Surat Untuk Yang Bernyawa

242 8 1
                                    

Ukhti...
Kadang aku merasa frustasi pada diriku sendiri.
Saat aku lebih banyak tertawa dari pada menangis mengingat mati.

Mengapa sejauh hijrahku ini,aku belum menemukan keistqomahan beribadah untuk bekal akhirat nanti.

Sholat malamku!!
Puasa sunnahku !!
Hafalan Qur'anku !!

Mengapa ibadah-ibadah itu seolah jauh untuk kerengkuh?!

Mengapa hati terlalu berkarat sampai lupa hakikat akhirat.?!

Tidakkah merasa khawatir,seandainya pagi ini adalah pagi terakhir...

Atau pernah terpikir,besok malam malaikat isroil menjemput sisa nyawa untuk yang terakhir...

"Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati.Dan pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu.barang siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga,sungguh,dia memperoleh kemenangan.Kehidupan dunia hanya kesenangan yang memperdaya."(Qs. Ali imran'3:ayat 185)

Yah ukhti...
Mungkin selama ini aku terlalu banyak lupa diri untuk mengingat mati.

Mendadak amnesia,jika hidup seperti daun yang siap gugur kapanpun angin ingin membawanya pergi.

Setiap fajar yang masih bisa kunikmati,mungkin aku jarang merenungi ibadah apa saja yang bisa kubawa untuk menghadap Illahi Robbi...pada waktunya nanti.

Setiap malam yang bergulir sunyi,aku tak pernah meresapi bagaimana jika suatu hari nanti aku sudah berada seorang diri dalam tempat yang lebih gelap dan lebih sunyi.

Pasrah,dan menyesali ibadah-ibadah yang di dunia ringan kulalaikan,namun berat untuk dipertanggung jawabkan setelah kematian datang menghampiri.

Dunia...!!kau memang berhasil mengalihkan segalanya.Sholatku,hafalan Qur'anku.

Kau buat aku sibuk dengan urusanmu,hingga puas kau lihat aku yang bahkan tak sempat menjamah al-quranku untuk sekedar menghafal 1 ayat disela waktu.

Kau buat aku terobsesi dengan segala nikmat tipu daya kehidupanmu,hingga tertawa kau lihat aku yang lalai untuk meluangkan waktu datang ke majelis ilmu.

Kau buat aku lelah dengan kebutuhan duniamu,hingga ringan ku tinggalkan tahajudku.

Tugas akhirat kau anggap mudah,urusan dunia kau tetap ingin jadi yang utama.

Dunia...kadang aku lelah menghadapimu,tapi untuk pulang aku belum punya bekal apa-apa.

Ya Robbi...
Berikan aku waktu,walau cuma sehari tapi hari itu Engkau ingatkan pendosa-Mu ini bahwa nyawa diragaku ini milik-Mu kapanpun Engkau mau Ia bisa kembali tanpa bisa ku tolak ia pergi.

Sentuh hati yang keras ini,untuk menangisi fajar dan senja yang suatu hari tidak bisa lagi pendosa-Mu nikmati.

#Remember my self

-Palembang 9 februari 2018-

















Muslimah UndercoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang