Part 31

3.8K 150 2
                                    

Special Adrian POV

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hallo selamat malam genk, maaf baru bisa nongol lagi, mhehehe.

Alhamdulillah minggu kemarin aku udah beres nyelesain study aku di SMK, dan sekarang bisa lanjut nulis lagi >_<

Selain itu aku juga mau ngasih tahu kalau COVER dan JUDUL-nya aku ganti ya guys, tiba-tiba dapat ilham aja ketika lagi ngerjain soal UN, wkwkwk.

Oke deh, Happy Reading Guys ^_^

Shaquella Naraya Balla, perempuan pertama yang berhasil masuk kedalam dunia saya walaupun dengan terang-terangan saya mencoba menahannya untuk tidak masuk.

Dia wanita yang unik, ceria dan kadang nyebelin. Tapi mungkin karena itu saya berniat untuk tahu tentang dia lebih dalam. Jujur awalnya saya ragu dengan perasaan saya sendiri terhadapnya, namun waktu yang menjelaskan semuanya bahwa dia berharga.

Awalnya saya ragu untuk bersamanya karena tahu dia dari keluarga seperti apa. Namun melihat langsung bagaimana sikap orang tuanya terhadap saya, saya menjadi yakin terhadap diri saya sendiri bahwa saya bisa bersamanya.

Bersama dengannya merupakan suatu anugerah terbesar walaupun dengan itu saya harus bisa extra sabar jika bersamanya. Tapi saya mencoba mengerti bahwa dia masih remaja yang pikirannya belum sepenuhnya dewasa.

Akhir-akhir ini dia sering mengeluh bahwa waktu kebersamaan kami semakin berkurang, dan saya tidak bisa memungkiri itu karena itu adalah kenyataan. Tapi selama ini saya sibuk bekerja karena saya tahu siapa diri saya, jika tidak bekerja keras dari sekarang bagaimana di masa depan? Apalagi saya merupakan tulang punggung keluarga.

Dia itu sudah seperti wartawan tiap harinya, selalu bertanya apa yang saya lakukan hari ini, dengan siapa saja saya pergi hari ini, selain itu dia selalu mengingatkan saya untuk menjaga jarak dengan perempuan lain, dan sebagainya. Selama ini saya selalu menuruti keinginannya karena saya berpikir bahwa itu sebagian dari pada rasa perhatiannya pada saya. Sedangkan saya bisa dikatakan terlalu cuek dengannya, karena saya tahu kalau dia masih remaja dan memerlukan kebebasan bersama temannya, saya mengerti karena pernah mengalami.

Namun satu hal yang membuat saya merasa tidak nyaman adalah ketika saya berniat menjemputnya ke kampus tapi saat itu dia bersama dengan seorang pria yang kelihatannya masih satu almamater, saya pun hanya memandangnya dari jauh melihat apa yang akan mereka lakukan. Saat itu saya masih berpikiran positif bahwa mungkin dia adalah temannya dan saya percaya bahwa Naraya akan menceritakannya. Namun yang saya tunggu tak kunjung datang, dia tidak pernah menceritakan apapun. Hingga malam ini saat saya melihat instagram miliknya dia di tag oleh pria yang sama dengan yang saat itu.

Bukan foto-nya yang membuat saya berpikiran negatif tapi captionnya 'kamu berhak diperjuangkan' dengan seperti itu saya berpikir apa mungkin selama ini Naraya bersikap seolah dia tidak memiliki kekasih? Apa mungkin dia bersikap seolah-olah memberikan harapan kepada pria itu? Untuk menghalau semua pikiran itu, saya pun mencoba menanyakan langsung pada Naraya.

Me :

Me :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My PriorityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang