Mother In Law 34

2.2K 301 32
                                    

Aku kan udah bilang di part sebelumnya kalo aku gak bisa up dulu karna lagi sibuk. Bisanya pas liburan, itu bulan Juli. Tapi, kok ada yang masih minta up, kan akunya jadi kangen.. Huhuhu...
Nah, karna aku udah up, komen yang banyak, kalo perlu tiap kalimatnya.. Hehehe..

Happy reading, teman-teman...






-mother in law-







Suasana ruangan itu sedikit canggung dan aneh. Tiga orang wanita berbeda usia ada di sana.

So Eun, wanita itu menggunakan dress putih dengan rambut yang terurai indah, duduk di sofa panjang dalam diam. Mata almondnya pun tak bergerak banyak. Di depannya, ibu mertuanya duduk dengan wajah paling datar sepanjang masa. Dan di sofa single yang ada di sisi kirinya, ada wanita tua lainnya. Wanita itu berusia beberapa tahun lebih tua dari Go Hyun. Penampilannya rapi dan mewah dalam satu waktu, menunjukan jika ia adalah wanita kelas atas. Tatanan rambutnya bagus. Dan sejak tadi, ia hanya diam, menatap dua wanita yang duduk di depannya dalam diam.

Wanita itu tersenyum, membuat So Eun yang melihatnya dapat merasakan suasana yang mencair. Dan ketika tatapan mata mereka bertemu, So Eun pun tak dapat menahan dirinya untuk tersenyum.

"Aku senang bisa bertemu denganmu lagi, Kim So Eun," ucap wanita itu membuka suara, membuat Go Hyun melirik malas padanya.

So Eun mengerjap sekali, menatap Lee Hwa Young, panggilannya Hwa Young namun dikenalkan Go Hyun sebagai Nyonya Lee. Ekspresi So Eun heran membuat Hwa Young melebarkan senyumnya.

"Ada yang ingin kau tanyakan, So Eun?" tanya Hwa Young yang dapat menangkap isi kepala So Eun.

So Eun mengangguk ragu, lalu melirik pada Go Hyun yang tetap memasang wajah datarnya. "Nyonya mengatakan jika nyonya senang bertemu denganku. Lagi. Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanyanya kemudian.

"Kenapa kau harus memanggilku nyonya?"

Bukannya menjawab pertanyaan So Eun, Hwa Young malah menanyakan hal lain yang membuat So Eun bingung dan melirik ibu mertuanya tak paham.

"Panggil aku bibi saja, So Eun. Suamimu juga memanggilku bibi. Dan sudah seharusnya kau memanggilku bibi," ucap wanita itu.

Hwa Young kembali tersenyum, dapat menangkap raut bingung di wajah So Eun. Di saat yang sama, ia juga dapat merasakan aura ketidaksukaan yang datang dari sisi Go Hyun. Namun seakan tidak peduli, ia tetap fokus pada So Eun.

"Kurasa kau memang sudah lupa. Terakhir kita bertemu saat kau masih berusia tiga tahun, saat ayahmu masih hidup. Aku Lee Hwa Young, sahabat ayahmu dan ayah Kim Bum."

Penjelasan pertama dari Hwa Young membuat So Eun mengerjap kaget. Seperti ada sekumpulan memori yang tiba-tiba muncul dan bermain-main di kepalanya. Teringat kembali kisah lama yang sering ayah mertuanya kisahkan saat ia dan Kim Bum masih di masa sekolah dulu. Tentang persahabatan yang tak pernah lekang antara mereka, ayahnya, ayah Kim Bum yang adalah ayah mertuanya dan wanita manis bernama Lee Hwa Young.

"Kita memang tidak pernah bertemu lagi sejak saat itu, karena aku ikut suamiku ke Belanda. Tapi aku selalu mendengar cerita tentangmu. Kau bahkan tetap hidup bersama Kim Bum saat kedua orang tuamu meninggal dan kalian akhirnya menikah."

So Eun terdiam, masih menatap Hwa Young tanpa tahu apa yang harus ia katakan.

Hwa Young sendiri tetap tersenyum, kini semakin lembut. Namun So Eun dapat merasakan ada arti lain dari senyuman itu. Apalagi saat wanita tua itu melirik pada ibu mertuanya yang sama sekali tidak menatap pada wanita itu.

Mother In LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang