Chaeyoung meletakan botol airnya dengan kasar setelah ia meneguk habis isinya. Gadis itu lalu mendengus keras sebelum menunduk dan melihat mangkok mienya masih terisi setengah. Rasa kesal tiba-tiba menguap naik ke atas kepalanya dan membuat ia meraih sumpit lalu mulai memakan mienya dengan cepat, seakan sedang dikejar waktu. Ia bahkan tidak mempedulikan berbagai tatapan yang orang-orang berikan padanya.Ia sedang kesal jadi apapun itu, terserah! Ia tak akan peduli.
"Park Chaeyoung?"
Sebuah suara tiba-tiba terdengar, tak asing tapi Chaeyoung juga tak begitu mengenalnya. Ia hanya ingat jika ia seperti mendengar suara itu. Jadi, dari pada ia kebingungan, maka ia mendongak dan tatapannya langsung bertemu dengan tatapan seseorang yang ia kenal sebagai orang yang dipandu Eunbi beberapa waktu yang lalu.
"Jeon Jungkook, jika kau lupa," orang itu bicara lagi, membuat Chaeyoung mengangguk saat ia baru mengingatnya.
"Wisatawan Eunbi," ucap gadis itu dan dijawab anggukan Jungkook disertai dengan senyumannya.
Tapi, senyum di wajah Jungkook itu tak lama bertahan. Karena beberapa detik kemudian, senyum itu lenyap dan digantikan dengan wajah keheranan.
"Kau benar-benar Park Chaeyoung 'kan?" tanyanya kemudian.
"Kenapa kau bertanya seperti itu?" tanya Chaeyoung bingung.
Jungkook mengendik lalu menarik kursi dan duduk di depan Chaeyoung. Walau gadis itu tak mempersilahkannya, Jungkook tahu jika mereka pasti akan punya pembicaraan penting sehingga ia harus duduk.
"Aku hanya tidak menyangkah jika kau akan ada Seoul sekarang," jawab lelaki itu tenang. "Bukankah kau sedang dalam masa persiapan ujian? Lagi pula, jarak desa itu dan tempat ini jauh, suatu hal luar biasa jika kau tiba-tiba ada di sini."
Lanjutan ucapan Jungkook membuat Chaeyoung mendengus. Terlalu berlebihan. Ya, pikirnya apa yang dikatakan Jungkook terlalu berlebihan.
"Memangnya kenapa kalau aku sedang dalam masa persiapan ujian? Aku hanya membolos sehari. Lagi pula ada kereta untuk ke sini dan aku punya uang."
Jawaban Chaeyoung membuat Jungkook berdecak. Benar apa kata orang-orang yang sudah pernah bertemu dan bicara dengan gadis itu seperti Kim Bum dan Jin Go. Gadis itu sombong. Bahkan terlalu sombong.
"Ya, baiklah. Itu urusanmu dan aku tak akan ikut campur," ucap Jungkook. "Tapi kau sangat menarik perhatian. Kau lihat, bahkan semua orang di sini menatapmu."
Chaeyoung mengedarkan tatapannnya ke seluruh isi kedai di mana ia dan Jungkook berada saat ini. Dan memang benar. Beberapa orang bahkan ia temukan tengah menatapnya dengan tatapan yang menyebalkan.
Mendengus lagi, Chaeyoung lantas menunduk dan melanjutkan makannya. Masa bodoh dengan orang-orang yang menatapnya. Mereka hanya tak punya hal menarik untuk dilakukan. Dan ia tak peduli.
"Ngomong-ngomong, kenapa kau ke sini? Bahkan kau masih memakai seragammu," pertanyaan yang Jungkook berikan lagi membuat Chaeyoung mendongak.
"Aku ada urusan," jawab Chaeyoung acuh.
"Tentu. Hanya orang bodoh yang ke sini tanpa urusan."
Chaeyoung berdecak saat ia sadar jika apa yang Jungkook katakan secara tidak langsung memintanya untuk mengatakan alasan spesifik ia ke Seoul.
"Dan kenapa kau ada di sekitar universitas Seoul?"
Apa Chaeyoung bisa membunuh seseorang sekarang? Demi Tuhan, Jungkook sangat menyebalkan dengan semua pertanyaannya. Lelaki itu bahkan lebih menyebalkan dari Koo Junhoe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mother In Law
FanfictionKim So Eun tidak tahu bagaimana nasib pernikahannya dan apa yang terjadi pada anaknya setelah ia melahirkan. Ia tak tahu apapun karena saat ia terbangun, dirinya telah berada di sebuah klinik di desa terpencil bersama Park Chaeyoung, gadis yatim pia...