Heart Stealer ♥ 24

6.4K 503 10
                                    



Don't leave
I need you  


Seven Lions (feat Ellie Goulding) - Don't Leave



Setelah mengungkapkan seluruh isi hati yang ia tahan selama ini, perasaan Alin menjadi jauh lebih baik. Hanya saja ia tetap merasa bersalah tidak bisa membalas perasaan Calvin, sama seperti ia tidak bisa menerima perasaan Danar maupun para lelaki lain yang berupaya mendekatinya.

Alin tidak bodoh. Ia tahu kalau Danar menyukainya dan Alin secara terang-terangan sudah menolaknya sebelum pria itu menyatakan perasaannya. Kalau saja Alin tahu dari awal tentang perasaan Calvin, pasti ia sudah menolaknya mentah-mentah sebelum pria itu menyatakan kepadanya. Hal ini hanya akan membuat Alin semakin merasa bersalah.

Tetapi bukannya perasaan itu tidak dapat dipaksakan? Sama seperti dirinya yang terus menyimpan Bayu di dalam hatinya, ia juga tidak bisa menahan perasaan orang lain. Ia hanya berharap mereka akan lelah sendiri dan melepaskannya.

Alin tersenyum kecut. Meskipun ia lelah, ia tidak mau berhenti menyiksa dirinya. Dengan mengenang Bayu tentu saja dirinya akan tersiksa, ia pernah menangis sepanjang hari karena hati dan otaknya berperang. Otaknya ingin melupakan Bayu, tetapi hatinya tidak ingin. Ketika Alin mulai melupakan beberapa hal tentang Bayu, ia seperti orang kesetanan yang menangis dan berteriak agar otaknya kembali mengenang Bayu.

Ia tidak mau melepaskan Bayu. Ia akan menyimpan Bayu di dalam hatinya. Ia akan terus mengenang Bayu hingga ajal menjemputnya. Apa artinya kehidupan ini kalau ia melupakan Bayu, pria yang memberikan warna di kehidupannya?

***

"Ia menolakku." Tanpa basa-basi Calvin memberitahu Nara yang tengah menjenguknya.

Nara membulatkan matanya tidak percaya. "Seriusan?"

"Yep." Calvin menggeser tubuhnya sedikit kearah jendela. "Wajah terkejutmu benar-benar lucu."

Nara tertawa kikuk. "Tapi aku nggak nyangka aja kak... Kok bisa...? Maksudku kalian 'kan... yah, sudah tinggal bersama dan... kenapa nggak jadian?"

"Perasaan 'kan nggak bisa dipaksakan Nar." Calvin tersenyum sedih. "Dan juga ternyata dia sudah punya pria yang dia cintai."

Sebelum Nara membalas, Calvin melanjutkan perkataannya. "Nama pria itu Bayu. Dan lebih mirisnya lagi, aku memerankan pria itu di film ini."

"Jadi... Cerita Heart Stealer ini dari kisah nyata Kak Alin?! Pantas saja aku merasa ada beberapa sisi Nabilah yang miriiip sekali dengan Kak Alin." Nara berdecak antara kagum dan tidak percaya.

"Terus, Kak Calvin mau menyerah begitu saja? Kakak nggak mau memperjuangkan Kak Alin?"

"Aku akan memperjuangkan Alin, tetapi kalau orang yang diperjuangkan saja tidak mau, aku harus berbuat apa?" balasnya miris.

"Tapi... Cinta memang membutuhkan perjuangan 'kan? Selain itu cinta itu juga penuh pertaruhan. Kita mempertaruhkan seluruh hati kita untuk mendapatkan orang yang kita cintai meskipun hasilnya nanti bisa saja kita gagal. Kalau Kak Calvin menyerah sekarang bukannya itu berarti kakak tidak menyelesaikan apa yang sudah kakak mulai?"

"Aku sudah memberitahunya kalau aku akan terus mencintainya meski ia bilang ia tidak akan memberikanku kesempatan untuk masuk ke dalam hatinya." Ada jeda yang cukup lama sebelum Calvin kembali bersuara. "Sekarang aku mengerti apa itu cinta tapi tak harus memiliki. Dulu aku bingung mengapa kakakku melepaskan perempuan yang ia cintai untuk menikah dengan pria lain yang jelas-jelas melukai perempuan itu. Aku sadar bahwa sangat egois sekali apabila aku memaksa Alin untuk melupakan pria yang mengisi hidupnya lebih dahulu dari aku, lebih baik aku saja yang menderita karena cinta bertepuk sebelah tangan ini."

Heart Stealer (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang