Chapter 1

143 10 15
                                    


Kring...kring.....kring....

"Raaaaaa!!" Bangun, udah pagi nih, kebo banget sih lo.

Perlahan-lahan gue buka mata, gue, melihat sosok cewek yang berpenampilan seragam lengkap SMA, dengan asesoris yang aneh, mirip orang mau kesawah. Sepintas aku tersenyum kepada nya.

"Apa?" sih cha, ganggu aja deh. Ucap gue berguman sambil menarik selimut.

"Eh," lo gak sekolah nih, baru juga hari pertama sekolah"

"Whaaaaat..." Iyaa, benar, gue lupa hari ini hari pertama sekolah, dan juga hari pertama MOS.
 
Iranathali bangkit dari tempat tidur, dan langsung bergegas kekamar mandi mengabaikan ceramahan pagi richa.

Setelah 30 menit.

Sekarang irana sudah rapi dengan seragam sekolah yang super super aneh. udah pake kalung permen, topi petani, kaus kaki panjang sebelah, dasi cowok warna warni, tas kresek sama pulpen dan buku kosong didalamnya.
Gak kebayangkan kayak gimana irana saat ini.

"Duh, ini apaan sih asesoris mosnya, mau pergi sekolah apa pergi kesawah nih. ucap irana, sambil berjalan menghampiri richa yang sedari tadi menunggu Iranathali.

Oh iya, gue sama Richa gak tinggal di rumah. kita anak kos yang pergi kenegeri orang untuk sekolah.
Gue sih, sekolah disini karna paksaan bokap dan nyokap gue, dan mau tak mau gue harus nurut sama orang tua karna gue, karna gue gak mau jadi anak durhaka, kayak di cerita malin kundang gitu, kan seram.
Beda sama richa, yang baru kemarin gue kenalan sma dia, kita kenalannya, karna salah nomor kamar kos, ya jadi gitu kita temanan deh.
Richa itu anaknya asik, baik, dan Soleh lagi. beda sama gue, sholat aja masih bolong-bolong.
Hihi jangan bilang siapa siapa ya😘

"Cha!! sory... lama ya nunggunya"

"Gak juga sih, cuma pegel aja kaki gue nungguin lo"

"Itu sama aja goblok"

Gue sama richa tertawa bersama.

Sekolah gue, gak terlalu jauh dari kos cuma 500 m dari sekolah, sehingga gue dan richa cukup hanya bejalan kaki pergi sekolah, kan, lumayan sambil olahraga pagi.

  "Ra!! lihat tuh, kakak kelasnya cogan semua. ucap Richa lebay

  "Cogan apanya sih cha, biasa aja.

  "Lo gimana sih Ra, mata lo sakit atau gimana, apa perlu gue antar Lo periksa mata sekarang. tanya Richa yang kesal dengan sikap Iranathali tidak terlalu menggubris perkataan Richa.

Teeee..., tettttt......

Suara yang telah melegenda di SMA Nusa bangsa sudah berkumandang, buru-buru Richa memakai aksesoris yang super duper anehnya. karena tadi kami menanggalkan semua aksesoris aneh tersebut, ketika kami hendak kekantin untuk mengganjal perut, karena pagi tadi tak sempat sarapan.
namun beda dengan Iranathali yang membongkar semua isi tasnya mencari sesuatu.

Dan ditengah lapangan, sudah terdengar suara kicauan anak-anak OSIS yang akan memangsa kami para murid baru, semua orang pasti sudah tau hal tersebut.

  "Harap semua siswa dan siswi baru segera berbaris kelapangan, dan harus memakai aksesoris yang telah ditetapkan, saya hitung dari satu sampai sepuluh, jika adik adik tidak berada pada hitungan kesepuluh dilapangan ini, akan kakak hukum"
    
     "Satuuuu...

     "Duaaa...

     "Tiga....

"Raa!!" cepat dikit napa, nanti kita telat. cemas Richa.

  "Lo duluan aja deh cha, kalung permen gue hilang ni.

  "Kok bisa sih ra, bukannya tadi Lo masukin dalam tas

"Iya," tapi sekarang gak ada.

"Duh," Ra Lo kok cerobah banget sih ra. Tapi Serius ni gak papa gue baris duluan, takutnya gw...," ucap Richa di potong oleh Iranathali.

  "Iya, buruan baris sana! nanti lo dihukum lagi gara2 gue"

  "Ya udah ra, bay bay gue duluan ya"

Setelah richa pergi tinggal lah iranathali sendirian di kelas, yang tengah sibuk mencari kalungnya.
  "Duh gimana nih kaluang gue siapa sih yg ngambil?" baru juga hari pertama masuk sekolah udah dapat masalah. ucap gue Sambil  memeriksa laci di setiap meja di kelas gue, siapa tau ada disana sangka Iranathali.

"Lo, gak baris??? tanya seorang cowok dari balik jendela, lalu melompat menghampiri Iranathali.

"Aduh!!!!!" setan kaget gue,
Ucap iranathali.

"Sorry kaget ya? Kata cowok tersebut.

"iya gak papa kok.

"Lo belum jawab pertanyaan gue.

"Oh Iya, Irana menepuk jidatnya. "kalung permen gue gak ketemu nih. ucap Iranathali.

"Nih ambil. ucap cowok tersebut sambil berlalu dari hadapan Iranathali.
Belum sempat Iranathali berterimakasih, cowok tersebut sudah menghilang.

"Gila! udah ngilang aja tuh anak, tapi bodo amat lah. ucap irana berlari menuju lapanggan.

"Hey!!!" kamu yang disana, kenapa telat barisnya, sekarang maju kedepan. terdengar suara dari arah depat lapangan.

"Oh tuhaaaaan, cobaan apa ini, baru pertama mos lagi dan lagi dapat masalah. Akhirnya irana maju kedepan lapangan.
Dan kalian tau lah apa kelanjutan setelah ini gue di hukum berlari sekeliling lapanggan mana lapanggannya luas lagi.
Huuufffft nasib nasib.

                         ***

Jam istirahat.

   "Duh ra, maaf ya tadi gue ninggalian lo. Kata richa sambil menyodorkan air minum.

  "Makasih Cha, langsung meminum air yang disodorkan oleh Richa, hingga tandas.

"Iya cha gak apapa"
  kita kekantin yuk, lapar nih ucap irana memegangi perutnya.

  "Yuk cap cussss.

Kantin SMA Nusa Bangsa disitu lah iranathali dan Richa sedang menyantap makanannya dengan lahap.

                             ***

*maaf ya teman teman gaje ya, jelek ya 😂😂😂😁😃 ada typo jg nih 😂😃

Jangan lupa vote and coment 😍

 The Quest For True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang