"Sesungguhnya ketika kamu kehilangan dunia dan isinya,itu tidak akan masalah ketika kamu menemukan Allah.Sebaliknya,jika kamu kehilangan Allah, seluruh dunia dan isinya tidak akan bisa memuaskan kamu."
-Ustadzah Haneen Akira-
Dalam satu masa,nyatanya aku pernah kehilangan Allah,tapi aku angkuh enggan meyadari.
Aku sibuk bersama duniaku sendiri tanpa ingin berhenti.
Bebas,seakan hidup tak ada yang memiliki.
Kulakukan apapun yang aku senangi sesuka hati.
Kunikmati segala hal yang diri ini ingini.Ini hidupku!!
Ini duniaku !!
Aku berhak melakukan apapun yang aku mau.
Biar hidup berjalan seperti skenarioku.
Masih ada banyak waktu!!
Lalu biarkan hidupku sementara mengikuti aturanku.Aku tak mau orang lain mengatur ini dan itu.
Saat aku
Keliru,ditegurpun rasanya bagai angin lalu.Sampai pada waktunya,dunia akhirnya berpaling dariku.Ia tak lagi seindah yang kumau.
Semua kenikmatan menjadi semu.Dunia berhasil mempecundangiku,dan hanya tersisa penyesalan karena mengikuti hawa nafsu.
Ukhti...
Karena nafsu dunia,aku pernah terpuruk layu dengan semua aibku.
Karena nafsu dunia,aku pernah meninggalkan Tuhanku.Lalu tahukah,siapa yag justru kembali menguatkanku?!mengembalikan semua harapan hidupku,setelah dunia meninggalkanku disaat-saat tersempit.?!
Yah...
DIA-lah Illahi Robbi,yang tidak ada Tuhan selain Dia.
Yang tidak akan meninggalkan luka,ketika mencintai dan menjadikan-Nya obsesi.Allah mengalihkan kembali hidupku.Bahkan memberikan yang lebih baik dari yang kumau.
Dunia boleh saja menawarkan kenikmatan, tapi belum tentu ketenangan.
Dunia mungkin bisa memberikan banyak kesenangan,tapi tidak kepuasan.Dunia memang memberikan kebahagiaan,saat aku melakukan seperti yang kumau.Tapi kemudian,Ia tak jarang menyisahkan penyesalan yang menyakitkan.
Lalu dimana kepuasan dan ketenangan yang hakiki ?!Dulu kupikir,itu semua saat aku bisa menuruti semua hawa nafsu diri,namun ternyata aku terlalu jauh betfantasi mencari ketenangan dan kepuasan yang sejati.
Padahal Ia ada disini,dekat sekali didalam diri,yah...itu dihati ,rasa tenang dan puas yang ingin kudapati nyatanya ada pada hati yang tidak pernah berhenti untuk mencari cinta kasih Illahi Robbi.
Ia sakit,saat tak pernah diajak bermuhasabah diri. Dia haus,saat tak dibasahi dengan penyejuk rohani.
Lalu ketika sudah begini, masihkan diri ingin mengingkari,bahwa kepuasan itu hanya bila nafsu duniawi semua tercukupi?!Hukum Allah tak pernah salah,meski untuk berada dijalan-Nya ada banyak yang harus ditinggalkan.Ada banyak hujatan yang harus di telan,dari mulai ledekan teman-teman, pencitraan sampai julukan sok kealiman.
Namun aku malu,jika ternyata benar hijrahku ini hanya untuk pencitraan diri.Aku takut,jika nikmat ini nanti Allah palingkan lagi.
Ingatkan aku yah ukhti...
Aku pernah menuliskan ini,menuliskan penyesalan ,saat kehilangan Allah dalam kehidupan.Jika nanti,iman melemah dan ragu untuk istiqomah, rangkul dan tarik lagi aku dalam kebaikan yang dulu kubilang aku rindukan.
Aku malu,jika suatu hari nanti aku mengingkari kata-kataku sendiri.Dan aku takut mengkhianati nikmat iman yang saat ini Allah beri.
Jika,seorang mualaf sekelas pieere menyatakan ridho Allah ambil apa saja dalam hidupnya,asal jangan keislamannya asal jangan imannya.
Lalu aku apa?!apa yang bisa kulakukan untuk tetap menjaga keistiqomahan dalam keislamanku?!
#selfreminder
-Palembang 16 februari 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Muslimah Undercover
SpiritualePahit,sakit,jatuh,bangkit semua rasa yang tidak akan bisa habis menggerogoti diri kecuali malaikat maut datang menghampiri. Kumpulan perasaan itu... Rasa kosong,rasa kecewa,sampai rasa hina yang kerap melanda jiwa menjadi teman memperjuangakn ketaat...