Part 28

3.9K 153 0
                                    

HAPPY READING♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


HAPPY READING♡♡♡

8 Bulan kemudian....

Jadi mahasiswa itu gak seenak yang ada di FTV guys, walaupun itu kampus milik my Dad tapi tidak ada istilahnya dosen pilih kasih. Jangan bayangin karena aku anak pemilik kampus maka aku jadi penguasa disana. Yang kaya gitu hanya ada di novel sama sinetron aja kali.

Hubunganku dengan Adrian? Tidak bisa dikatakan baik. Akhir-akhir ini dia semakin sibuk, dan jarang berkomunikasi dengan aku. Di kelas aku sering diledekkin jomblo karena mereka gak pernah lihat Adrian ke kampus. Walaupun aku beralasan mereka gak akan berhenti bilang aku jomblo. Pernah sih sebenarnya Adrian nganter aku ke kampus, tapi itu pagi-pagi ketika teman-teman ku belum pada datang.

Sesekali aku ngelirik ponsel di meja, sudah 3 jam berlalu tapi Adrian belum juga balas pesanku.

“Yya, pulang yuk. Gak ada kelas lagi kan?” tanya Zahra.

“Duluan aja deh, masih malas.” jawabku.

“Yakin nih? Emang pulang naik apa? Kamu gak bawa mobil kan?” tanya Zahra sangsi.

“Iya Araa.. tenang aja deh gue bukan anak kecil kali.” jawabku sambil terkekeh.

“Oke deh kalau gitu. Gue duluan ya.” ujar Zahra sambil membereskan tasnya bersiap untuk pulang.

“Iya, hati-hati ra.” ucapku,

***

Sudah pukul 4 sore, aku pun memutuskan untuk pulang ke rumah.

“Hai.” sapa seseorang dan ia pun berjalan di sampingku.

“Eh, hallo kak.” jawabku agak canggung.
“Pulang Sha?” tanya kak Doni.

“Iya kak. Kakak juga mau pulang?” tanyaku kembali, sekadar basa-basi.

“Iya. Eh kamu pulang naik apa?” tanya kak Doni lagi.

“Gak tahu kak, kayanya pesel ojek online aja deh.” jawabku.

Aku merutuk dalam hati, kok jawaban ku kaya yang pengen dianterin yah?

“Kalau gitu pulang bareng aku aja yuk.” tawar kak Doni.

“Emm nggak usah kak.” tolakku gak enak.

“Aku gak nanya pendapat kamu kok. Ini perintah, lagian rumah kita kan searah.” ujarnya sambil terkekeh.

Aku pun hanya mendengus mendengar ucapannya, tapi tak ayal aku pun mengikuti-nya menuju ke parkiran.

Kak Doni itu ketua BEM Fakultas, dia cowok yang ramah, baik, pintar, dan ganteng pake banget. Cewek-cewek di kampus banyak banget yang seneng sama dia, iyalah udah pinter, ganteng, ketua BEM Fakultas lagi. Menurut gosip yang beredar di kelasku kak Doni itu katanya suka sama aku. Terus terang aja, awalnya aku agak baper dengan perlakuan kak Doni ke aku. Dia sering banget nyamperin aku ke perpustakaan, nyamperin di kantin, atau sekedar menyapa kalau ketemu, tapi aku selalu ingat bahwa udah ada Adrian di hatiku. Sebagai cewek aku udah peka sih sama perasaan dia sama aku, bukanya geer ya tapi aku tuh punya kadar kepekaan diatas rata-rata.
Awal pertemuan aku sama kak Doni itu ketika dia diundang oleh Daddy ke rumah karena dia berhasil meraih kejuaraan tingkat nasional. Saat itu aku baru dua bulan kuliah kalau gak salah.

My PriorityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang