Chapter 16

13 1 0
                                    

Happy reading

Bertepatan 10 Agustus kemarin Arya dan Iranathali telah resmi menjadi pasangan yang romantis, hari-hari mereka lalui bersama dengan penuh cinta.
Kabar manis ini sudah tersebar di seluruh pelosok SMA Nusa Bangsa, menanggapi berita tersebut tak sedikit mereka yang patah hati, ada juga yang berkomentar negatif.

"Woii! bengong aja lu ra, Sana di depan ada Arya nungguin lo"

"Iya, biasa aja dong ro sakit nih kuping gue"

"Makanya dipanggil orang itu nyahut, nah lo bengong mulu, sana pergi"

"Lo ngusir gue?"

"Gak gitu cantiik, di depan Arya udah nungguin lo kan kasihan dia nunggu lama"

"Eh iya gue lupa" ucap Irana memegang jidatnya. Ya udah gue otw my hanny dulu mauro ganteng" ucapnya pada mauro.
Mouro yang mendengar tersebut hanya geleng-geleng kepala.

Kantin.

"Dimakan dong Ra baksonya nanti dingin, ntar gak enak lagi" ucap Arya pada Irana yang sedari tadi hanya mengaduk baksonya.

"I--iya, ni lagi mau makan" ucap irana tanpa melirik kearah Arya dan langsung menyantap baksonya dengan cepat.
Arya yang melihat perubahan pada Irana langsung memegang tangan Irana.

"Kamu ada masalah? Tanya Arya.

"gak kok" ucap Irana singkat padat.

"Trus kok kamu berubah hari ini, gak kayak biasa?"

"gak kok, aku cuma lapar aja. udah ya lepasin tangan aku mau makan nanti bel lagi"

"Ok" ucap Arya juga singkat.

"Kok kamu gitu sih, ya udah aku makan tempat lain aja" ucap Irana sambil memengang mangkuk baksonya.

"Aa---aa--duh--- panas"

"Makanya ngambekan mulu sih, udah sini aja ntar guenya di ambil orang lagi" ucap Arya sambil tertawa.

"Iya" lirih Irana memanyumkan bibirnya.

Tidak butuh waktu lama kini Irana dan Arya telah menghabiskan makanannya, tak sedikit yang iri melihat mereka yang selalu bersama memperlihatkan kebersamaan mereka terang-terangaan, sehingga di sudut kantin tidak jauh dari tempat Irana dan Arya duduk terlihat cewek yang tidak suka dengan mereka berdua.

"Nikmati aja dulu kisah cinta kalian ntar lo akan nangis juga Irana" ucap cewek tersebut sambil tersenyum miring kearah mereka berdua.

"Ra kamu duluan aja ya kekelas aku ke ruang OSIS dulu"

"Tega banget sih" ucap Irana cuek.

"Sekali-kali gak papa lah, ya udah ya sayang aku pergi dulu"

"ii--ya-- loh kok hilang, seriusan ninggalin gue tuh bocah emang mengeselin, dasar gak peka gak usaha banget sih lo" umpat Irana kesal.

Baru dua langkah Irana jalan tiba-tiba ada yang menumpahkan jus ke baju Irana.

"Maaf ya aku gak segaja, aku buru-buru" Ucap seseorang cewek yang berada didepan Irana.

" iya gak papa kok"

"Serius nih?"

"iya gak papa kok, kan cuma tumpah dikit aja" ucap Irana tersenyum pada cewek tersebut.

"Mm.. Ok, yaudah aku duluan ya soal nya buru-buru nih"

"Siip" ucap Irana.

Setelah kepergian cewek tersebut Irana memutuskan untuk pergi ke WC.

"apa salah hamba mu ini ya allah, kenapa hari ini sial banget hidup gue" ucap Irana. setelah selesai membersihkan bajunya Irana memutuskan  kembali ke dalam kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

Akhirnya nulis lagi setelah sekian lama sibuk mulu karna tugas-tugas pada numpuk, belum lagi mau ujian nasional.

 The Quest For True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang