Chapter 6

27 6 0
                                    


"Aku bukan mainan mu yang bisa seenak jidat Lo mainan gue"

Happy reading 😘

Iranathali terus saja bersedih setelah pulang dari cafe ia tidak mood makan,suka melamun, hingga berhari hari sehingga Richa sahabatnya dibuatnya iba kepada Iranathali, sudah berbagai cara dilakukan Richa untuk membujuk Iranathali tapi sedikit pun Iranathli tak mendengarkan richa.

"Ra udah dong galaunya, pliiss Lo harus dengarin gue,vjangan gini terus dong Ra, gue yang prihatin lihat sikap Lo Sekarang, udah dong lupain aja tuh cowok brengsek kayak Orlando.
"Ra jawab, jangan diam aja dong Ra, Lo harus tetap semangat, lihatin sikap Lo pada Orlando bahwa Lo itu kuat jangan lemah kayak gini terus dong.

"Diaaaaaaaammm.....
Gw bilang diam, kata Iranathali dengan emosi yang memuncak muncak sehingga Richa dibuat kaget.

"Ra kok Lo marah gini sih, gue gini gini karena Lo juga kali.

"Pliiss Cha Lo keluar dari kamar gue.

"Tapi Ra Lo....

"Gue bilang keluar ya keluar. Emosi Iranathali, menjadi-jadi.

"Lo ngusir gue, ok gue keluar, puas Lo, ucap Richa sambil berlalu dari hadapan Iranathali dan kembali ke kamarnya.

***
Paginya terlihat Iranathali sudah siap pergi ke sekolah dengan suasana hati yang lebih baik dan tampak ceria.

Tok tok tok..

"Cha Lo di dalam.

Terdengar sahutan dari dalam.
"Iya, ngapain Lo kesini, sana pergi.

"Cha maaf kemarin gue khilaf Ra membentak Lo, waktu itu gue sedih banget, jadi tolong ngertiin posisi gue.

"Diam Lo, gak perlu ngomong lagi,sini cepatan masuk.

Kresek krekk..

"Lo gak marah lagi sama gue cha"? Tanya irana setelah ia masuk dan duduk di kasur Richa.

"Iya mana bisa gue marah sama lo lama lama"

"Makasih ya Cha Lo emang sahabat gue yang paling baik, ucap Iranathali sambil memeluk Richa.

"Hehe iya Cha tapi lepasin dulu gue gak bisa nafas ni.

"Iya maaf habisnya gue senang banget.

"Hhhhh... Santai aja kali, oh iya gimana udah siap pergi sekolah, udah gak galau lagi kan.

"Iya Cha semalam gue udah renungan apa yang Lo bilang kemarin,dan udah Muniain kak Orlando, gue sadar hidup gue itu masih panjang gak seharusnya gue kayak kemarin kemarin.

" nah gitu dong,itu baru namanya Iranathali, Ya udah kita berangkat yuk.kata richa.

"Yuk cap cuuussss...

Sekolah Nusa bangsa

"Raaaa gue kangen sama Lo, kemana aja sih Lo ra. Udah seminggu gak hadir hadir,kata Mauro, ya itu Mauro yang dari kemarin kemarin tidak melihat Iranathali dan juga Richa tidak memberi tahu keadaan Iranathali.

"Biasa aja kalii..
Kata Iranathali dambil duduk di bangkunya.

"Gitu amat Lo sama gue dikhawatirkan juga.

"Hahaha.. baperan amat Lo...
Iya iya sini gwy ceritain.

"Serius nih Lo... Ya udah cepat buruan kata Mauro yang tengah duduk manis sambil menunggu cerita dari Iranathali.

BLA BLA BLA BLA....

"Apaan"????
"Serius Lo Ra,apa perlu gue hajar tu bacah bangsat kayak dia.

"Gak usah ro, sekarang gw baik baik aja kok,yang berlalu biar lah berlalu.

"Yang gini nih gue suka dengan lo.

"Perhatikan anak anak... Kata ibu Rosa entah kapan datangnya.

"Eeeeeeh Ibuk Rosa kapan datangnya bulan kata Mauro.

"Duduk dulu semuanya anak anak. Kata Bu Rosa mengabaikan pertanyaan dari Mauro.

"Nah sekarang buka buku kimia kalian sekarang kita lanjutkan pelajaran.

"Baik buk,kata anak-anak kompak.

VOTMENT

 The Quest For True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang