

Bisikan para gadis di kelasnya membuat Hinata sedikit emosi dan ingin sekali melempar mulut mereka, setiap saat dirinya selalu saja mendapat perkataan yang tidak mengenakkan

"Tapi untunglah dia akan bersama Naruto, dia tidak cocok dengan Sasuke-kun"

"Kau dengar beritanya? Sasuke-kun sering ke kelas sebelah menemui Haruno"

"Gadis Pink juara umum 3 semester 1 lalu?"

"Aa, katanya dia banyak menolak cowok populer di sekolah, dan juga dia adik dari Master Blood Evil kelas kita"

"Apa Sasuke-kun menyukainya?"

"Mungkin saja, sebagai fans Sasuke-kun aku tidak kecewa jika mereka pacaran"

My Shit Boy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang