Chaeyoung masih diam di dalam kamarnya. Menangis tertahan karena apa yang tersisa dari orang tuanya kini telah hancur tak tersisa. Awalnya Chaeyoung marah karena yang melakukan itu adalah Go Hyun, namun ia tahu bahwa itu tak akan mengubah apapun. Semarah apapun ia pada Go Hyun karena rumah itu sudah hancur, tak ada yang bisa diubah. Semuanya sudah hilang.Lagi pula, ada berkah yang ia dapatkan dari hancurnya rumah itu. Ia tak harus lagi berurusan dengan bibinya jika ia pergi. Kenangan buruk tentang bagaimana ia menjalani hidup di rumah itu sendirian juga bisa ia tinggalkan.
Namun, ada satu hal yang membuatnya lebih hancur hingga kini ia tak bisa berhenti menangis.
Yakni...
Bagaimana ia melanjutkan hidupnya setelah ini?
Ia sudah tak punya apa-apa lagi.
Dan ia sudah tak tahu harus melakukan apa lagi.
Tok tok tok...
Ketukan pada pintu kamarnya tiba-tiba terdengar membuat isakannya sedikit mereda untuk memastikan jika ia tak salah dengar.
Tok tok tok...
Ketukan itu kembali terdengar, membuatnya sepenuhnya menghentikan isakan itu. Yang di luar itu bukan Junhoe 'kan? Chaeyoung tahu jika lelaki itu belum pergi, tapi untuk apa Junhoe menemuinya lagi setelah pertengkaran mereka tadi?
"Chaeyoung-ah?"
Chaeyoung terkesiap, kini dengan mata yang melebar. Ia tak salah dengar. Itu jelas suara So Eun. Bagaimana wanita itu bisa ada di rumahnya di jam seperti ini, Chaeyoung tak peduli. Yang jelas, ia kini ingin bertemu wanita itu. Bukan untuk meminta bantuan untuk hidupnya atau sejenisnya. Ia hanya butuh pelukan.
Ya.
Hanya sebuah pelukan untuk meringankan sedikit bebannya.
Tok tok tok..
"Ini eonni, keluarlah sebentar."
Chaeyoung akhirnya beranjak dari duduknya. Melangkah dengan cepat ke arah pintu dan membukanya sedikit kasar karena tidak sabar.
Brak...
Bruk...
Mata Chaeyoung membulat, kini menatap kaget sesosok tubuh yang bersimpuh di bawah kakinya. Tubuh gadis itu tiba-tiba bergetar hebat. Entah mengapa ingin jatuh juga.
Hal serupa juga terjadi pada So Eun. Wanita itu sama kagetnya dengan apa yang Go Hyun lakukan. Entah bagaimana ibu mertuanya itu telah melepaskan pengangannya, yang jelas wanita tua itu kini sudah berlutut di hadapan Chaeyoung.
"Ibu?"
Chaeyoung mengerjap, menoleh kecil ke pintu depan dan dapat melihat sosok Kim Bum yang menggendong Sang Hyun dan Junhoe di sana. Tak berapa lama dan ia kembali menatap Go Hyun yang kini terlihat bergetar.
Hati Chaeyoung tersentuh. Ia tahu kesalahan apa yang wanita tua itu lakukan padanya. Namun, ia sama sekali tak berpikir jika wanita tua itu akan datang padanya secepat ini. Melihat So Eun yang juga bersama wanita tua itu, ia yakin hubungan mereka telah membaik. Dan melihat Junhoe juga Kim Bum di tempat itu, menatapnya dengan tatapan yang tak ia mengerti, membuat ia tidak tahan untuk berlama-lama berdiri di hadapan Go Hyun yang berlutut.
Chaeyoung akhirnya meluruhkan tubuhnya, kini jadi duduk di depan Go Hyun yang terisak tanpa suara. Rasanya sakit. Ini mengingatkannya pada sang ibu yang dulu bersimpuh meminta untuk tidak disiksa oleh bibinya. Dan ia selalu tidak suka melihat hal itu. Entah siapa saja yang melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mother In Law
FanfictionKim So Eun tidak tahu bagaimana nasib pernikahannya dan apa yang terjadi pada anaknya setelah ia melahirkan. Ia tak tahu apapun karena saat ia terbangun, dirinya telah berada di sebuah klinik di desa terpencil bersama Park Chaeyoung, gadis yatim pia...