Heart Stealer ♥ 25

9.1K 542 15
                                    



Thank you, I'll say goodbye soon

Though its the end of the world,

Don't blame yourself now

And if its true,

I will surround you and give life to a world

That's our own


Porter Robinson - Goodbye to A World



Cinta itu bagaikan madu dan racun. Cinta bisa menjadi madu di kehidupan seseorang sehingga hidupnya dipenuhi kemanisan dan kebahagiaan, tetapi bisa juga menjadi racun di kehidupannya yang menghadapkannya kepada malapetaka dan kematian. Di dunia ini, tidak ada happy ending seratus persen, ketika seseorang menikah dengan orang yang ia cintai, itu tidak bisa dibilang happy ending karena mereka terus melanjutkan kehidupan setelah menikah sampai punya anak dan akhirnya ajal menjemput.

Kematian.

Kematian benar-benar hal yang mengerikan. Tidak ada satu orang pun yang tahu kapan ajal menjemput mereka maupun orang-orang yang mereka sayangi. Malaikat maut datang seperti pencuri yang datang tanpa satu orang pun tahu. Hari ini kita masih bisa melihat orang yang kita cintai, lalu esoknya kita mendengar kabar bahwa ia telah tiada.

Alin paham betul kalau ini semua rencana Tuhan. Ia berusaha menerima takdir kejam yang dituliskan para malaikat untuknya. Alin sudah kehilangan segalanya; ia kehilangan  Bayu; darah di dalam nadinya, ia kehilangan anaknya; buah cintanya dengan Bayu yang merupakan jantung hidupnya.

Alin memandang langit berwarna biru muda dengan tatapan sendu. Ia memejamkan matanya; merasakan sinar matahari yang membelai wajahnya dengan lembut dan angin yang bergerak seolah-olah memeluknya. Ia sudah memutuskan apa yang akan ia lakukan pada hidupnya selanjutnya.

"Maafkan aku Bay, aku sudah memutuskan segalanya. Aku tidak peduli apakah nanti kamu akan membenci aku, tetapi keputusanku sudah bulat." Alin berjalan kearah railing kamarnya lalu menaikinya dan duduk disana. "Aku memutuskan untuk menyusulmu." Alin memejamkan matanya. "Aku mencintaimu." Lalu ia meloncat dari sana.

***

Ilas mendengarkan penjelasan dokter mengenai kondisi terbaru Calvin dengan seksama, ia tidak mau dibunuh Ranti mengingat ia sudah diomeli habis-habisan begitu manajernya itu tahu Calvin mengalami kecelakaan. Setelah selesai, dokter pergi meninggalkan Ilas dan Calvin berdua. Ilas berjalan mendekati Calvin dan menatap pria itu dengan serius, "Kamu nggak bisa melakukan aksi heroik dalam kurun waktu tiga bulan ke depan Vin. Kamu masih dalam tahap pemulihan jadi aku sudah batalkan beberapa iklan yang membutuhkan aksi heroik. Kamu jangan nekat ya Vin, nanti aku dimarahi Mbak Ranti."

"Gue tahu." Calvin menatap jendela luar dengan sendu.

"Vin..." Ilas mendekat dengan takut-takut. "Kamu bisa sembuh kok. Kamu jangan kepikiran aneh-aneh ya. Tenang aja hidup kamu masih panjang dan kamu itu cowok sehat pasti..."

"Ngomong apaan sih lo ini," potongnya sengat.

"Bukannya kamu hopeless mau bunuh diri gitu Vin?" ujar Ilas dengan santainya. "Kamu sadar nggak sih kamu itu selalu ngelihatin jendela dengan tatapan kosong pasca operasi kemarin? Aku nggak mau dengar kabar kamu bunuh diri lho Vin."

Heart Stealer (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang