Chapter 14

9 2 0
                                    

"Buk, izin bentar buk, ucap Mauro pada Bu Siska guru bahasa Indonesia.

"Ngapain pula kamu Mario, izin- saja dari tadi, ucap Bu Siska dengan logat Medannya.

"Nama saya Mauro Bu bukan Mario"

"Halaaa... Sama saja itu, jadi izin kemana kamu mauro?"

"Kebelet nikah Bu, ucap Mauro asal"

"Kebelet nikah apa pula ini, pacar kau saja tidak ada.

"Ibu jangan remehin saya dong Bu, nanti ibu naksir pula sama saya" dengan meniru logat bicara Bu Siska.

"Sudah-sudah pergi sana ibu taunya kamu mau kebelet ke WC, ya sudah pergi saja sana jangan banyak bacot pula kamu.

"Hehehe... Ibu tau saja kiranya, ya sudah bu saya pergi dulu, jangan kangen ya Bu, ucap Mauro menggoda Bu Siska, dan beranjak dari kursi pergi keluar kelas.

"Ada-ada saja anak jaman sekarang" ucap Bu Siska geleng kepala.

Ditempat duduk Iranathali, irana tersenyum melihat tingkah laku Mauro, ia merindukan sosok mauro yang suka becanda padanya, tapi semuanya telah berubah sedangkan melirik irana saja Mauro tidak mau apalagi bercanda ria kepadanya.

Ditempat lain Arya tengah tersenyum-senyum sendiri dan tidak memperdulikan pak Harry yang sedari tadi memanggil-manggil nya. Sehingga bapak Harry mendekati bisa meja Arya.

"Arya.... Di panggil-panggil malah senyam-senyum kaya orang gila kamu ya. Ucap bapak Harry menarik telinga Arya.

"Aa--duh... Sakit pak, ucap Arya sambil mengusap-usap telinganya.

"Makanya kamu dengarin saya bicara, dan sekarang berdiri didepan pintu kelas sana" ucap pak Harry garang.

"Lah si bapak main hukum-hukum saja.

"Jangan banyak bacot kamu ya atau saya suruh kamu membersihkan WC.

"Dengan senang hati, Lebih baik saya bersihin WC aja deh pak, dari pada berdiri bisa patah kaki saya nanti bapak.

"Ya sudah pergi sana bersihin WC sampai bersih kinclong.

"Ok bapak. Ucap Arya dan langsung beranjak dari dari kelas.

WC pria setibanya disana Arya malah bertemu dengan Mauro yang hendak pergi dari WC tersebut, tetapi di tahan oleh arya.

"Lo bro, ngapain disini?" Ucap mauro pada Arya.

"Lebih baik kita ngomongnya di rofthof, Lo panggil Richa sana, 30 menit lagi kita mau pulang nih. Ucap Arya.

"Ok deh Lo duluan aja ke atas, gue panggil tuh bocah dulu, tapi gue agak lama bro karna gue sama Richa mau pulang jemput kadonya Richa yang ketinggalan"

"Ok, tapi cepat jangan lama-lama, bisa lumutan gue ntar nungguin lo."

Setelah kepergian Arya Mauro pergi kekelas Richa, dengan ide cemerlang Richa berhasil Mauro panggil keluar kelas dengan modus izin Richa dipanggil guru BK pada pak Jarwo.

"Naik, cepat buruan, Arya udah nungguin kita di rofthof." Ya sekarang mereka berada di parkiran mini market dekat sekolah. Sengaja Mauro tidak memarkirkan motornya di parkiran sekolah karna biasanya Mauro juga sering begitu.

"Iya.. bawel lo."

***

Teet... Teeeeeeeeeet........
Bel panjang di SMA Nusa bangsa telah terjadi dengar maka seluruh siswa sesegera mungkin membereskan buku dan alat tulisnya, begitu juga dengan Iranathali memasukan alat tulisnya kedalam tasnya. Setelah selesai irana bergegas pergi ke aula karena ia harus memenuhi permintaan nomor asing yang kemarin malam. Dengan was-was irana pergi ke aula setibanya di aula, irana menekan knop pintu aula dan langsung masuk kedalam aula. Namun aula tersebut gulap tiba-tiba saja pintu aula tertutup sangat keras sehingga membuat irana terkejut dan langsung peteriak sambil menutup matanya karna ketakutan. Namun seketika saja lampu aula hidup dan keluarlah mauro, Richa dan Arya dari persembunyian mereka sambil bernyanyi.

"Happy birthday to you... Happy birthday to you... Happy birthday to you...." Ucap mereka berbarengan sehingga Irana tak percaya dengan yang ia lihat terus menerus irana mengucek-ngucek matanya saking tak percaya.

"Udah Ra ini beneran kok, jangan dikucek terus matanya nanti iritasi loh, ucap Arya menyakinkan irana.

"Selamat ulang tahun Iranathali" ucap Richa meletakkan cake lalu memeluk Irana, sehingga membuat mereka menangis melepaskan rindu.

"Ra maafin gue ya Ra, ucap Richa tersendat-sendat. Sambil melepaskan pelukannya.

"Iya ra maafin gue juga ya" ucap Mauro sambil mengulurkan tangannya namun.

"Iya gue maafin kalian semua kok" tapi kenapa kalian lakuin ini sih sama gue, gue tersiksa tau gak. dan kalian kenal juga sama Arya?" Terus saja irana melemparkan pertanyaan.

"Sabar atuh neng ntar di kos gue ceritain segalanya" ucap Richa.

"Ok deh cha.

"Nah sekarang kita senang2 dulu ucap Arya sambil menghidupkan musik box.

Setelah selesai makan-makan cake dan pesta-pesta nya terdengar suara dipentas kecil yang sengaja dibuat oleh Arya dan Mauro.

"Iranathali sengaja aku berdiri disini hanya untuk kamu dan aku mau bilang bahwa sejak aku bertemu dengan kamu pertama kalinya aku merasakan ada perasaan yang aneh, dan semakin hari perasaan ini samakin tumbuh. Dan di hari berbahagia kamu aku ingin mengutarakan bahwa aku sangat mencintaimu, l love you Iranathali, Will you be mine?" Ucap Arya kepada Iranathali.

***

 The Quest For True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang