Part 50

7.5K 233 54
                                    

Assalamu'alaikum.

Happy Reading ^_^

Happy Reading ^_^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku memandang diriku di cermin. Hari ini adalah hari pertunanganku, hari yang akan menentukan langkah yang akan kuambil selanjutnya,

"Senyum terus Yya sampai mulutmu kering nanti." suara Lia kembali menarikku dari lamunan.

"Senyum itu ibadah Li." ucapku sambil tersenyum lebih lebar.

Aku memang masih dikamar bersama Lia dan Zahra dan jangan tanya sahabat-sahabatku yang lainnya karena mereka sekarang tengah berada di lantai bawah rumahku yang dijadikan tempat pertunangan hari ini.

Aku memang meminta Lia dan Zahra untuk menemaniku di kamar karena sahabatku yang lainnya mereka sudah memiliki pasangan dan tidak mungkin menemaniku disini sementara pasangannya sendirian di luaran sana.

Ceklek..

Pintu kamarku dibuka, serentak kami memandang ke arah pintu. Disana Carolline teman dekatnya Bian tengah berdiri sambil tersenyum ke arahku. Dia melangkahkan kakinya dengan anggun menuju tempat dimana aku duduk.

"Kak Ayya selamat ya." ucapnya sambil tersenyum simpul.

"Terimakasih dek. Tapi pertunangannya belum lho." ucapku sambil tertawa renyah dan dibalas kekehan anggunnya.

Yup! Carolline menurutku adalah salah satu wanita yang hampir sempurna di dunia ini. Parasnya yang cantik, kelakuannya yang anggun, tutur katanya yang sopan, dan jangan lupakan dia adalah salah satu mahasiswi terbaik di Balla's University. Dia merupakan mahasiswi kedokteran sama dengan Bian dan ya dia juga satu SMA dengan Bian sehingga mereka selalu terlihat kemana-mana bersama. Jangan lupakan fakta lainnya bahwa ayahnya merupakan CEO di perusahaan kontruksi dan sering berkerjasama dengan Daddy ketika perusahaan Dad akan melakukan pembangunan. Entah itu rumah sakit, hotel, atau apapun. Jadi bisa dibilang kalau keluarga kami sudah cukup dekat saling mengenal.

"Btw kak rombongan dari pihak laki-laki udah datang lho dan sekarang tengah disambut oleh pihak kakak." ucapnya.

Entah kenapa efek dari perkataan Carroline barusan membuat jantungku berdegub lebih kencang dari sebelumnya.

"Ekhem." aku coba mengatur napasku dan sialnya Lia menyadari kegugupan ku dengan terkekeh mengejek.

"Kamu kok malah kesini dek?" tanyaku.

"Bian menyuruhku kesini. Katanya aku harus memberitahu kakak soal ini." ucapnya.

Aku pun hanya menganggukan kepala tanda mengerti.

Sayup-sayup aku mendengar suara om Daniel yang sedang menyampaikan sambutan selamat datangnya kepada para tamu undangan dan keluarga dari pihak pria, dan tak lama kemudian aku mendengar suara entah siapa yang mungkin mewakili keluarga dia dan mengucapkan terima kasih juga memperkenalkan keluarganya.

My PriorityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang