"HYUNG!"Go Hyun yang tengah duduk santai di ruang keluarga bersama Eun Ji terlonjak kaget saat suara teriakan putra bungsunya disusul kemunculan lelaki itu dengan nafas tersenggalnya. Wanita itu lalu menautkan alisnya karena heran. Apa ia salah perhitungan? Bukankah Junhoe seharusnya pulang besok?
"Kau sudah pulang?" wanita tua itu mengajuhkan pertanyaan, menginterupsi gerakan Junhoe yang akan berjalan menuju tangga yang akan ke lantai dua. "Tak jadi besok?"
Junhoe menoleh, menatap Go Hyun yang kini menatapnya dengan wajah herannya. Detik berikutnya, matanya bergerak, menatap seorang wanita cantik yang juga menatapnya dengan tatapan serupa.
Entah mengapa, saat menatap Go Hyun, Junhoe tiba-tiba merasa kesal. Lelaki itu ingat kejadian dua tahun yang lalu saat Sang Hyun baru lahir dan dibawah pulang oleh ibunya itu tanpa noonanya. Saat itu, Go Hyun bilang jika bayi mungil itu dapat hidup tanpa ibunya dan Junhoe tak tahu ke mana noonanya. Dan kejadian beberapa jam yang lalu, membuat ia tahu. Membuat ia tahu, jika yang membuat noonanya pergi adalah ibunya sendiri."Tidak jadi!" jawab Junhoe acuh lalu kembali melanjutkan langkahnya untuk naik ke lantai dua. Lelaki itu sangat terburu-buru dan ia tak peduli apa yang akan ibunya lakukan padanya.
"Tapi aku sudah terlanjur tidak percaya pada orang-orang suamimu, eonni. Saat kau pertama kali mengatakan jika ibu mertuamu yang membuangmu, aku langsung tak suka pada wanita itu. Tidak peduli seberapa baik Koo Junhoe, dia tetap anak ibu mertuamu juga. Aku bahkan tidak percaya pada suamimu yang sampai saat ini tak datang untuk menjemputmu. Bagiku, mereka semua sama saja. Mereka semua jahat padamu. Dan aku tidak mau mereka menyakitimu lagi."
"Tapi, Chaeyoung..."
"Baiklah! Anggap saja jika Koo Junhoe memang baik dan ia ada di pihakmu. Ia sayang padamu dan ingin membawamu keluar dari sini untuk menemui anakmu. Tapi, bagaimana dengan orang-orang sialan itu? Mereka selalu mengawasimu dan membuatmu terkurung di sini tanpa akses untuk keluar. Bagaimana jika mereka tahu jika Koo Junhoe akan membawamu keluar dari sini? Aku tidak mau mereka mencelakai kalian. Aku tidak mau mereka membawamu pergi semakin jauh dari sini. Aku tidak mau, eonni."
"Bisakah kau menungguku, eonni? Sebentar lagi. Walaupun aku tidak percaya pada suamimu, aku tidak akan tenang jika aku menyerahkanmu pada orang lain. Biarkan aku yang membawamu keluar dari sini dan menyerahkanmu pada suamimu. Aku ingin lihat dan tahu sendiri jika aku menyerahkanmu pada orang yang tepat. Aku tidak mau mereka menyakitimu lagi, eonni."
Junhoe mengumpat saat kutipan percakan So Eun dan Chaeyoung yang tak sengaja ia dengar beberapa jam yang lalu terus berputar seperti kaset rusak. Ia tidak menyangka jika kenyataan yang dialami kakak iparnya itu sangat buruk. Ibu angkatnya, wanita yang ia sayangi seperti ibu kandungnya sendiri, telah membuang kakak iparnya, memisahkan dengan keponakannya dan 'mengurung' kakak iparnya itu di desa terpencil. Junhoe tak menyangka jika ibunya bisa setega itu.
"Paman, kau sudah pulang?"
Junhoe mengerjap lalu mengalihkan tatapannya pada sebuah pintu yang terbuka. Di depan pintu itu, keponakan tampannya sedang berdiri dan menatapnya dengan tatapan polosnya.
Dengan gerakan cepat, Junhoe berjalan mendekati keponakannya itu, menggendongnya lalu mencium pipi bocah itu.
"Di mana ayahmu?"
Sang Hyun tak menjawab. Bocah itu hanya mengulurkan tangannya, menunjuk ke dalam kamar di mana ayahnya berada.
Melihat apa yang ditunjuk Sang Hyun, Junhoe lantas bergerak dengan cepat, memasuki kamarnya lalu menghampiri kakaknya yang kini sedang menerima telpon dari seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mother In Law
FanfictionKim So Eun tidak tahu bagaimana nasib pernikahannya dan apa yang terjadi pada anaknya setelah ia melahirkan. Ia tak tahu apapun karena saat ia terbangun, dirinya telah berada di sebuah klinik di desa terpencil bersama Park Chaeyoung, gadis yatim pia...