Chapter 7

28 6 2
                                    


Happy reading 😍

Hari demi hari telah berlalu sekarang Iranathali berhasil keluar dari kegalauannya tetapi ia menutup hatinya kepada semua cowok yang ingin berpacaran dengannya. Pernah suatu ketika Iranathali ditembak oleh seorang cowok didepan umum tetapi Iranathali menolaknya. Kini Iranathali selalu bersikap dingin kepada semua cowok kecuali teman-teman dan sahabatnya. Sehingga setiap cowok harus ekstra sabar dengan sikap Iranathali. Ia lebih terbuka dengan Richa dan Mauro karena keduanya orang yang selalu ada saat ia sedih maupun bahagia.

Kini Iranathali tengah berada dikantin bersama Mauro dan Richa. Mauro yang melihat Iranathali makan dengan tergesa-gesa terheran-heran.

"Ra makannya pelan-pelan aja Napa,kayak dikejar setan aja Lo, kata Mauro.

"Iy....aaaaa...nnnnyyyyiiiihfkgksk.kata Iranathali.

"Lo bilang apa Ra kata Mauro sambil tertawa begitu juga dengan Richa.

"Alhamdulillah.. kenyang gue.

"Cepat benar Lo, Lo lapar apa doyan kata Richa tertawa.

"Iya tuh Cha buru-buru amat. Gue aja tinggal separo lagi,lah ro Ra udah habis duluan.

"Maaf ya teman-teman gue duluan, gue mau keperluan mau balikin novel.

"Ooo jadi karna itu Lo makan cepat-cepat, ya udah gih pergi sana, ibu perpusnya kan galak kalo telat habis Lo nanti. Kata Richa.

"Ok teman teman bay bay sampai ketemu nanti sambil berlari menuju perpustakaan.

"Aduuuuh....
Lo jalan hati-hati dong, jadi jatuhkan gue mana lagi ntar lagi masuk kelas umpat Iranathali.

"Iya maaf aku gak sengaja, tadi juga Lo lari-lari.

"Loh kok nyalahin gue jelas-jelas Lo jalan gak pakai mata. Kata Iranathali sambil berusaha untuk berdiri.

"Aaaaduuuuh sakit bngeeet lagi.

"Lo gak papa"?

"Lo gak lihat kaki gue sakit digerakkan, buta Lo ya.

"Sini gue tolongin. Mengulurkan tangan pada Iranathali.

"Gw bisa sendiri,sambil menepis tangan cowok tersebut.

"Aduuuh..aaaaaaaakk,ringis irana.

"Apa gue bilang, gue bantuin aja kata cowok tersebut sambil menggendong paksa Iranathali.

"Woiiii turunin gw goblok,malu diliatin orang-orang.

"Udah, biasa aja, bilang aja Lo mau kemana.

"Perpustakaan.

Cowok tersebut menggendong Iranathali keparpustakanan, banyak cewek-cewek pada iri kepada Iranathali, karna cowok tersebut adalah cowok paling populer di SMA Nusa bangsa, bisa dibilang the most wanted. Dia masih kelas 10 sama kayak Iranathali tapi beda jurusan.

"Udah nyampe, Lo gak turun, nyaman banget ya digendong sama gue.

"Bilang dari tadi dong.ucap Iranathali sambil berusaha turun dari gendongan cowok tersebut.

"Udah lo nya aja gak sadar. Kata cowok tersebut melirik Iranathali.
"Loh mana tuh bocah cepat amat Ngilangnya. Lupa nanyain nama lagi.kata cowok tersebut menggarut-garut kepalanya yang tak gatal.

***

"Kenapa kaki lo"??

Mauro yang melihat Iranathali bejalan kekursinya sambil berjalan terpincang-pincang. Langsung membantu Iranathali berjalan menuju kursinya.

"Tuh gara-gara cowok yang gak jelas, jadi gini nih gue.

"Siap kali ini cowok yang gangguin Lo. Ungkap Mauro serius.

"Gak tau"

"Kok nggak tau"?

"Ya gak tau aja kepo banget sih.lupain aja Racau irana.

"Ya udah deh kalo gitu.
Nanti pulangnya biar aku anterin aja ya.

"Serius nih.

"Iya apa sih yang nggak untuk sahabat gue, sekalian ada yang aku omongin.

"Oke deh siiip itu mah, kata Iranathali menganjurkan jempolnya kepada Mauro.

VOTMENT

 The Quest For True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang